Warganet tanah air akhir-akhir ini tengah memperbincangkan kata “anjay”. Perbincangan ini bermula dari unggahan video seorang content creator bernama Lutfi Agizal. Dalam videonya, Lutfi mengatakan bahwa kata tersebut dapat merusak moral bangsa yang kemudian menjadi ramai diperbincangkan. Sejumlah selebritis pun ikut menanggapi dengan menyindir halus menuliskan kata tersebut di akun media sosial mereka.

Komisi Nasional Perlindungan Anak ikut menanggapi ramainya hal tersebut dengan mengeluarkan pernyataan pada tanggal 30 Agustus. Dalam pernyataan tersebut, Komisi Nasional Perlindungan Anak mendukung untuk tidak menggunakan kata tersebut dalam kegiatan sehari-hari.

Kata “anjay” dipopulerkan oleh sebuah komikstrip di media sosial Instagram dengan username Tahilalats atau Mind Blowon yang terkenal dengan gaya gambar dan cerita yang unik. Komik ini dibuat oleh anak muda Indonesia bernama Nurfadli Mursyid. Komikstrip ini telah memiliki lebih dari 4 juta pengikut di Instagram.

Dalam kamus besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata ini tidak terdaftar sebagai kata resmi. Dengan kata lain, kata ini sebenarnya adalah sebuah kata tidak baku.

Namun, kata “anjay” ini merupakan sebuah kata umpatan. Kata ini sebenarnya merupakan plesetan dari kata anjing yang memang sering digunakan sebagai kata makian dan umpatan. Selain kata anjay, beberapa kata lain yang merupakan plesetan dari kata anjing adalah anjir dan anjrit.

Perkembangan teknologi memudahkan seseorang untuk mendapat informasi. Sehingga kata anjay kemudian menjadi populer dan bahkan banyak orang yang menggunakan kata ini meskipun tidak sedang memaki seseorang, bahkan maknanya menjadi bergeser. Kata ini tidak lagi menjadi sebuah kata kasar, kata makian dan ejekan, namun kata ini telah menjadi kata gaul bagi seseorang. Seakan tanpa kata “anjay”, percakapan menjadi tidak menyenangkan. Bahkan beberapa orang mengatakannya meskipun tidak mengerti artinya, karena dianggap kata gaul dan bahkan menjadi tidak nyaman jika tidak menggunakannya.

Sebagai anak Tuhan, ketika kita telah mengerti artinya, tentu sebaiknya kita tidak mengatakannya, seperti yang dikatakan tertulis dalam Alkitab.

Janganlah ada perkataan kotor keluar dari mulutmu, tetapi pakailah perkataan yang baik untuk membangun, di mana perlu, supaya mereka yang mendengarnya, beroleh kasih karunia
Efesus 4:29

Hendaknya kata-kata yang keluar dari bibir dan lidah kita adalah kata-kata berkat yang membangun, bukanlah kata-kata kutukan apapun bentuknya. Ketika kita tahu bahwa arti kata anjay adalah kata kasar “anjing” yang diplesetkan, tentu sebaiknya kita tidak menggunakannya karena itu adalah kata yang kutukan di mana kita memaki seseorang sebagai anjing. Meskipun diplesetkan, tetap saja tidak mengubah arti kata tersebut.

Hidup dan mati dikuasai lidah, siapa suka menggemakannya, akan memakan buahnya. (Amsal 18 : 21)

Seperti sebuah jargon mengetakan “mulutmu, harimaumu,” demikianlah perkataan memiliki kuasa. Kata-kata dapat membangun seseorang, namun kata-kata juga dapat mengutuk seseorang meskipun tidak dikatakan dengan sungguh-sungguh. Ada begitu banyak hubungan yang hancur berantakan karena lidah, karena apa yang keluar dari bibir dan lidah kita. Karena itu, jaga tutur kata kita agar tidak menyakiti orang lain, tetapi memberkati mereka.

Meskipun banyak orang menggunakannya, tidak berarti membenarkan kata tersebut sebagai sebuah kata gaul. Kebenaran tetap kebenaran, dosa tetaplah dosa.

Jadi jika seorang tahu bagaimana ia harus berbuat baik, tetapi ia tidak melakukannya, ia berdosa
Yakobus 4 : 17

Sumber : percayasaja.com | Ren