“Mama gak sayang sama aku! Harusnya kalo mama sayang, mama harusnya ngerti, dong apa yang aku suka!”

“Dasar cowok gak peka… aku kan maunya diperhatiin dan dimengerti.. Tapi dia cuek melulu”

Pernah mendengar atau mengalami hal serupa?? Tahukah kamu mengapa kita bisa seringkali merasa seperti itu? Hal itu terjadi alamiah dalam diri kita, karena sebenarnya salah satu kebutuhan kita sebagai manusia adalah kasih. Kita adalah makhluk yang membutuhkan kasih, karena itu kecenderungan kita adalah ingin dikasihi. Karena kita adalah ciptaan Tuhan, dan Tuhan adalah kasih itu sendiri (1 Yoh 4:8). Tuhan sangat tahu bahwa kebutuhan dasar manusia adalah merasa dikasihi dan diinginkan. Itu sebabnya berkali-kali Yesus menyatakan kasih yang tidak bersyarat kepada para pendosa.

Kita sering mendengar percekcokan antar pasangan, keluarga, bahkan teman kita. Bahkan tidak jarang kita melihat banyak perceraian dan perpecahan dalam keluarga maupun pertemanan. Padahal dalam hukum yang terutama, Tuhan berkata bahwa “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu.. dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.” Lalu, apa penyebab perpecahan yang terjadi?

Banyak orang tidak mengenal kasih yang benar 

Penyebab pertama, karena manusia tidak mengenal kasih yang benar. Bisa karena punya masa lalu yang buruk tentang kasih, tidak pernah dikasihi, atau kepahitan dengan kasih yang bersyarat dari orang lain. Tuhan pun berkata, bahwa pada akhir jaman, kasih manusia menjadi dingin (Mat 24:12). Maka dari itu, kita harus menemukan sumber kasih yang benar, yaitu Yesus Kristus sendiri. Hidup dalam komunitas rohani yang sehat akan membantu kita mengenal kasih Kristus yang benar, kasih yang tak bersyarat.

Lalu bagaimana kalau kita sudah mengenal kasih? Jangan salah, kita masih bisa salah paham loh dalam hal mengasihi orang lain. Kenapa? Karena sebenarnya, setiap manusia punya kecondongan  Bahasa Kasih yang berbeda-beda. Setiap orang merasa dikasihi dengan cara yang berbeda-beda. Ada yang orang merasa dikasihi sekali ketika dibantu dalam mengerjakan tugasnya, ada yang merasa sangat dikasihi ketika orang memberikan suatu barang kepadanya. Bila kita tidak mengenal bahasa kasih sesama kita, yang terjadi adalah “salah paham dalam mengasihi dan menerima kasih”.

Gary Chapman, seorang penulis dan pengkhotbah di California Utara, menjabarkan bahwa manusia memiliki 5 Bahasa Kasih, yang ditulis dalam buku karangannya “The Five Love Languages”. Yuk kita pelajari sama-sama 5 Bahasa Kasih ini untuk jadi referensi kita dalam hidup mengasihi sesama kita!

Words of Affirmation (Kata-kata Peneguhan)

Orang dengan bahasa kasih ini suka dengan kata-kata pujian, kata-kata so sweet, dan kata-kata penyemangat. Mereka suka diberi dorongan melalui kata-kata yang positif yang menguatkan. Mengasihi orang dengan bahasa kasih ini, anda bisa menggunakan kata-kata yang mensupport dan membangun.

Quality Time (Waktu Berkualitas)

Orang dengan bahasa kasih ini merasa dikasihi bila orang yang dikasihinya memberikan wakttu untuk bertemu dan memilki waktu berkualitas dengannya. Mereka suka dengan berbagai hal yang dilakukan bersama-sama dengan orang yang dikasihinya. Mereka suka menghabiskan waktu untuk bercakap-cakap yang berkualitas dan melakukan aktivitas bersama yang mengesankan baginya. Untuk mengasihi orang dengan bahasa kasih ini, anda bisa mulai siapkan waktu dan lakukan aktivitas yang berkesan dengan orang ini.

Receiving Gifts (Pemberian/Hadiah)

Pernah melihat orang yang and kasihi begitu senang diberi hadiah di hari ulang tahunnya? Bisa jadi dia memiliki bahasa kasih ini. Ada orang-orang tertentu merasa dikasihi ketika diberi sebuah “barang nyata”, bukan sekedar ucapan atau waktu orang yang mereka kasihi. Tidak semua yang berharap diberi barang yang mahal, sebagian dari mereka suka diberi barang-barang yang berkesan. Bagaimana mengasihi orang ini? Cari tahu barang apa yang dia sukai. Dia pasti senang ketika anda memberikan itu kepada dia.

Acts of Service (Tindakan Pelayanan)

Orang dengan bahasa kasih ini suka kalau orang lain “peka” dengan apa yang dia inginkan. Orang ini suka jika orang lain melayani dia dengan sebuah tindakan daripada sekedar kata-kata atau hadiah, misalnya menyiapkan makan, mencucikan mobilnya, membersihkan rumah, dll. Untuk mengasihi orang dengan bahasa kasih ini, kita bisa membantu dia dengan tindakan-tindakan yang kita lakukan kepadanya.

Physical Touch (Sentuhan Fisik)

Ada orang-orang tertentu yang merasa dikasihi ketika mereka mendapatkan sentuhan. Bahkan banyak survey yang mengatakan bahwa bayi yang sejak lahir dipeluk, digendong, dan dicium memiliki kehidupan emosional yang lebih sehat daripada yang jarang menerima sentuhan. Mengasihi orang ini, anda bisa memberikan semangat kala dia mengalami masalah dengan memeluknya (sesama jenis), menepuk pundaknya, atau tepukan lembut di tangan/lengannya. Sentuhan yang dimaksud disini tentunya dengan batasan, ya! Kalo laki-laki dengan perempuan, tidak disarankan memberikan kasih dengan sentuhan, apalagi sentuhan di bagian terlarang (BIG NO!), kecuali sudah suami isteri. Jika sesama jenis, sentuhan diperbolehkan dengan batasan yang wajar, ya..

Dengan kita tahu cara mengasihi sesama kita, kita bisa belajar memahami bahasa kasih orang-orang di sekitar kita. Tapi diatas semuanya, kita harus belajar mengasihi dari Tuhan kita. Belajar mengasihi dari sumber kasih yang benar, yaitu Tuhan sendiri. Dan yang terpenting adalah kita harus belajar untuk memberikan kasih yang diajarkan Tuhan kepada kita, yaitu kasih yang tidak menuntut balas. Kasih Tuhan selalu memberi, tetapi kasih dari dunia selalu meminta. Kamu pilih yang mana??