“…. Jiwaku selalu teringat akan hal itu dan tertekan dalam diriku. Tetapi hal-hal inilah yang kuperhatikan, oleh sebab itu aku akan berharap:  Tak berkesudahan kasih setia TUHAN, tak habis-habisnya rahmat-Nya, selalu baru tiap pagi; besar kesetiaan-Mu! “TUHAN adalah bagianku,” kata jiwaku, oleh sebab itu aku berharap kepada-Nya. TUHAN adalah baik bagi orang yang berharap kepada-Nya, bagi jiwa yang mencari Dia.” Ratapan 3:20-25

 

Pernahkah kita mengalami situasi seperti pada Ratapan 3:1-25 ? Dimana kita berusaha  sekuat tenaga, tetapi seolah-olah Tuhan memberikan tembok besar yang tidak bisa kita terobos. Jika itu terjadi pada dirimu, percayalah bahwa Tuhan sedang melakukan sebuah proses, yaitu menghancurkan daging dan jiwa kita, supaya Roh Tuhan berkuasa atas hidup kita.

Proses peremukkan itu indah untuk menciptakan sebuah pribadi yang berkenan di mata Tuhan.

Kita semua boleh punya mimpi dan tujuan dalam hidup kita, tetapi sayangnya mimpi kita terkadang tidak sejalan dengan mimpi Tuhan. Sehingga Tuhan mengijinkan proses-proses yang berat supaya mimpi kita sejalan dengan mimpi-Nya. Tuhan adalah Roh, sedangkan kita manusia terdiri dari daging. Kita tidak mungkin menyembah Tuhan dan mengerti kerinduan Tuhan dengan daging kita.

Dalam suatu kisah, seorang wanita datang kepada Yesus dan memecahkan buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni untuk mengurapi Yesus (Markus 14:3-6). Botol itu harus dipecahkan, supaya keharumannya dapat keluar.

Sehebat apapun dirimu, sebanyak apapun talenta yang kamu miliki, jika kamu tidak bersedia dipecahkan oleh Tuhan, sebenarnya semua talentamu tidak berarti apa-apa.

Ketika Tuhan ijinkan proses itu ada di dalam hidup kita, hanya ada 2 pilihan: kamu tinggal di dalam peremukanmu, sakit hati dan mati secara rohani, atau kamu rela diremukkan oleh Tuhan.

Dalam kisah Yoram berperang melawan Moab, Tuhan seolah-olah memberikan kemunduran kepada mereka karena mereka diijinkan Tuhan untuk melewati padang gurun Edom (2 Raja-Raja 3:1-10). Ini adalah sebuah strategi dari Tuhan kepada anak-anakNya untuk mengalami kemenangan.

Proses peremukan dari Tuhan mengiring kita seakan-akan mundur, tetapi itu sesungguhnya akan membuat kita lebih maju lagi.

Tuhan bertahta di atas pujian umat-Nya

Maka sekarang, jemputlah bagiku seorang pemetik kecapi.” Pada waktu pemetik kecapi itu bermain kecapi, maka kekuasaan TUHAN meliputi dia(2 Raj. 3:15). Ketika kita menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran, roh kita dikuatkan, dimampukan untuk melakukan sesuatu yang tidak mampu kita lakukan. Karena itu kita harus berdiri di atas Firman Tuhan, bukan asumsi-asumsi manusia. Semua asumsi kita harus tunduk kepada teks Firman Tuhan; itu yang disebut dengan menyembah Tuhan dalam Roh dan Kebenaran.

Upah ketaatan ialah berkat.

Tuhan memerintahkan kepada mereka dengan perantaraan nabi Elisa untuk membuat parit-parit di padang gurun (2 Raj. 3:16-17). Tampaknya seperti sebuah kemunduran, tetapi ini adalah sebuah strategi kemenangan yang Tuhan sediakan. Keesokan harinya, tempat itu dipenuhi dengan air karena datangnya air dari Edom (2 Raj. 3:20).

Ketika kita mengandalkan Tuhan, terkadang Tuhan  kirimkan berkat tidak dari atas, tetapi Tuhan bisa kirimkan itu dari musuh kita. Tuhan sanggup membalikkan keadaan. Dengan kuasa Tuhan, orang Moab melihat genangan air itu seperti darah dan menyangka bahwa kedua raja itu saling membunuh, sehingga orang-orang Moab itu mendekati pasukan Israel dan menjadi kalah (2 Raj. 3:21-25). Ini strategi dari Tuhan untuk membalikkan keadaan mereka. Dari sini kita dapat belajar, bahwa kalau Tuhan meremukkan seseorang, Dia ingin orang itu naik tingkat. Oleh karena itu, jangan biarkan pemikiran kita membatasi kuasa dari Tuhan.

 

Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. (Yohanes 12:24)

Kalau kita belajar untuk menyerahkan semua mimpi dan ambisi kita kepada Tuhan, maka Tuhan akan memasukkan kita ke dalam proses bawah tanah. Di sana begitu gelap dan tidak nyaman, tetapi ketika biji rela untuk mati, maka biji akan itu akan bertumbuh dan menghasilkan buah yang sangat banyak.

Siapkah anda dipakai Tuhan menjadi alat kemuliaan-Nya? Relakan hati dan hidup kita diproses dan diremukkan oleh Tuhan. Proses ini yang akan menjadikan kita seorang pemenang. Dengan hati yang rela untuk diremukkan oleh Tuhan, ada kerinduan Tuhan yang besar yang sedang Tuhan kerjakan dalam hidup kita.

Tuhan Yesus Memberkati