Virus Corona hari-hari ini memenuhi portal berita-berita, tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di luar negeri. Virus Corona sebenarnya sudah ada sebelumnya namun bermutasi. Masih satu keluarga dengan virus yang mengakibatkan sakit SARS dan MERS yang juga menghebohkan dunia beberapa tahun lalu. Virus ini menyebabkan pneumonia akut dengan gejala seperti radang tenggorokan, flu dan demam yang tak kunjung membaik meskipun telah diberi minum obat flu.

Wabah virus Corona dimulai sejak akhir Desember 2019 di kota Wuhan, ibu kota provinsi Hubei, Cina. Diawali dengan 59 orang yang tinggal dekat dengan pasar di kota tersebut menunjukkan gejala-gejala seperti pneumonia. Virus ini menyebar dengan cepat hingga pemerintah Cina memutuskan untuk mengisolasi kota Wuhan untuk mencegah penyebaran yang lebih luas dan memberikan peringatan kepada negara-negara lain untuk waspada. Meskipun demikian, telah banyak orang yang keluar dan masuk ke kota itu, sehingga penyebaran virus ini tidak lagi hanya di kota Wuhan, tetapi sampai ke banyak provinsi-provinsi lain di Cina, bahkan ke negara-negara lain, seperti Malaysia, Singapore, bahkan Jerman.

Virus Corona tidak lebih mematikan daripada SARS atau MERS, namun penyebaran virus yang sangat cepat membuat tenaga medis kelelahan. Banyaknya orang yang terjangkiti virus Corona ini mengakibatkan rumah sakit sampai penuh dan sulit menampung orang yang berdatangan ke rumah sakit untuk memohon pertolongan. Otoritas Cina telah mengerahkan banyak tenaga medis, namun masih tidak cukup untuk melayani sekitar 4.500 orang (dan akan terus bertambah) yang terkena virus ini, .

Tenaga medis di Cina sampai berteriak karena depresi menangani hampir 100 orang bahkan lebih pasien per orang dalam sehari. Tenaga medis di Cina bahkan harus bekerja 24 jam sehari tanpa istirahat dan tidak boleh mengenal lelah. Harus menggunakan popok dewasa untuk mengurangi waktu mereka pergi ke toilet. Begitu menyedihkannya keadaan di sana, hingga warga di kota Wuhan saling berteriak “jia you” yang digunakan sebagai kata penyemangat dorongan, baik untuk tenaga medis yang bekerja, maupun untuk orang-orang yang terinfeksi.

Tentu masyarakat kota Wuhan tidak pernah membayangkan akan hal ini. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Masyarakat Wuhan tentu berharap bahwa hari-hari yang menyedihkan ini akan berakhir. Bagi masyarakat Wuhan, ini adalah hari kiamat bagi mereka. Bumi sudah semakin tua. Tanda-tanda akhir jaman semakin nampak. Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi. Berserah kepada Tuhan adalah satu-satunya yang dapat kita lakukan.

Mari kita berdoa untuk kota Wuhan, untuk untuk setiap orang yang terinfeksi  dan setiap tenaga medis yang bekerja agar mereka diberi kekuatan dan ketabahan. Kita memiliki Tuhan yang Maha Kuasa, Ia sanggup melakukan segala perkara.

Tetapi hari Tuhan akan tiba seperti pencuri. Pada hari itu langit akan lenyap dengan gemuruh yang dahsyat dan unsur-unsur dunia akan hangus dalam nyala api, dan bumi dan segala yang ada di atasnya akan hilang lenyap. Jadi, jika segala sesuatu ini akan hancur secara demikian, betapa suci dan salehnya kamu harus hidup yaitu kamu yang menantikan dan mempercepat kedatangan hari Allah. Pada hari itu langit akan binasa dalam api dan unsur-unsur dunia akan hancur karena nyalanya.
2 Petrus 3:10-12

 

Sumber : percayasaja.com | Ren