Untuk pertama kalinya, gereja-gereja, tidak hanya di Indonesia melainkan di seluruh dunia, tidak dapat mengadakan perkumpulan merayakan Paskah karena pandemic virus Corona semakin mengganas. Negara adidaya Amerika menduduki peringkat pertama negara dengan jumlah kasus positif terbanyak.

Karena pandemic virus COVID19, jutaan gereja tidak dapat berkumpuk bersama-sama pada Paskah tahun ini. Hal ini tidak pernah terjadi selama 2000 tahun,” kata pemimpin gereja Saddleback California, Rick Warren dalam ibadah streaming yang dilakukannya hari Minggu, 12 April kemarin. Ia mengatakan telah menyiapkan perayaan Paskah dengan tema “Time to Dream” yang akhirnya dirombak karena pandemic virus corona. “Aku tidak pernah melihat hal seperti ini. Badai Katrina, peristiwa 11 September, banyak hal telah berlalu. Tapi ini berbeda,” katanya lagi.

Ia juga mengatakan bahwa ia menerima banyak pesan, email dan telepon dari orang-orang yang tertekan dengan keadaan dunia yang berubah tiba-tiba saat ini. Melalui kebangkitan kebangkitan Yesus, Rick Warren menguatkan iman mereka.

“Kebangkitan Yesus membuktikan bahwa Ia benar-benar Tuhan, itu membuktikan identitasNya. Di dalam sejarah, banyak orang berkata bahwa ia adalah Tuhan, tetapi hanya satu yang membuktikannya dengan hidup kembali. Itulah mengapa 2.3 miliar orang Kristen merayakan Paskah minggu ini,” katanya.

Rick Warren menjelaskan bahwa merasakan cemas atau sedih ketika menghadapi krisis adalah hal yang umum, tetapi Tuhan memberikan kuasaNya kepada orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus untuk memenangkan setiap tantangan kehidupan yang ada.

Ia menyampaikan bahwa ketika Yesus disiksa dan disalibkan, banyak orang, terutama murid-muridNya, menjadi lemah imannya. Tetapi ketika melihat Yesus bangkit dari antara orang mati, mereka yang tadinya penakut menjadi pemberani. Mereka yang hidup dalam ketakutan menjadi orang yang tidak kenal takut.

Mereka yang tidak memiliki harapan, menjadi penuh harapan dan bersukacita. Mereka yang kecewa menjadi orang yang tidak pernah berhenti untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia. Itu semua terjadi sejak Yesus Kristus bangkit. Kebangkitannya membawa perubahan.

Kebangkitan Kristus mengubah hidup mereka,” tegas Rick Warren.

Banyak orang takut karena COVID-19 dan banyak yang kesakitan karena COVID-19. Dalam ketakutan dan kesakitan, ada dua hal yang harus kita lakukan, seperti yang Yesus lakukan,” lanjutnya.

Dua hal yang Yesus lakukan sebelum Ia disalibkan adalah berkumpul bersama murid-muridNya dan berdoa. Berkumpul bersama murid-muridNya berarti berada dalam komunitas orang percaya. Rick Warren menceritakan bahwa sebelum Yesus dikhianati, ditangkap dan disiksa, hal terakhir yang Ia lakukan adalah berkumpul dengan teman-temanNya, yaitu murid-muridNya dan berdoa di taman Getsemani.

Kamu tidak bisa melakukannya dengan kekuatanmu sendiri,” tegas Rick Warren, “dibutuhkan lebih dari kekuatan kita sendiri dan berpikir positif. Aku mendukung berpikir positif, itu lebih baik daripada berpikir negatif. Tetapi itu hanya dapat bekerja pada sesuatu yang dapat kamu kendalikan. Bagaimana dengan sesuatu yang tidka dapat kamu kendalikan? Kamu tidak bisa membangkitkan dirimu sendiri.

Kamu membutuhkan juruselamat. Tuhan yang melakukannya untukmu. Dan itu disebut keselamatan,” terangnya.

Inilah yang juga harus kita sampaikan hari-hari ini, bahwa hanya Tuhan yang bisa menolong dan menyelamatkan kita. Kita membutuhkan Juruselamat, yaitu Yesus Kristus.

Sumber : christianpost.com