Seorang Kristen yang sejati adalah pengikut Yesus, tidak hanya sekadar tahu dan percaya saja. Mengikuti karakterNya, pribadiNya yang menjadi teladan untuk setiap kita. Tuhan merindukan kita untuk diubahkan menjadi serupa diriNya. Ini adalah tujuan setiap kita. Bapa adalah pola surgawi dan kita adalah pola dunia yang seharusnya mengikuti pola surgawi itu agar kerajaanNya segera datang.

Yesus memiliki karakter yang sangat rendah hati dengan kuasa yang besar. Pribadi yang kudus, yang membumi dengan masyarakat dan orang berdosa. Ia pandai menguji hati dan membedakan hati manusia. Ia mengajar dengan penuh kesabaran dan dalam waktu yang singkat, yakni 3 tahun, Ia sudah menggoncangkan dunia. Salah satu yang perlu kita pelajari sebagai pengikut Kristus dan pelayanNya adalah mengenai kehidupan pribadiNya dengan Bapa.

Ketika Yesus sudah di rumah, dan murid-murid-Nya sendirian dengan Dia, bertanyalah mereka: “Mengapa kami tidak dapat mengusir roh itu?”
Jawab-Nya kepada mereka: “Jenis ini tidak dapat diusir kecuali dengan berdoa.”
Markus 9:28-29 (TB)

So He said to them, “This kind can come out by nothing but prayer and fasting.”
Mark 9:29 (NKJV)

Ini adalah kisah di mana Yesus mengusir roh jahat yang ada dalam diri seorang anak. Saat itu murid-muridNya kebingungan karena mereka tidak dapat mengusir roh jahat itu dan ketika Yesus datang, dengan mudah Ia mengusir roh jahat itu. Mengapa bisa?

Enam hari kemudian Yesus membawa Petrus, Yakobus dan Yohanes dan bersama-sama dengan mereka Ia naik ke sebuah gunung yang tinggi. Di situ mereka sendirian saja. Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka,
Markus 9:2

Pada ayat sebelumnya, dikatakan bahwa Yesus bersama dengan Petrus, Yakobus dan Yohanes pergi menyendiri di gunung yang tinggi. Yesus selalu menyempatkan dirinya menyendiri dengan Bapa dan berdoa di sana. Waktu menyendiri ini sangat penting dan sebenarnya dibutuhkan oleh semua anak Tuhan, apalagi untuk pelayan Tuhan, setelah atau sebelum pelayanan dimulai. Bahkan seharusnya tidak menjadi saat kita melayani saja, tapi menjadi sebuah gaya hidup untuk kita memiliki waktu berkualitas berdua dengan Bapa saja. Yesus sepanjang waktu penuh dengan pelayanan, hingga dikatakan makan saja tidak sempat, tetapi untuk menyendiri dengan Bapa, Ia tidak pernah melalaikannya.

Seringkali anak-anak Tuhan disibukkan dengan berbagai kegiatannya sehingga melupakan waktu berdua bersama Bapa. Atau bahkan sebenarnya dia bisa untuk memiliki waktu sendirian dan berdua bersama Bapa, tetapi ia tidak mau untuk sendirian. Jika sendirian, ia merasa kesepian. Sehingga hari-harinya diisi dengan berbagai macam aktifitas. Kalau tidak ada aktifitas, maka ia akan mencari akifitas itu. Apapun dilakukan, asal dia tidak sendirian.

Kesendirian bukanlah kesepian.

Kesendirian adalah waktu yang dikhususkan untuk merenung seorang diri dalam keheningan atau suasana yang memudahkan kita berkomunikasi dengan Bapa sambil terus memeriksa keadaan diri kita di hadapan Tuhan. Seorang hamba Kristus haruslah memiliki waktu bersama Tuhannya. Manusia memang diciptakan sebagai makhluk sosial, tetapi juga makhluk rohani yang membutuhkan Penciptanya, yaitu Tuhan. Menyendiri hanya bersama dengan Tuhan akan menjadi momen yang berharga dan indah jika kita mau dilatihNya.

Contoh menyendiri bersama Tuhan, yaitu:

  1. Berdoa sendirian di kamar pribadi (dapat dengan musik atau hening)
  2. Berjalan-jalan sendirian sambil menikmati keindahan ciptaan Tuhan, memuji Dia dan bersyukur kepada-Nya, berbincang-bincang dengan Tuhan.
  3. Sambil mengendarai mobil atau motor, dengan mata terbuka (tentunya!) dapat ngobrol dengan Dia, merenung, tidak melamun, mendengar lagu, menyanyi dan berdoa.
  4. Di jam istirahat kantor yang sibuk, memasang lagu rohani dengan headset beberapa saat sambil berkata-kata kepada Allah.
  5. Berbaring saat lelah sambil terus bicara kepada-Nya.
  6. Membaca Firman, menuliskan rhema yang diberikan Bapa dan merenungkannya

Berdoa dan menyendiri bersama Tuhan sangat penting agar kerinduan hati Tuhan menjadi kerinduan hati kita juga. Ketika kerinduan hati Tuhan menjadi kerinduan hati kita, kita akan secara maksimal dapat dipakai Tuhan untuk membangun kerajaanNya di bumi ini. Inilah kerinduan Tuhan yang terbesar, yaitu semua orang diselamatkan. Kita diberi kuasa dan hubungan yang kuat dengan Bapa sehingga kita dapat melayaniNya. Apa yang kita dapat, salurkan itu dan jangan menahan berkat keselamatan dan kasih yang telah kita terima. Kita harus membagikannya agar lebih banyak lagi orang yang mengenal Kristus dan diselamatkan.