Rahasia-rahasia Tuhan yang dimeteraikan hingga akhir zaman ini, dibukakan kepada umat yang dikasihiNya, yaitu kita, untuk berjaga-jaga dan waspada, serta berhati-hati akan keadaan di sekitar kita. Semua rahasia-rahasia itu tertulis dalam alkitab.

Maka dari salah satu tanduk itu muncul suatu tanduk kecil, yang menjadi sangat besar ke arah selatan, ke arah timur dan ke arah Tanah Permai.
Ia menjadi besar, bahkan sampai kepada bala tentara langit, dan dari bala tentara itu, dari bintang-bintang, dijatuhkannya beberapa ke bumi, dan diinjak-injaknya.
Bahkan terhadap Panglima bala tentara itupun ia membesarkan dirinya, dan dari pada-Nya diambilnya korban persembahan sehari-hari, dan tempat-Nya yang kudus dirobohkannya.

Suatu kebaktian diadakan secara fasik menggantikan korban sehari-hari, kebenaran dihempaskannya ke bumi, dan apapun yang dibuatnya, semuanya berhasil.
Daniel 8:9-12

Si “binatang”, yaitu iblis, bahkan terhadap Panglima Bala Tentara, dia menyombongkan diri dan mengambil alih persembahan yang seharusnya diberikan kepada Tuhan, Allah yang hidup. Ini berarti bait Tuhan sedang diinjak-injak tanpa ampun! Sangat mengerikan ketika dikatakan bahwa apa yang dibuat oleh si jahat akan berhasil dan dengan beraninya membuang kebenaran dan menggantinya dengan kepalsuan-kepalsuan. Dan di ayat-ayat selanjutnya dikatakan bahwa umat yang kudus dibohongi! Penipuan besar-besaran terjadi!

Kalau kita renungkan, ini adalah keadaan yang sedang terjadi di hari-hari ini. Apakah kita masih menutup hati kita pada kebenaran Tuhan yang telah dinubuatkan lewat nabi Daniel beribu-ribu tahun yang lalu? Jika kita sudah membuka hati kita, harusnya kita sadar bahwa akhir zaman ini bukan lagi waktu untuk kita bersantai-santai! Kita harus waspada! Iblis selalu siap sedia menyerang umat Tuhan. Jika kita lengah, kita akan dengan mudahnya untuk diserang oleh iblis.

Gereja-gereja Tuhan sedang mengalami penipuan besar-besaran. Allah-allah palsu menduduki hati banyak anak-anak Tuhan. Dan bukan tidak mungkin, kita sedang duduk begitu tenang di antara para penyesat, di antara lilitan ular besar si jahat. Begitu banyak anak-anak Tuhan mengalami kejatuhan, anak-anak Tuhan menjadi tersesat. Gereja Tuhan sedang dipermalukan hari-hari ini. Iblis tidak santai. Ia bekerja dengan giat, bahkan lebih giat lagi untuk menghancurkan gereja Tuhan, karena waktunya semakin dekat. Yang kudus akan semakin kudus, tetapi yang cemar akan terusmenjadi cemar.

Barangsiapa yang berbuat jahat, biarlah ia terus berbuat jahat; barangsiapa yang cemar, biarlah ia terus cemar; dan barangsiapa yang benar, biarlah ia terus berbuat kebenaran; barangsiapa yang kudus, biarlah ia terus menguduskan dirinya!”
Wahyu 22:11

Memang, penyesatan dan kebohongan memang harus ada, tetapi sangat celaka bagi mereka yang mengadakannya. Karena itulah, kita harus berhati-hati di akhir zaman ini, menjaga agar kasih kita tidak menjadi dingin dan tawar. Bersiap-siaplah akan penghakiman, sebab kepunyaan Tuhan sendirilah yang pertama-tama akan dihakimi.

Berbahagialah hamba, yang didapati tuannya melakukan tugasnya itu, ketika tuannya itu datang.
Matius 24:46

Iblis berusaha menghancurkan gereja Tuhan dengan berbagai cara, misalnya melalui nubuatan-nubuatan palsu, pengajaran-pengajaran yang palsu, mujizat-mujizat palsu di sisipkan dalam gereja Tuhan. Yeremia 23 mengatakan hal demikian. Bahkan iblis juga memasukkan kesesatannya melalui musik yang menjadi unsur pujian dan penyembahan dalam gereja. Semuanya membutakan mata anak-anak Tuhan terhadap kemurnian kuasa Tuhan.

Musik tercipta sebagai pujian dan penyembahan untuk Tuhan dan Iblis adalah malaikat pujian dan penyembahan. Tetapi karena ia ingin menjadi sama seperti Allah Bapa, ia mengganti musik tidak menjadi tujuan semula, tetapi ditujukan untuk penyembahan kepada dunia dan kepadanya. Banyak jenis-jenis musik yang tidak seharusnya dibawakan dalam gereja karena itu merusak kekudusanNya, meskipun lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu rohani.

Sungguh, baik nabi maupun imam berlaku fasik; di rumah-Kupun juga Aku mendapati kejahatan mereka, demikianlah firman TUHAN.
Yeremia 23:11

Kita benar-benar harus waspada dan jangan sampai tertipu. Dalam setiap ibadah dan hidup kita, seharusnya hanya nama Yesus yang ditinggikan. Pujian dan penyembahan kita harus murni, kita persembahkan untuk Tuhan. Tetapi banyak di antara kita yang sudah mulai meninggikan yang lain, bukanlah Yesus lagi. Puji-pujian kita menjadi tidak murni lagi.

Pernahkah kita bayangkan bagaimana hati Tuhan melihat bait kudusNya diinjak-injak? Dan parahnya, justru anak-anakNya sendirilah yang mengijinkan iblis menginjak-injak. HatiNya pasti sangat pedih dan marah, seperti saat Yesus menjumpai bait Allah di Yerusalem menjadi pasar. Yesus tidak marah karena mereka membantu orang-orang yang datang dari jauh untuk menyediakan burung, domba dan lain sebagainya untuk korban bakaran, tetapi yang membangkitkan amarahNya adalah bait kudusNya tidak digunakan sebagaimana fungsi seharusnya.

Kita adalah bait suci Tuhan. Tapi, apakah kita sudah berfungsi dengan benar sebagai bait suciNya?