Home Articles Discipleship 7 Jenis Ketakutan yang Menghambat untuk Melangkah Maju

7 Jenis Ketakutan yang Menghambat untuk Melangkah Maju

0
178

Memiliki rasa takut adalah suatu hal yang manusiawi yang bisa dirasakan oleh setiap orang. Tuhan Yesus juga pernah mengalami rasa takut saat di taman Getsemani, bahkan ketakutanNya membuat keringatNya mengalir seperti darah. Tetapi jangan sampai ketakutan tersebut menguasai diri kita sehingga kita tidak berdaya dan sulit melangkah.

Dalam bukunya, Do It Scared: Finding the Courage to Face Your Fears, Overcome Adversity, and Create a Life You Love, Ruth Soukup membuat tujuh jenis ketakutan dan bagaimana cara mengatasinya. Ketujuh ketakutan tersebut adalah:

The Proscatinator (Suka menunda-nunda)

Karena terobsesi dengan kesempurnaan dalam segala sesuatu, membuat kamu menghabiskan terlalu banyak waktu untuk membuat rencana dan meneliti yang membuat kamu menunda-nunda mengerjakan sesuatu karena merasa kurangnya persiapan. Rasanya sulit sekali untuk memulai, apalagi jika itu merupakan proyek yang besar.

Ada baiknya kita memberikan batas waktu untuk berhenti membuat rencana. Belajar untuk tidak terlalu banyak berpikir dan juga belajar menerima bahwa tidak ada yang sempurna di bumi ini. Tanamkan kepada diri sendiri bahwa Tuhan menerima kita apa adanya dan kita cukup mengerjakan bagian kita yang terbaik.

The Rule Follower

Karena terlalu patuh pada aturan dan pedoman yang sudah ditetapkan, akhirnya kamu takut untuk mencoba hal baru terlepas dari apa yang sudah ditentukan. Bahkan sekalipun mengikuti peraturan membuatmu tidak berhasil, kamu akan tetap mengikutinya.

Terkadang kita perlu melanggar peraturan-peraturan dunia ini selama hal itu tidak melanggar kebenaran Firman Tuhan. Contohnya, orang-orang Kristen di negara China yang melarang penduduknya beragama, tetap melakukan persekutuan di ruang-ruang bawah tanah.

The People Pleaser (Berusaha menyenangkan semua orang)

Kamu khawatir dan takut mengecewakan orang lain karena tindakan atau keputusan yang kamu ambil, akhirnya membuatmu menjadi seorang Yes Man. Sulit untuk berkata “tidak” kepada orang lain. Kepentingan orang lain berada di atas kepentingan sendiri sehingga tak jarang justru menyusahkan diri sendiri.

Terkadang, orang-orang menjadi Yes Man karena tidak ingin dipandang buruk orang lain dan berusaha menyenangkan semua orang. Tapi kita harus menyadari fakta bahwa kita tidak bisa selalu menyenangkan orang lain. Dalam setiap keputusan dan tindakan kita, akan ada orang yang disenangkan dan ada orang yang tidak disenangkan, termasuk diri sendiri. Dalam Hukum Kasih dikatakan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri,” kamu tidak akan bisa mengasihi orang lain dengan benar, kalau kamu tidak bisa mengasihi diri sendiri.

The Outcast (Takut ditolak)

Sadar tidak sadar, orang-orang yang suka menolak orang lain, sebenarnya adalah orang-orang yang takut tertolak. Mereka menolak orang lain lebih dulu sebelum orang lain menolak mereka. Meski terlihat seperti tidak memiliki ketakutan, tapi sebenarnya memiliki ketakutan ditolak atau ditinggal. Karena tidak ingin merasakan hal tersebut, mereka memilih untuk “tidak” sejak awal.

Manusia adalah makhluk sosial dan membutuhkan hubungan dengan sesamanya. Belajarlah untuk memberi kesempatan kepada orang lain dan beri kepercayaan kepada orang lain untuk mendekatimu. Berdoalah kepada Tuhan untuk menyembuhkan luka-luka kita agar kita bisa bebas untuk mempercayai orang lain.

The Self Doubter

Ada orang-orang yang dinilai mampu, tetapi dirinya sendiri selalu merasa tidak mampu. Seperti namanya, self doubter adalah orang-orang yang sering merasa bahwa dirinya tidak mampu atau tidak percaya diri dengan kemampuannya. Padahal sebenarnya ia sama hebatnya atau bahkan lebih hebat dari orang lain.

Mari belajar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru yang belum pernah kamu lakukan. Mungkin saja kamu akan terkejut ketika mengetahui bahwa ternyata kamu bisa melakukannya seperti orang lain.

The Excuse Maker (Membuat keputusan)

Sering sulit mengambil keputusan? Mungkin kamu adalah tipe ini. Karena terbiasa diputuskan oleh orang lain, ketika ada waktu kamu harus mengambil keputusan, kamu tidak bisa melakukannya dan memilih menghindar dan menunggu untuk diputuskan oleh orang lain meski kamu tidak menyukainya daripada kamu membuat keputusan untuk diri sendiri.

Seorang yang sulit mengambil sikap memimpin bisa jadi sebenarnya adalah cheerleader yang luar biasa bagi teman atau rekan kerja. Tetapi setiap kita dilahirkan untuk menjadi seorang pemimpin. Ada sebuah tips yang baik, yaitu dengarkan sudut pandang orang lain, bahkan ketika kamu tidak setuju dengan mereka. Mendengarkan pemikiran seseorang yang tidak setuju denganmu bisa memperkuat keyakinanmu sendiri dan berjuang untuk membuatnya lebih baik dan memberi hasil yang lebih baik.

The Pessimist (Mudah menyerah)

Ketika menghadapi tantangan, kamu dengan segera akan menyerah dan melambaikan tangan. Kamu berpikir bahwa tantangan adalah tanda bahwa kamu harus berhenti, bahwa itu merupakan jalan yang salah. Kamu tidak mau mencari cara menghadapi dan melewati rintangan untuk mendapatkan yang lebih baik, kamu lebih suka untuk menyerah.

Tantangan itu ada untuk mengajarkan kita banyak hal. Tantangan ada untuk mendewasakan dan menguatkan kita. Seringkali tantangan ada untuk membuat kita lebih bergantung kepada Tuhan. Ps. Daniel Hadi Shane pernah berkata, tanpa adanya masalah, mujizat tidak akan ada. Mujizat-mujizat ada karena ada masalah. Karena itu jangan takut menghadapi masalah, tetapi berdoalah sungguh-sungguh kepada Tuhan. Tuhan akan memberikan jalan keluar dan kekuatan bagi kita.

Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.
1 Korintus 10:13

 

Sumber : Do It Scared: Finding the Courage to Face Your Fears, Overcome Adversity, and Create a Life You Love | percayasaja.com

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.