Grafik kasus COVID-19 di Indonesia kembali naik. Pertumbuhan kasus paling banyak ditemui di Jakarta. Pada tanggal 7 Januari, sebanyak 90 kasus ditemukan dalam satu hari dan telah mencapai 500 kasus dalam waktu empat pekan di Jakarta. Saat ini, pemerintah menaikan level PPKM menjadi level 2.

Wakil dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Nadia, menuturkan bahwa data hasil perhitungan prediksi pengingkatan kasus akibat Omicron meningkat lebih cepat dibandingkan varian Delta. Meski demikian, tingkat penggunaan ruangan di rumah sakit akan lebih rendah dibandingkan periode kasus COVID-19 akibat varian Delta.

“Artinya varian Omicron memiliki tingkat penularan yang tinggi, tetapi dengan resiko sakit berat yang rendah,” ungkapnya.

Nadia mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan dapat menahan diri untuk berpergian ke luar negeri, terutama negara-negara dengan transmisi penularan COVID-19 yang tinggi, seperti negara-negara di Timur Tengah, yakni Arab Saudi, Turki, dan Uni Emirat Arab. Nadia mengajak masyarakat untuk dapat bekerjasama saling melindungi dari COVID-19.

Sejak tanggal 7 Januari 2022, pemerintah telah menutup pintu masuk warga dari 14 negara. Di antaranya ada Perancis, Botswana, Afrika Selatan, Norwegia, Inggris, Denmark, serta beberapa negara yang memiliki letak geografis dekat dengan negara-negara tersebut.

Varian omicron memiliki gejala-gejala, seperti :

1. Sakit kepala berat

Sakit kepala yang disebabkan COVID-19 varian ini cenderung nyeri hingga berat. Sakit kepala bisa berlangsung lebih dari tiga hari dan sulit diatasi dengan obat penghilang rasa sakit. Rasa sakit yang dirasakan seperti berdenyut, menekan dan menusuk di kedua sisi kepala.

2. Kelelahan

Mirip dengan varian sebelumnya, varian ini juga menyebabkan rasa lelah yang sangat yang meyulitkan untuk beraktivitas sehari-hari.

3. Radang Tenggorokan

Menurut dokter Afrika Selatan Angelique Coetzee, individu yang terinfeksi Omicron mengeluhkan tenggorokan “gatal” daripada sakit tenggorokan, yang tidak biasa. Sementara kedua gejala mungkin mirip sampai batas tertentu.

4. Demam Ringan

Demam ringan hingga sedang adalah salah satu tanda Covid-19 varian Omicron. Sementara demam dari jenis sebelumnya memiliki efek yang bertahan lama pada pasien, varian Omicron menginduksi suhu tubuh ringan yang menjadi lebih baik dengan sendirinya, menurut Dr. Coetzee.

5. Keringat malam

Pembaruan Departemen Kesehatan Afrika Selatan, Dokter Umum Unben Pillay menyarankan agar keringat malam dimasukkan sebagai gejala varian Omicron baru. Keringat malam ini muncul dengan jumlah sangat banyak sehingga pakaian dan tempat tidur menjadi basah bahkan saat berbaring di tempat sejuk.

Jika mengalami gejala tersebut, segera periksakan diri untuk melindungi orang-orang disekitar. Tetap jaga kesehatan dna patuhi protokol kesehatan di manapun dan kapan pun. Tidak hanya menjaga diri kita, tetapi kita juga turut menjaga orang-orang di sekitar kita.

Sumber : berbagai sumber