Palestina dan Israel kembali memanas. Bentrok tersebut terjadi di kompleks Masjid Al-Aqsa dan hal ini bukanlah yang pertama kali terjadi. Setidaknya 300 orang terluka dan beberapa orang tewas dalam bentrokan yang terjadi selama sepekan terakhir.

Ketegangan telah terjadi sejak tanggal 12 April ketika polisi memasang blokade sehingga orang-orang tidak dapat duduk di alun-alun gerbang Damaskus. Alun-alun tersebut merupakan area yang populer di bulan Ramadhan. Kemudian pada 16 April, polisi membatasi hanya 10 ribu orang yang boleh berkumpul di Masjid Al-Aqsa.

Pada hari Senin, 10 Mei 2021, ratusan roket ditembakkan dari Gaza menuju Israel. Hal itu terjadi hingga tengah malam. Tujuh di antaranya menghantam area di Yerusalem. Militer Israel kemudian membalas serangan tersebut dengan membom Gaza dari udara dan menewaskan 20 warga Palestina, termasuk 9 orang anak.

Pasukan Pertahanan Israel mengatakan setidaknya sebelah orang yang tewas merupakan kelompok Hamas yang meluncurkan ratusan roket ke Israel.

“Dalam beberapa hari ke depan, Hamas akan merasakan lengan panjang tentara [Israel]. Ini tidak akan memakan waktu beberapa menit, tetapi beberapa hari,” kata Juru bicara IDF (Israel Defence Forces) kepada wartawan, seperti yang dilansir dalam Times of Israel, Selasa, 11 Mei 2021.

Bentrokan ini membuat warga di Gaza, Palestina tidak dapat merayakan lebaran karena perang.

Tidak hanya warga di Gaza, warga Israel pun tidak bisa memasukki Temple Mount di Hari Besar Yerusalem karena pemerintah melarang. Temple Mount merupakan tempat keagaamaan bangsa Yahudi yang biasa dikunjungi pada Hari Besar Yerusalem. Letak Temple Mount berada di kompleks yang sama dengan Masjid Al-Aqsa. Pawai bendera Hari Yerusalem yang jatuh pada 9-10 Mei juga dibatalkan.

“Setelah penilaian keamanan yang menyimpulkan beberapa waktu lalu, komisaris kepolisian memutuskan dalam tahun ini tidak mengadakan kunjungan ke Temple Mount,” kata pihak kepolisian.

Bentrokan kedua negara tersebut mendapat kecaman dari beberapa negara, seperti Rusia, Prancis, Estonia dan Irlandia. Mereka mengecam tindakan Gaza yang meluncurkan roket ke wilayah penduduk sipil Israel, meski tidak ada korban jiwa dari warga negara Israel. Mereka juga meminta agar Israel menghentikan serangan mereka ke Gaza. Tembakan roket dan kerusuhan dikhawatirkan akan berubah menjadi perang skala penuh.

Mari kita berdoa agar kedua negara dapat menemukan jalan damai sehingga tidak ada perang lagi.

 

Sumber : berbagai sumber | percayasaja.com