Beberapa negara Eropa, Amerika Serikat dan Australia kini tengah sibuk berperang dengan wabah baru. Penyakit yang dikenal dengan sebutan cacar monyet telah dikonfirmasi di 12 negara dengan total hampir mencapai 100 kasus.
Kasus cacar monyet pertama kali ditemukan di Denmark pada tahun 1958 ketika ada dua kasus seperti cacar muncul pada koloni kera yang dipelihara untuk penelitian. karena itulah, penyakit ini dinamakan cacar monyet. Terbaru, kasus ini muncul di Prancis, Italia, Swedia dan Australia, setelah sebelumnya lebih dulu merebak di Amerika Serikat, Spanyol, Inggris dan Portugal.
Cacar monyet disebabkan oleh virus monkeypox yang menular dari hewan ke manusia melalui cakaran atau gigitan hewan seperti tupai, monyet atau tikus yang terinfeksi virus ini. Penyakit ini juga dapat menular dari manusia ke manusia meski membutuhkan kontak yang lama. Penularannya bisa m elalui cairan tubuh seperti percikan liur yang masuk ke mata, hidung, mulut ataupun luka di kulit. Penularan juga bisa terjadi melalui benda yang terkontaminasi, misalnya pakaian dari penderita.
Gejala cacar monyet akan muncul 5-21 hari sejak penderita terinfeksi virus. Gejala awalnya adalah demam, letih atau lemas, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, pembengkakan kelenjar getah bening, yang ditandai dengan adanya benjolan di leher, ketiak atau selangkangan.
Gejala awal dapat berlangsung 1-3 hari atau bahkan lebih. kemudian akan mulai muncul ruam di wajah atau di bagian tubuh lain. Ruam yang muncul akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, lalu pecah dan berkerak yang kemudian menyebabkan borok di permukaan kulit.
Menurut Guru Besar Virologi dan Imunologi Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) Universitas Airlangga, Prof. Dr. drh. Suwarno, Msi., menegaskan masyarakat untuk tidak perlu terlalu khawatir, tetapi tetap waspada.
“Biasanya penderita monkeypox dapat sembuh dengan sendirinya dalam waktu 14 hingga 21 hari. Tapi bisa berakibat fatal jika pasien mengalami infeksi sekunder atau komplikasi,” ungkapnya.
Ia mengatakan bahwa presentase kasus fatal cacar monyet hanya satu hingga sepuluh persen. Sebagian besar kasus fatal tersebut terjadi pada kelompok usia dini, yakni 9-15 tahun. Bahkan di Afrika pernah terjadi kematian akibat cacar monyet pada anak-anak. Karena itu beliau mengingatkan kembali untuk selalu menjaga kesehatan dan lingkungan agar terhindar dari penyakit.
Sumber : berbagai sumber