Pandemic virus corona membuat pergerakkan sosial seseorang dibatasi. Banyak pekerjaan dilakukan secara online, berbelanja online, bahkan untuk beribadah saja, dilakukan secara online.

Terjadi begitu banyak perdebatan mengenai beribadah online di berbagai forum. Banyak orang tidak setuju dengan beribadah online karena dianggap tidak percaya kepada penyertaan Tuhan dan lebih takut kepada virus corona dari pada kepada Tuhan. Namun, banyak orang juga menyayangkan sikap demikian karena dianggap tidak taat kepada pemerintah seperti yang dikatakan dalam alkitab untuk menaati pemimpin-pemimpin. Terlepas dari kontroversi yang ada, kita patut bersyukur karena teknologi yang ada sekarang, kita tetap dapat melakukan ibadah, meskipun secara online.

Untuk memahami hal ini dengan baik, kita perlu memahami terlebih dahulu alasan mengapa dilakukan ibadah secara online. Hal ini diimbau oleh PGI, bukan karena rasa takut tertular virus corona, melainkan sebagai sebuah tindakan untuk ambil bagian pemutusan rantai penyebaran virus corona. Seperti yang disampaikan berkali-kali, bahwa virus corona ini menyebar dengan cepat melalui pertemuan-pertemuan banyak orang, sehingga pembatasan kegiatan sosial adalah langkah efektif untuk menekan penyebaran virus ini.

Semakin banyak pertemuan dengan banyak orang, akan semakin besar risiko persebaran virusnya dan mengakibatkan penyebaran tidak kunjung mereda. Jika jumlah korban terus bertambah, rumah sakit tidak memiliki kapasitas yang cukup untuk menolong para korban.

Bisa dikatakan Tuhan Yesus sering berdebat dengan orang-orang Farisi dan para ahli Taurat mengenai hari Sabat. Hal itu selalu terjadi ketika Yesus melakukan sesuatu di hari Sabat, contohnya menyembuhkan orang sakit. Tuhan Yesus dan orang-orang Farisi memiliki pandangan berbeda tentang hari Sabat. Salah satu kisah ini dapat dibaca dalam Lukas 6:6-11.

Orang Farisi dan ahli Taurat telah bersiap untuk mempersalahkan Yesus kalau Ia menyembuhkan orang sakit di hari Sabat. Namun Yesus tetap menyembuhkannya dan berkata “Aku bertanya kepada kamu: Manakah yang diperbolehkan pada hari Sabat, berbuat baik atau berbuat jahat, menyelamatkan nyawa orang atau membinasakannya?” (ayat 9). Maksud Yesus adalah jangan sampai ketaatan pada sebuah aturan agamawi justru mengabaikan hal penting, yaitu keselamatan nyawa orang lain. Yesus mengajarkan bahwa jangan sampai perayaan Sabat yang menjadi tradisi saat itu menghalangi kita untuk berbuat kebaikan.

Ibadah online bukan berarti tidak mengadakan ibadah, tetapi mengubah kebiasaan atau tradisi ibadah yang biasanya menjadi online. Bukan sebuah dosa untuk melakukan ibadah online jika memang ibadah tatap muka tidak memungkinkan untuk hari-hari ini. Namun, hal ini menuntut kesadaran jemaat sendiri untuk tetap beribadah dan iman yang murni akan nampak.

Ibadah yang sejati adalah ketaatan kita untuk mengikut dan menyembah Tuhan. Ketika bangsa Israel dibuang ke bangsa lain, bangsa yang tidak mengenal Tuhan, sebuah tempat yang tidak memiliki rumah ibadah, Daniel tetap dapat beribadah dan melakukan persekutuan dengan Tuhan. Sehari tiga kali ia berdoa dalam rumahnya, itu merupakan sebuah ibadah.

Iman tanpa perbuatan adalah mati

Bukan berarti ketika kita melakukan ibadah online, kita tidak mempercayai Tuhan menyertai kita, tetapi diperlukan bagian kita. Ketika kita meminta nilai kita baik, tetapi kita tidak belajar dan hanya berdoa dan beriman bahwa kita bisa menjawab semua soal ujian, itu adalah tindakan bodoh dan mempermainkan iman. Kita tetap harus melakukan apa yang menjadi bagian kita, yaitu menjaga kebersihan diri kita, mencuci tangan kita. Mari lakukan yang terbaik yang bisa kita lakukan, maka selanjutnya adalah kehendak Tuhan untuk meluputkan kita. Sebab meskipun kita sudah melakukan yang terbaik, tanpa kasih karunia Tuhan, kita juga tidak bisa berbuat apa-apa.

Gereja bukanlah bangunan, gereja adalah kita sendiri. Mari kita tetap menyembah Tuhan, membangun persekutuan yang intim dengan Tuhan. Saat ini, iman kita sedang dimurnikan. Dikatakan dalam Alkitab bahwa sebelum hari Tuhan itu datang, iman umatNya akan dimurnikan dan diuji. Kambing dan domba dipisahkan, gandum dan ilalang akan dipisahkan. Mari kita tetap menjadi kuat dan mendapati iman kita layak di hadapan Tuhan.

Tuhan Yesus Memberkati

 

Sumber : percayasaja.com | Ren