Paul Maxwell adalah salah satu kontributor Desiring God. Ia banyak menuliskan tentang luka dan trauma. Ia adalah seorang lulusan teologi dengan gelar Ph.D. dan telah menulis berbagai buku mengenai teologi, trauma dan fitness. Maxwell juga baru saja menerbitkan buku berjudul The Trauma of Doctrine: New Calvinism, Religious Abuse, and the Experience of God pada awal 2021 lalu. Secara mengejutkan, ia membuat pengumuman melalui video di instagram bahwa ia bukan lagi seorang Kristen.

“Saya sangat merindukan hubungan dengan orang. Apa yang saya temukan adalah saya siap untuk terhubung kembali. Dan tampaknya siap untuk tidak marah lagi. Saya mencintai kalian, dan saya mencintai semua persahabatan dan dukungan yang saya bangun di sini,” kata Maxwell. “Saya rasa penting untuk mengatakan bahwa saya bukan lagi seorang Kristen, dan rasanya sangat menyenangkan. Saya sangat senang.”

“Saya tidak sabar untuk mengetahui hubungan seperti apa yang akan saya dapatkan dengan kalian semua seperti saya berusaha untuk mencari tahu apa yang terjadi selanjutnya,” lanjut Maxwell. “Saya sangat mencintai kalian. Saya berada dalam kondisi yang sangat baik. Mungkin yang terbaik dalam hidup saya. Untuk pertama kalinya saya penuh dengan sukacita. Saya cinta hidup saya.”

Ia menanggapi orang-orang yang berkata padanya bahwa ia akan pergi ke neraka dan “tidak benar-benar bahagia” karena ia meninggalkan iman Kekristenannya.

“Saya tahu kalian mencintai saya. Saya tahu, saya menerimanya sebagai kasih. Saya tahu kalian peduli dengan kekekalan jiwa saya dan kalian mengatakannya karena tidak ingin saya menderita. Dan itu adalah sesuatu yang baik, sebuah tindakan penuh kasih. Dan saya tahu dari mana kalian berbicara, dan saya menghormati pandangan kalian.”

Paul Maxwell turut menjadi salah seorang tokoh Kristen terkenal yang secara terbuka mengakui bahwa ia telah meninggalkan imannya dalam beberapa tahun terakhir.

Sebelumnya, pada tahun 2019, Joshua Harris, penulis buku I Kissed Dating Goodbye mengatakan bahwa ia bukan seorang Kristen. Tidak lama kemudian, salah satu penulis lagu Hillsong, Marty Simpson, menulis di instagramnya bahwa ia telah kehilangan kepercayaannya dan merasa tidak terganggu dengan hal itu.

Sobat Percaya, banyak pengetahuan akan Kristus tidak akan ada artinya tanpa perjumpaan yang sejati dengan Tuhan. Perjumpaan yang sejati akan membebaskan kita dari kutuk. Dalam perjalanan kita mengikut Tuhan, kita akan dipulihkan dari luka-luka masa lalu, dari trauma-trauma yang pernah kita terima, asal kita mau untuk dipulihkan.

Proses pemulihan tidak mudah. Terkadang kita harus merasakan sakit dalam prosesnya, tetapi luka itu akan disembuhkan.

Jujurlah pada diri sendiri dan lepaskan topeng-topeng yang kita miliki. Mengenakan topeng-topeng hanya menghalangi pemulihan dari Tuhan. Tidak ada artinya terlihat baik dan hebat dari luar, tetapi masih menyimpan luka. Batin kita akan tersiksa.

Kelilingilah dirimu dengan sesama orang percaya. Memiliki pembimbing rohani sangatlah penting bagi kita yang rindu mengalami pemulihan dan perjumpaan dengan Kristus. Bila saudara belum memiliki pembimbing rohani, kami rindu membantu saudara. Hubungi kami.

 

Sumber : percayasaja.com | Ren