Home Articles Life Style Punya Kebiasaan Suka Terlambat? Inilah Kiat Ampuh Supaya Jadi Orang yang Ontime

Punya Kebiasaan Suka Terlambat? Inilah Kiat Ampuh Supaya Jadi Orang yang Ontime

0
20

Artis Elizabeth Taylor terkenal dengan kebiasaan “jam karet”nya. Semua orang yang bekerja dengannya sudah sangat tahu akan hal itu. Ia selalu menjadi seorang yang terakhir datang dan semua orang harus menunggunya dengan sabar. Liz bahkan menjadikan kebiasaannya itu sebagai ciri khas dirinya. Pada upacara pemakamannya, Liz Taylor telah menulis di surat wasiatnya agar acara pemakamannya dimulai 15 menit lebih lambat.

Ada orang-orang yang memiliki kebiasaan terlambat, entah terlambat mengumpulkan tugas, terlambat datang rapat, atau bahkan ketinggalan pesawat. Tentu hal ini mengganggu orang-orang yang berhubungan dengannya.

Seorang pemimpin yang sering, bahkan selalu terlambat, akan sulit dihargai oleh anggotanya. Karakteristik seorang pemimpin adalah menghargai orang lain, termasuk menghargai waktu orang lain. Membuat semua orang menunggu, menyatakan bahwa waktu atau jadwal Anda adalah yang terpenting, tidak peduli bagaimana waktu orang lain. Terlambat mengumpulkan tugas atau menyusun proyek juga menurunkan nilai profesionalisme Anda. Kalimat “lebih baik terlambat, daripada tidak sama sekali” sebenarnya adalah sebuah alasan saja dari seseorang yang tidak disiplin.

Bagaimana kiat agar tidak terlambat?

Sering melihat jam

Kadang orang terlambat karena lupa waktu saat sedang mengerjakan tugas atau hal lain. Bila perlu, kita bisa memasang alarm untuk mengingatkan kita jadwal kegiatan selanjutnya.

Susun perencanaan

Tulis jadwal pertemuan, jadwal pengumpulan tugas dan pekerjaan. Hal ini meminimalisir kemungkinan kita akan lupa dengan tugas dan tanggung jawab kita. Susun juga waktu yang dibutuhkan untuk setiap tugas secara realitstis. Buat deadline-deadline pribadi progres yang harus kita capai dalam waktu tertetu.

Berani berkata tidak

Beberapa orang terlambat karena terlalu banyak hal yang harus ia lakukan. Ada orang-orang yang menganggap bahwa dirinya baru bisa berfungsi ketika ia sibuk dan dikejar deadline, sehingga ia mengiyakan semua tugas dan pekerjaan yang ditawarkan kepadanya. Kita harus sadar bahwa hal seperti ini sebenarnya merugikan, sebab pekerjaan kita menjadi tidak maksimal karena kita terburu-buru untuk menyelesaikan deadline yang bertumpuk.

 

 

 

Sumber : Esther Idayanti

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.