Paus Fransiskus menyebut Presiden Amerika Serikat Joe Biden tidak nyambung setelah Joe Biden menyatakan dukungannya terhadap praktik aborsi. Hal itu disampaikan saat wawancara bersama Univision dan Televisa terkait politisi yang mendukung aborsi.

Pemimpin Gereja Katolik Roma tersebut menegaskan bahwa janin memiliki DNA dan organ-organnya sudah terbentuk, bahkan sejak satu bulan pembuahan, meski belum sempurna. Ia mengatakan bahwa hal itu tidak adil jika benih kehidupan ini dibunuh alias diarbosi.

“Ada kehidupan manusia di sana. Apakah adil mencabut kehidupan manusia?” tanya Paus Fransiskus. Beliau menilai Joe Biden yang beragama Katolik seharusnya sudah berdiskusi dengan pendetanya terkait ketidakkonsistenan sikapnya. Seperti yang diketahui, Joe Biden merupakan Presiden Katolik kedua di Amerika Serikat.

Mahkamah Agung Amerika Serikat, Roe V. Wade, membatalakan keputusan tahun 1973 tentang pelegalan aborsi secara nasional pada 24 Juni 2022 lalu. Melalui pidato yang disiarkan secara nasional, Presiden Joe Biden mengkritik keputusan Mahkamah Agung tersebut.

Pada 8 Juni 2022, Joe Biden menandatangani perintah eksekutif untuk mempromosikan izin praktik aborsi, menyampaikan pro-aborsi kepada Department Kehakiman dan Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan. Gedung Putih beralasan bahwa hal tersebut hanya langkah untuk memastikan akses terkait obat-obatan aborsi yang disetujui secara federal untuk menjamin perjalanan melintasi batas negara bagian terhadap akses klinik aborsi.

Sikap pro-aborsi ini membuat banyak orang meragukan pernyataan Biden sebagai seorang Katolik yang taat. Apalagi terang-terangan tidak mengakui bahwa kehidupan baru di dalam janin dimulai sejak pembuahan.

“Saya menghormati orang-orang yang tidak mendukung Roe V. Wade, saya menghormati pandangan mereka. Saya menghormati mereka yang percaya bahwa kehidupan dimulai saat pembuahan dan semuanya. Saya menghormati itu, meskipun saya tidak setuju. Saya tidak akan memaksakan hal itu kepada orang-orang,” ungkap Biden dalam sebuah konferensi pers pada bulan September 2021 lalu. Namun pertanyataan Biden ini dianggap bertentangan dengan kepercayaan Katolik. Paus Frasiskus dengan tegas menyamakan aborsi sebagai tindakan pembunuhan.

“Menggugurkan kehamilan seperti membunuh. Menyingkirkan seorang manusia seperti menggunakan pembunuh bayaran untuk menyelesaikan masalah. Apakah hanya menggunakan pembunuh bayaran untuk menyelesaikan masalah? Bagaimana mungkin tindakan yang mencabut nyawa orang yang tidak bersalah menjadi legal atau bahkan manusiawi?” ungkap Paus.

 

Sumber : cbn.com