Penganiayaan terhadap orang-orang Kristen di India terus meningkat dan baru-baru ini, kembali terjadi, seorang pria dibunuh dengan brutal karena keyakinannya terhadap Kristus. Penyerangan ini diketahui dilakukan oleh kelompok radikal di tempat mereka.

Menurut Christian Solidarity Worldwide (CSW), seorang pria bernama Kande Mudu diserang dan dibunuh oleh kelompok bersenjata di Khunti, provinsi Jharkhand pada tanggal 7 Juni. Ia baru saja menjadi seorang Kristen pada empat tahun lalu.

Keluarga Mudu adalah satu-satunya yang memeluk agama Kristen di desa tersebut. Mereka menghadapi banyak ancaman. Diketahui mereka juga sempat diserang di rumah mereka pada tua tahun lalu, namun mereka berhasil selamat.

Mudu dibunuh saat kelompok radikal tersebut mendatangi rumah, mendobrak pintu dan menyerangnya dengan senjata. Dalam penyerangan yang brutal itu, Mudu dibunuh dengan leher yang terpotong.

Istri Mudu, Bindu Mudu, menceritakan kepada CSW, “Saat mendengar para pria berada di depan rumah, suamiku tahu bahwa hidup kami dalam bahaya dan orang-orang itu memiliki maksud yang jahat.”

Mudu kemudian mengatakan kepada istrinya bahwa ia mungkin akan mati. Namun ia menyakinkan istrinya untuk tetap kuat dan tidak menyerah terhadap imannya kepada Yesus apapun yang terjadi, walaupun mereka membunuh Mudu.

Bindu Mudu dan kedua anak perempuannya pergi dari desa setelah pembunuhan suaminya, sebab tidak ada satupun di desa yang melindungi mereka. Bindu mengatakan bahwa ayahnya menyarankannya agar ia meninggalkan imannya agar tidak menjadi sasaran kelompok radikal lokal. Namun Bindu berkata, “Aku akan hidup untuk Yesus dan mati untuk Yesus, aku tidak akan pernah kembali.”

Investigasi terhadap pembunuhan Mudu masih terus berlanjut, namun belum ada tersangka yang ditangkap.

Yesus telah mengatakan, salah satunya dalam kitab Yohanes 15, bahwa dunia membenci Yesus dan dunia akan membenci kita karena Yesus. Namun, kita juga harus ingat bahwa Tuhan juga telah menjanjikan bahwa akan ada upah yang akan kita peroleh dalam kekelan. Marilah ketika saatnya Tuhan datang, kita boleh dipanggilnya sebagai “hambaKu yang taat dan setia.” Tuhan mengasihi setiap kita tanpa terkecuali.
Sumber : CBN.com | percayasaja.com | Ren