“Hmmhh, masalah sendiri saja nggak beres-beres, mau bantuin orang lain???”

Pernahkah terbesit di pikiran kita kalimat seperti di atas ketika melihat seseorang yang membutuhkan bantuan atau mungkin saat kita diminta bantuan oleh orang lain? Ada rasa enggan untuk kita menolong orang lain karena melihat masalah-masalah kita sendiri yang belum selesai sehingga kita memilih untuk fokus mengerjakan urusan kita sendiri.

Tetapi, Matius 25:45 berkata, “Maka Ia akan menjawab mereka: Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang tidak kamu lakukan untuk salah seorang dari yang paling hina ini, kamu tidak melakukannya juga untuk Aku.”

Banyak orang berpikir bahwa sudah cukup menjadi Kristen, rajin ke gereja setiap Minggu atau bahkan melayani ke gereja, tetapi dalam kehidupan sehari-hari, mereka cuek terhadap orang-orang di sekitar mereka yang membutuhkan pertolongan.

Banyak orang merasa cukup dengan perkara-perkara gerejawi saja, namun lupa bahwa Tuhan Yesus mengajarkan kepada kita untuk melayani sesama kita, misalnya dengan menginjili atau mendoakan teman yang sakit dan sebagainya. Ini sama saja kita tidak menjadi garam dan terang bagi orang lain karena garam dan terang itu berarti berdampak untuk orang-orang di sekitar.

Tuhan Yesus tidak hanya mengajarkan hubungan kita pribadi dengan Bapa di surga, namun juga berbicara soal kehidupan di bumi dengan sesama kita. Selama di bumi, Tuhan Yesus memberitakan Injil dan membagi hidupNya dengan orang lain. Ia menolong orang sakit, mendoakan mereka dan menyembuhkan mereka.

Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati.
Lukas 6:36

Hidup bagi Tuhan berarti hidup bagi sesama.

Karena hati Tuhan selalu merindukan jiwa-jiwa. Tuhan rindu semua manusia di seluruh bumi mengenal kasih dan kebenaranNya. Tuhan mau kita melakukan bersama Dia. Ini adalah tugas setiap kita, bukan tugas orang-orang kaya saja, bukan tugas pendeta saja, bukan tugas para pelayan Tuhan saja, tetapi tugas kita semua yang mengenal Tuhan.

Sudahkah kita mengasihi sesama kita? Jika kita sudah diberikan banyak kemurahan, bukankah sudah seharusnya kita juga memberi kemurahan? Jika kita sudah diberikan anugerah keselamatan, bukankah seharusnya kita membagikan Injil kepada semua orang?

Mari kita menjadi saksi Kristus. Menjadi saksi Kristus bukan hanya kita berkhotbah, kita menceritakan perbuatan baik Tuhan Yesus kepada orang-orang sekitar kita, tetapi kita juga menjadi perpanjangan tangan Tuhan untuk melayani sesama kita.

Mari kita belajar melayani Tuhan setiap hari, di semua bidang pekerjaan dan kehidupan kita. Kita belajar membagi Firman, Injil kabar baik bagi semua orang, membagi berkat bagi mereka yang membutuhkan, mendoakan orang sakit dan mengajak mereka mengenal kasih Bapa.

 

Sumber : Evie Mehita