Serial web drama Layangan Putus menjadi topik hangat di Indonesia sejak akhir tahun lalu. Mengambil kisah orang ketiga dalam rumah tangga, drama serial ini menguras emosi penonton karena ulah sang karakter pria bernama Aris yang diperankan aktor kenamaan Reza Rahardian. Aris tega selingkuh dengan wanita lain saat sang istri, Kinan, yang diperankan aktris Putri Marino, tengah mengandung anak keduanya.

Keluarga Aris dan Kinan nampak bahagia. Meski sibuk denga urusan kantor, Aris berusaha selalu ada untuk sang istri Kinan. Namun siapa sangka, bahwa ketiadaan Aris seringkali bukan karena urusan kantor, melainkan karena ia bertemu Lidia, wanita lain yang diperankan oleh selebgram Anya Geraldine.

Banyak perempuan juga turut curhat perihal rumah tangganya yang diganggu oleh orang ketiga. Seringkali, istri melakukan tindakan-tindakan di luar batas ketika mengetahui pasangannya berselingkuh.

Apa yang seharusnya istri lakukan saat menghadapi suami yang berselingkuh?

Berdoa dan tenangkan diri

Ketika kita panik, kita cenderung melakukan hal-hal yang tidak masuk akal dan di luar batas. Selain itu, kita tidak bisa berpikir obyektif dan terbuka ketika kita sedang panik. Sebelum kita mengetahui kebenarannya seperti apa, alangkah baiknya kita menenangkan diri sejenak dan berdoa kepada Tuhan. Minta kekuatan dan petunjuk dari Tuhan apa yang harus dilakukan. Bila perlu, ceritakan pada pembimbing rohani untuk meminta pendapat dan saran.

Cari tahu dulu kebenarannya

Setelah tenang, mulai cari tahu kebenarannya, apakah pasangan benar-benar berselingkuh? Apa yang membuat dia selingkuh? Terkadang, perselingkuhan terjadi karena ada masalah dalam rumah tangga yang disembunyikan, namun tidak bisa berkomunikasi dengan pasangan. Banyak perselingkuhan terjadi karena berbagi masalah dengan lawan jenis sehingga tumbuh perasaan nyaman.

Jika memang benar berselingkuh, cari tahu latar belakang selingkuhan suami. Ini perlu untuk mengumpulkan bukti. Cari tahu juga siapa yang memulai lebih dulu, apakah pasangan atau selingkuhan? Bisa jadi pasangan mengaku-ngaku bahwa ia masih single.

Komunikasi

Coba melakukan komunikasi dengan kedua belah pihak. Hal ini perlu pertimbangan dan kesiapan yang matang. Bisa lakukan komunikasi dengan pasangan lebih dulu, atau ke orang ketiga lebih dulu.

Ada beberapa pilihan untuk berkomunikasi di era serba maju ssaat ini, mulai dari telepon, chat, lewat sosial media, atau bertemu langsung. Jika bertemu langsung, sebaiknya tidak bertemu di rumah, melainkan di tempat umum dan beritahu orang lain seperti teman, atau saudara.

Ketika bertemu langsung, kita dapat mengetahui siapa dan bagaimana dia. Kita juga dapat menilai langsung dari ekspresi dan bahasa tubuhnya.

Pastikan bahwa hati kita siap ketika bertemu dengan si orang ketiga. Melampiaskan amarah justru akan membuatnya bertindak defensif, dan justru hanya akan membuatnya merasa menjadi korban, bahkan ia juga bisa menyerang dengan makian atau tindakan lainnya. Karena itu, kita harus bersikap tenang, namun tegas menghadapinya.

 

Menghadapi pasangan yang berselingkuh merupakan hal yang berat. Apalagi jika yang selingkuh adalah pihak perempuan, harga diri pria seperti disayat-sayat. Bagi banyak orang, perselingkuhan merupakan sesuatu yang tidak bisa dimaafkan dan memutuskan untuk bercerai. Bahkan lingkungan sekitar mungkin juga mendukung perceraian karena ikut terluka.

Untuk apa mengorbankan kebahagiaanmu untuk orang seperti itu?

Jangan jadi pengemis cinta, kamu jauh lebih berharga!

Di masa sekarang ini, kebahagiaan menjadi fokus utama dan mempertahankan pernikahan bukanlah pilihan populer.

“Mencintai diri” menggantikan kasih yang sejati yang di dalamnya ada “pengorbanan.” Seperti Yesus yang tetap mengasihi dan mencintai kita sekalipun berkali-kali kita mengkhianatiNya dan lebih memilih hal lain yang fana untuk kita cintai.

Statistik menyatakan bahwa perceraian dari pernikahan kedua dan ketiga jauh lebih tinggi dibandingkan perceraian dari pernikahan pertama. Maksudnya, pernikahan kedua dan seterusnya lebih rentan perceraian daripada pernikahan pertama. Karena sudah berpengalaman bercerai, perceraian selanjutnya menjadi lebih mudah.

Memaafkan memang tidak mudah, apalagi luka akibat dikhianati dan begitu besar. Namun apakah kita tetap akan memilih harga diri kita dan kesombongan kita ataukah kita memilih untuk melembutkan hati kita untuk berkorban dan mau memaafkan, seperti Yesus yang selalu memaafkan kita setiap kali kita berubah setia kepadaNya?

Saat anda memilih untuk mengampuni dan memulai kembali, artinya pernikahan yang pertama telah selesai. Kini anda memulai pernikahan yang baru dengan orang yang sama. Membangun kembali perniakhan dengan pengamounan dan dasar yang lebih kokoh. Anak-anak Anda ikut belajar bahwa ketika pernikahan mereka nantinya bermasalah, mereka akan memperjuangkannya, seperti apa yang Anda lakukan.

 

Sumber : percayasaja.com | Esther Idayanti | Ren