Dalam sebuah artikel renungan yang saya baca, ada tertulis kalimat berikut,
“Apakah dengan mengikut Tuhan dan percaya kepada Yesus, Dia pasti memecahkan semua persoalan dengan cepat dan kita senantiasa ‘diberkati’ dalam jasmani? Jika itu jalan yang Tuhan selalu rancangkan bagi setiap kita, lalu bagaimana dengan Paulus dalam penjara dan aniaya? Yusuf dalam pembuangan dan tuduhan? Yeremia dalam kesedihan ratapannya? maupun Ayub dalam penderitaan dan kesendiriannya? Mereka menghadapi pergumulan dan kesulitan yang tidak kita harapkan terjadi dalam diri anak Tuhan. Tuhan bisa meluputkan suatu tragedi, dan Tuhan bisa juga mengizinkan suatu tragedi di muka bumi ini terjadi dalam proses perjalanan kita, bahkan mengalami bersama dengan mereka yang belum bertobat, seakan kita ditinggalkan Tuhan.
“Sebab Aku ini mengetahui rancangan-rancangan apa yang ada pada-Ku mengenai kamu, demikianlah firman TUHAN, yaitu rancangan damai sejahtera dan bukan rancangan kecelakaan, untuk memberikan kepadamu hari depan yang penuh harapan.”
Yeremia 29 : 11
Kita tahu sekarang, bahwa Allah turut bekerja dalam segala sesuatu untuk mendatangkan kebaikan bagi mereka yang mengasihi Dia, yaitu bagi mereka yang terpanggil sesuai dengan rencana Allah (Roma 8 : 28)
Saya dapat mengartikan Roma 8: 28 bahwa sekalipun persoalan yang kita hadapi begitu sulit, Tuhan selalu menyiapkan kisah akhir yang indah. Entah kita menerimanya di bumi ini atau dalam kekekalan, itu adalah urusanNya; Tugas kita adalah memuliakan Tuhan dalam keadaan apapun.
Akuilah Dia dalam segala lakumu, maka Ia akan meluruskan jalanmu
Amsal 3 : 6
Dengan bersandar padaNya, kita melewati semua persoalan itu bersamaNya. Percayalah kita bisa menanggungnya sebab kita tidak benar-benar sendiri. Saya pernah membaca suatu pernyataan yang menarik di suatu artikel, kurang lebihnya menuliskan : Lebih baik ke “neraka/ lembah kelam” bersama Tuhan Yesus, daripada ke “sorga/ gunung tinggi” tanpa Dia.
Doa : “Selama kami hidup di bumi ini, kami tidak luput dari persoalan-persoalan, namun tangan kananMu yang menopang dan memberi kami kemenangan. Engkaulah yang membuat kaki kami kuat teguh seperti kaki rusa. FirmanMu itu pelita bagi kaki kami. JanjiMu itu melegakan kami!”
Sumber : percayasaja.com | AW
