Maya Septha dikenal sering menulis tentang relationship dalam caption di akun media sosial instagramnya. Sering ditanya soal memilih pasangan hidup, kali ini, Maya Septha blak-blakan memberi tips mengenai material pasangan hidup.

“Aku bantu kamu mikirin logikanya ya. Pacar kamu material pasangan hidup atau bukan,” tulis Maya Septha sebagai pembuka. Ia kemudian memberikan 7 daftar material pasangan menurutnya.

Komunikasi

Maya Septha menjunjung tinggi komunikasi. Ia mengatakan bahwa dari memulai pernikahan, akan ada banyak hal yang harus dibicarakan hingga maut memisahkan. “Kalo waktu pacaran aja ngga cocok atau ngga asik, apalagi udah kawin 10 taon,” tulisnya.

Saling Menghargai Satu Sama Lain

Dalam hubungan, harus ada rasa saling menghargai satu sama lain, tidak merasa bahwa pasangan lebih rendah atau lebih tinggi, di dalam segala aspek. Maya juga mengatakan, apakah kita akan kuat seumur hidup jika selalu kalah atau selalu menang terhadap pasangan.

Gaya Hidup yang Sesuai

Maya mengatakan bahwa gaya hidup yang berbeda juga bisa menjadi penghalang untuk berpasangan. Karena gaya hidup yang berbeda dapat membuat ketidaknyamanan salah satu. Atau apakah salah satu dapat mengalah dan menyocokkan diri dengan yang lain. “Komplain setelah nikah mah udah telat,” kata Maya.

Mengatasi Perbedaan

Maya mengatakan bahwa banyak persamaan tidak menjamin kebahagiaan berpasangan jika satu perbedaan tidak mendapatkan solusi yang tepat. Maya mengingatkan untuk mengatasi perbedaan yang ada dan bukan membiarkannya karena itu akan dapat menjadi masalah di kemudian hari.

Mengatur keuangan

Tidak bisa dipungkiri, mengatur keuangan terkadang bisa menjadi masalah besar dalam pernikahan dan dapat mengakibatkan perceraian. Maya mengatakan bagaimana hidup ketika berpacaran, saat menikah kurang lebih akan sama. “Satunya minta dibayarin terus. Atau hobi pinjem uang, atau santai saja pakai uang kamu, atau terang-terangan mau numpang hidup. Atau apa-apa patungan berdua. What you see is what you get”, tulis Maya. Maya memberikan tips bahwa hal-hal demikian dibicarakan sebelum menikah, rencana ke depan akan seperti apa dan sepakat menggunakan cara itu ketika menikah.

Menerima Kekurangan

“Kekurangan dia apa. Kuat ngga ngadepin itu seumur hidup?” Maya bertanya kepada pengikut instagramnya. Maya mengatakan bahwa biasanya kekurangan itu tidak akan berubah dan kemungkinan akan bertambah parah. “Kalau siap mental, ya nggak apa-apa. Kalau nggak kuat, nggak perlu dipaksakan.”

Maya juga mengingatkan kembali bahwa ketika menikah, kita tidak bisa bilang lelah menghadapi kekurangan yang pasangan miliki dan menyerah di tengah jalan yang berarti bercerai. “Menikah itu one way ticket,” katanya.

Dewasa

Dalam hubungan pernikahan, kedewasaan sangat penting. Kedewasaan mengatur emosi ketika stres atau marah, juga kedewasaan mengatur ego pribadi demi kebahagiaan berdua. Mau meminta maaf, mau mendengar ketika diajak berbicara dan mencari solusi bersama ketika terjadi konflik.

“Begitu kira-kira. Mau terima atau nggak? Kalau mau, ya nggak apa-apa. Kalau nggak mau, ya bubar,” kata Maya menutup daftar material pasangan menurutnya.

Maya mengingatkan kembali bahwa tips yang dia berikan adalah untuk orang-orang yang belum menikah atau sedang dalam masa mencari pasangan hidup. Menikah hanya sekali seumur hidup hingga maut memisahkan. Tidak ada kata perceraian di dalam keluarga Kristen apapun yang menjadi alasannya.

Pernikahan adalah menyatukan dua pribadi yang berbeda. Di dalam pernikahan, tentu akan ada gesekan demi gesekan untuk menyatukan keduanya. Karena itu dibutuhkan kedewasaan masing-masing pribadi untuk bersedia digesek dan disempurnakan. Maya sendiri mengakui bahwa meskipun kata-kata terdengar sederhana, dalam prakteknya tidak sederhana dan tergantung bagaimana kita menyikapinya.

“Ini berlaku untuk introspeksi diri juga ya. Jangan sampai sudah dapat pasangan bagus, eh kitanya yang bikin susah. Kasihan kan anak orang,” tutup Maya Septha sambil memberikan emoticon senyum.

Sumber : instagram.com/mayaseptha7