Daud menghadapi banyak peperangan. Hampir di sepanjang hidupnya dihabiskan untuk berperang. Sejak muda, ia harus berperang dengan serigala yang ingin memakan domba-dombanya sebelum ia berperang dengan tentara Israel. Kemudian ia harus lari jauh meninggalkan negerinya sendiri karena dikejar-kejar oleh Saul yang ingin membunuhnya. Bahkan setelah ia duduk memerintah bangsa Israel, ia masih harus menghadapi peperangan dengan anak kandungnya sendiri.

Namun, semua kejadian yang dialami Daud, Daud menyadari bahwa hanya kasih karunia dan penyertaan Tuhan saja yang meluputkannya, sehingga Daud menjadi pribadi yang sangat bergantung kepada Tuhan.

Salomo, pewaris tahta Daud, di dalam masa pemerintahannya, bangsa Israel mendapatkan kedamaian dan kemahsyuran di antara bangsa-bangsa lain. Mereka diberkati Tuhan menjadi bangsa yang adidaya. Kedamaian itu membuat terlena, hingga Salomo jatuh kepada penyembahan-penyembahan berhala, sehingga Tuhan membangkitkan musuh-musuh bagi bangsa Israel untuk menyadarkan bangsa Israel akan kesalahannya.

Dari dua kisah ayah dan anak di atas, kita menyadari bahwa peperangan itu baik bagi kita, karena peperangan itu membuat kita untuk bergantung kepada Tuhan.

Keadaan damai tanpa masalah itu akan membuat kita merasa bahwa kita tidak membutuhkan Tuhan. Damai sejahtera yang diberikan Tuhan tidak berarti hidup tanpa badai masalah, tetapi damai sejahtera yang sejati adalah kita dapat tenang di dalam badai karena tahu bahwa Tuhan ada bersama kita, yang menuntun kita melewati badai.

Hari-hari ini, seluruh dunia menghadapi peperangan. Wabah COVID-19 membuat dunia menghadapi krisis di depan mata. Banyak usaha yang terpaksa menutup usahanya. PHK terjadi di mana-mana. Kita melihat betapa mudahnya dunia ini tergoncang, berubah hanya dalam waktu yang demikian singkat dan tidak ada yang bisa memberikan pengharapan akan jaminan keselamatanaat tidak ada harapan dalam hidup kita, di sanalah satu harapan yang terbesar, yang paling mampu untuk kita andalkan terlihat, yaitu Tuhan. Hanya kasih karunia Tuhan yang sanggup membebaskan dan memulihkan keadaan kita.

Ini waktunya bagi kita untuk berbalik dari dosa-dosa kita. Ini waktunya kita kembali datang kepada Tuhan dan memohon pengampunan.

Telah sejauh apa kita dari Tuhan? Mungkin kita sudah melupakan Tuhan begitu lama. Inilah peperangan yang Tuhan ijinkan ada untuk kita, agar kita berbalik kepadaNya. Selagi masih ada waktu, jangan keraskan hati kita. Selagi masih ada waktu, datanglah kepada Tuhan dan mohonkan pengampunan atas setiap dosa. Selagi masih ada waktu, tinggalkan pola pikir dan tingkah laku kita yang lama. Karena kita tahu, waktunya tidak lama lagi.

Sumber : percayasaja.com | Ren