Pada bulan November 2021, ada sebuah patung binatang buas yang dipajang di gedung Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB. Patung tersebut dipajang bersama dengan patung naga yang memiliki tinggi 11 kaki di Rockefeller Center untuk acara peringatan perayaan hari kematian. Namun, patung tersebut mendapat perhatian lantaran menyerupai apa yang tertulis dalam Wahyu.

“Binatang yang kulihat itu serupa dengan macan tutul, dan kakinya seperti kaki beruang dan mulutnya seperti mulut singa. Dan naga itu memberikan kepadanya kekuatannya, dan takhtanya dan kekuasaannya yang besar. Maka tampaklah kepadaku satu dari kepala-kepalanya seperti kena luka yang membahayakan hidupnya, tetapi luka yang membahayakan hidupnya itu sembuh. Seluruh dunia heran, lalu mengikut binatang itu. Dan mereka menyembah naga itu, karena ia memberikan kekuasaan kepada binatang itu. Dan mereka menyembah binatang itu, sambil berkata: “Siapakah yang sama seperti binatang ini? Dan siapakah yang dapat berperang melawan dia?”” – Wahyu 13: 2-4

Protes atas patung tersebut dipelopori oleh kaum Kristen konservatif Amerika Serikat.

Mereka menilai patung karya seniman Jacobo & Maria Angeles itu mirip dengan binatang buas yang disampaikan oleh Yohanes dalam kitab Wahyu di Perjanjian Baru dan Daniel di Perjanjian Lama. Patung tersebut dinilai mengarah kepada otoritas iblis di akhir zaman. Hal itu juga dikaitkan dengan 1 Tesalonika 5: 3 yang berisi nubuatan akhir zaman dimana penguasa akan menawarkan kedamaian dan keamanan yang semu.

Daniel 7: 3-4 menggambarkan binatang dengan tubuh singa dan sayap elang. “…empat binatang besar naik dari dalam laut, yang satu berbeda dengan yang lain. Yang pertama rupanya seperti seekor singa, dan mempunyai sayap burung rajawali; aku terus melihatnya sampai sayapnya tercabut dan ia terangkat dari tanah dan ditegakkan pada dua kaki seperti manusia, dan kepadanya diberikan hati manusia.” – Daniel 7: 3-4

Tidak hanya kaum Kristen konservatif saja yang berkomentar, orang-orang juga turut berkomentar dalam media sosial.

“Ini adalah patung yang dipilih PBB untuk mewakili perdamaian dan keamanan Internasional. Apakah ini memberi Anda perasaan damai atau aman ketika melihatnya? Saya tidak merasa damai,” tulis seorang netizen di Twitter.

Ada juga yang menuding bahwa PBB sengaja memasang patung tersebut dan berpikir tidak akan ditanggapi, seperti yang ditulis oleh Michael Snyder, penulis di The Economic Collapse.

“Apakah mereka benar-benar berpikir bahwa mereka bisa memasang (patung) ini tanpa ada yang memperhatikan?” ungkap Michael Snyder.

Patung yang memiliki empat rupa tersebut akhirnya diturunkan pasca protes besar-besaran yang terjadi. Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan bahwa pemasangan patung tersebut sebenarnya hanya sementara, namun karena banyaknya protes, akhirnya harus diturunkan sebelum waktunya.

“Patung yang Anda maksud adalah pameran sementara yang diselenggarakan oleh Misi Permanen Meksiko untuk PBB. Diturunkan, seperti yang dijadwalkan dan dipastikan pada 20 Desember,” kata Dujarric.

Apakah hanya sekadar kebetulan belaka bahwa patung tersebut seperti apa yang tertulis di Alkitab? Ataukah patung tersebut benar-benar berkaitan dengan nubuatan akhir zaman? Tidak ada yang dapat memastikan hal tersebut. Namun hendaknya kita senantiasa berjaga-jaga dan terus membangun hubungan pribadi bersama Tuhan.

Sumber : www.christianpost.com