Home Articles Amerika sedang dalam Bahaya! Franklin Graham : Hanya Tuhan Pengharapan Satu-satunya!

Amerika sedang dalam Bahaya! Franklin Graham : Hanya Tuhan Pengharapan Satu-satunya!

0
56

Evangelist Franklin Graham berkata dalam persiapannya memimpin acara doa bersama untuk pemilu Amerika Serikat di Washington bahwa kekacauan yang terjadi di Amerika saat ini hanya akan bisa diselesaikan oleh Tuhan.

Dalam wawancara bersama The Christian Post, Franklin Graham menceritakan bahwa acara doa tersebut diadakan karena banyaknya masalah yang terjadi di Amerika Serikat di waktu yang bersamaan. Permasalahan ini diperparah oleh pandemi COVID-19 dan meningkatnya jumlah pengangguran akibat penutupan bisnis secara paksa.

Graham menyampaikan lewat wawancara bersama Christianpost.com, bahwa acara doa tersebut muncul karena banyaknya masalah yang terjadi di Amerika dalam waktu yang bersamaan, mulai dari kasus rasisme, pandemi Covid-19 dan juga panasnya suhu politik menjelang pemilihan presiden. Belum lagi situasi ekonomi akibat pandemi melengkapi masalah yang ada.

“Saya pikir banyak orang-orang yang telah mendidih dan frustasi. Ketidakadilan di jalan-jalan dan beberapa komunitas kami. Frustrasi yang tidak terdengar, orang-orang terpinggir. Tampaknya semua ini mendidih di pada saat yang sama,” katanya. Ia juga menilai ketegangan ini meningkat di tahun ini, di mana politik sering mengeksploitasi isu tersebut.

Tidak ada yang dapat menyelesaikan kegelapan di Amerika. “Republik tidak dapat memperbaikinya, Demokrat tidak dapat memperbaikinya. Hanya Tuhan yang bisa,” tekan Graham.

Menurut Graham, Amerika telah menyingkirkan Tuhan, baik di pemerintahan, sekolah dan di lingkungan masyarakat ketika negara sebenarnya membutuhkan Tuhan lebih, bukan kurang. Saat ini, Amerika sedang “runtuh.”

“Aku rasa negara kita tidak akan dapat berjalan lebih jauh sampai kita bertobat dan memanggil nama Tuhan,” katanya.

Penginjil putra Billy Graham tersebut mengatakan bahwa dirinya tidak dapat mengatakan harapannya terjadinya kebangunan rohani. Ia mengatakan bahwa banyak orang yang merasa nyaman dengan keadaan hari-hari ini dan gereja lebih banyak diam ketika gereja seharusnya berbicara mengenai isu-isu sosial yang terjadi.

“Saya hanya merasakan ada sesuatu yang bergerak di negara kita. Saya tidak percaya bahwa Amerika akan terhindar dari penghakiman Tuhan. Kita bukan negara Kristen. Kita adalah negara sekuler dan kaum sekuler ingin melucuti Tuhan. segalanya,” katanya.

Secara terpisah, seorang penulis profetik Jonathan Cahn yang juga seorang pendeta Messianic Jewish mengatakan bahwa Amerika sedang dalam bahaya dan satu-satunya cara untuk selamat adalah kembali kepada Tuhan.

Kepada CBN News, Cahn mengatakan bahwa kesamaan ini terjadi karena kebetulan dan mungkin itu memang peringatan dari Tuhan.

“Aku merasa tahun 2020 akan menjadi tahun yang sangat menggemparkan,” kata Cahn. “Saya percaya kita berada di titik yang sangat krisis, sebuah masa yang berbahaya, bahkan lebih berbahaya dari peristiwa 11 September. Jika kita tidak menjawab panggilannya untuk kembali, kita mungkin tidak akan menemui titik untuk kembali lagi.”

Terlepas berita ini ditujukan oleh Franklin Graham dan Jonathan Cahn untuk Amerika, ini merupakan panggilan untuk kita semua, di negara manapun, di pulau manapun, di kota manapun, untuk kita kembali kepada Tuhan dan kebenaran-kebenaranNya. Tuhan akan segera datang, mari persiapkan dirimu sebaik-baiknya untuk menyambut kedatanganNya!

 

Sumber : christianpost.com | CBN.com | percayasaja.com

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.