Ketika kita membayar sesuatu dengan mahal, kita akan menganggap itu sangat berharga bagi kita. Demikian pula jika kita merasa memiliki sesuatu, kita akan merasa hal itu berharga untuk kita.

Kita bisa dengan mudah mengkritik banyak hal ketika memasuki rumah orang lain, tetapi di dalam rumah kita sendiri, kita akan membersihkan dan menghargai apa yang ada di dalamnya. Demikian juga dengan kita, jemaat perlu belajar untuk memiliki gereja dan menghargai apa yang ada di dalamnya. Sehingga kita merasa bahwa itu adalah sesuatu yang berharga.

Sebab kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar: Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu!”
1 Korintus 6:20

Seringkali kita kurang menghargai apa yang Tuhan berikan dalam hidup kita karena kita menganggap diri kita tidak berharga.

Bagaimana kamu memandang dirimu? Kita bisa merasa bahwa diri kita buruk, penuh dengan dosa dan kegagalan, sehingga kita dihantui rasa bersalah dan membuat diri kita merasa tidak berharga lagi. Tetapi dalam Firman Tuhan dikatakan bahwa kita telah dibeli dan lunas dibayar dari dosa. Tuhan telah membayar lunas kita dengan darahNya yang tercurah di kayu salib. Di mata Tuhan kita sangat berharga. Karena itu, Yesus relakan hidupnya untuk menebus setiap kita.

“Atau tidak tahukah kamu, bahwa tubuhmu adalah bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah.- dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? Sebab, kamu telah ditebus dengan harga lunas. Karena itu, muliakanlah Allah dengan tubuhmu!
1 Korintus 6:19

Diri kita adalah bait Roh Kudus, sehingga diri kita bukanlah milik kita sendiri. Sama halnya dengan suami dan istri. Ketika mereka sudah terikat dalam sebuah pernikahan, hidup mereka bukan milik mereka sendiri; mereka terikat satu dengan yang lainnya. Sama halnya dengan kita; kita adalah milik Kristus, artinya kita perlu bertanya kepada Tuhan tentang segala yang terkait dengan hidup kita. Kita tidak bisa memutuskan sendiri dengan sesuka hati kita.

Orang yang sadar dirinya milik Tuhan dan terikat dengan-Nya akan selalu melibatkan Tuhan di dalam keputusan-keputusan penting dalam hidupnya. Ketika kita melakukan hal ini, kita akan sungguh-sungguh mengalami tuntunan dari Tuhan.

Dikatakan di ayat 20, “… Karena itu muliakanlah Allah dengan tubuhmu Jika kita sudah terikat dengan Tuhan, artinya tubuh kita juga milik Tuhan. Apapun kondisi tubuh kita, kita memerlukan tubuh ini untuk melakukan karya-karya bagi Kerajaan Allah.

Kita memerlukan bibir kita untuk memperkatakan berkat; kita memerlukan kaki kita untuk melangkah kepada orang yang membutuhkan, kita memerlukan tangan kita untuk melayani sesama. Tubuh kita seharusnya digunakan kemuliaan nama Tuhan. Sudahkah tubuh kita menjadi berkat untuk orang lain? Tubuh kita sangat penting. Dengan kita menjaga kehormatan tubuh kita, kita juga menjaga kehormatan Bapa di Sorga. Karena itu, mari kita belajar untuk menghargai tubuh kita.

Paulus mengulang perkataannya dalam 1 Korintus 7:23, “Kamu telah dibeli dan harganya telah lunas dibayar. Karena itu janganlah kamu menjadi hamba manusia.” Arti menjadi “hamba manusia” disini adalah berbicara menjadi budak dari pemikiran, kedagingan, dan jiwani manusia. Tubuh, jiwa dan roh kita perlu kita serahkan dalam tangan Tuhan, karena di dalam Tuhan kita bukan lagi hamba dosa, tetapi kita adalah hamba kebenaran.

“Aku mengatakan hal ini secara manusia karena kelemahan kamu. Sebab sama seperti kamu telah menyerahkan anggota- anggota tubuhmu menjadi hamba kecemaran dan kedurhakaan yang membawa kamu kepada kedurhakaan, demikian hal kamu sekarang harus menyerahkan anggota-anggota tubuhmu menjadi hamba kebenaran yang membawa kamu kepada pengudusan.”
Roma 6:19

Kita adalah orang-orang yang penuh dengan kelemahan. Karena itu mari kita belajar menyerahkan segalanya dalam tangan Tuhan untuk masuk dalam proses pengudusan.

Proses pengudusan artinya tubuh, jiwa dan roh kita menjadi hamba kebenaran.

Semua masalah dan dosa-dosa kita sudah dibayar lunas oleh Tuhan, tetapi seringkali banyak anak Tuhan masuk dalam ikatan dan pergumulan. Mereka bisa merasa bahwa diri mereka berada di dalam penjara dan tidak bisa keluar, padahal kunci itu sudah mereka miliki. Kita perlu ambil langkah iman untuk berlari ke pintu dan membukanya dengan kunci yang sudah kita miliki.

Ada cawan dari Tuhan yang harus kita minum. Kita meminumnya supaya kehendak Tuhan terjadi dalam hidup kita. Sekalipun cawan itu terasa tidak enak, tetapi cawan itu adalah obat terbaik untuk setiap kita. Kalau kita meminum cawan itu, kita akan diberi kekuatan sampai akhir.

Saat dihadapkan dengan cawan kita, mungkin kita merasa tidak aman, tertolak, dan ingin lari dari Tuhan. Tetapi sebenarnya perasaan kita tidak bisa dipercaya; perasaan kita mudah berubah. Jika hidup kita dikendalikan oleh perasaan, kita hanya akan melakukan hal yang menyenangkan bagi kita. Kita akan dengan mudahnya melarikan diri dari cawan-cawan yang harus kita hadapi.

Saat ini kita sedang dibentuk untuk menjadi tentara-tentara yang kuat di akhir zaman. Orang yang kuat adalah orang yang bertahan di dalam proses Tuhan. Karena itu, marilah kita senantiasa bertahan di dalam proses-proses pembentukan Tuhan.

Di dalam Korintus 2 kali disebutkan bahwa kita hidup kita sudah lunas dibayar oleh Tuhan. Karena itu mari kita jangan lagi menjadi hamba kedagingan kita. Yesus sudah membayar dosa-dosa kita, tapi kita perlu belajar untuk menggunakan kunci yang telah diberikan supaya kita tampil sebagai pemenang. Jadilah orang merdeka yang memuliakan nama Tuhan!

Sumber : Grahacmc.org