Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, menyampaikan dukacita mendalam atas pembunuhan sadis yang menimpa satu keluarga di Sigi, Sulawesi Tengah. Ia memastikan pemerintah akan memburu dan menindak tegas pelaku pembunuhan.

“Pemerintah akan melakukan tindakan tegas dan memburu pelaku melalui tim atau Satgas Operasi Tinombala terhadap para pelaku kekejian dan kebengisan terhadap suatu keluarga yang menyebabkan terbunuhnya empat orang di Sigi. Tentu pemerintah mengutuk keras kepada pelakunya dan menyatakan duka yang mendalam kepada korban dan keluarganya,” kata Mahfud pada haru Minggu, 29 November, melalui keterangan pers tertulisnya.

Ia menyatakan bahwa pemerintah telah menyiapkan strategi untuk menangkap pelaku pembunuhan. Ia juga mengatakan bahwa tim Tinombala telah menyiapkan strategi untuk memburu pelaku.

“Tim Tinombala telah menyampaikan tahap-tahap yang dilakukan untuk mengejar pelaku dan melakukan isolasi, serta pengepungan terhadap tempat yang dicurigai ada kaitan dengan para pelaku,” kata Mahfud.

Mahfud juga menegaskan bahwa pelaku pembunuhan sadis di Sigi berhubungan dengan kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT).

Mujahidin Indonesia Timur (MIT) adalah sebuah kelompok militan muslim yang beroperasi di wilayah pegunungan Kabupaten Poso dan bagian selatan Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah. Kelompok ini juga dikenal sebagai kelompok Santoso, yang memimpin kelompok ini sebelumnya. Setelah Santoso meninggal, kelompok ini dipimpin oleh Ali Kalora. Mereka juga memiliki hubungan dengan ISIS (Islamic State in Iraq and Syria / Negara Islam Irak dan Suriah).

“Memang pelakunya adalah Mujahidin Indonesia Timur. Kelompok Mujahidin Indonesia Timur ini adalah sisa-sisa kelompok Santoso yang sekarang masih tersisa beberapa orang lagi dan operasi Tinombala atau Satgas Tinombala sedang mengejar sekarang.”

Kepala Kepolisian Daerah Sulawesi Tengah, Abdul Rakhman Baso mengatakan, bahwa mereka telah melakukan pengecekan terhadap saksi mata dan olah TKP. “Kita tunjukkan salah satu gambar bahwa betul itu Ali Kalora,” katanya.

“Kelompok MIT mengambil stok makanan berupa beras dan rempah-rempah milik warga kemudian membakar sebanyak enam unit rumah,” kata Kapolda Sulteng Irjen Abd Rakhman Baso dalam konferensi pers pada hari Minggu, 29 November.

Polisi telah menginterogasi lima orang saksi. Berdasarkan keterangan saksi, pelaku berjumlah sekitar sepuluh orang. Sebanyak tiga orang di antaranya membawa senjata api. Tiga orang yang membawa senjata api tersebut merupakan bagian dari kelompok teroris MIT.

 

Sumber : berbagai sumber | percayasaja.com