Untuk mengenali apakah kita masih memiliki luka dalam hati kita, kita harus mengecek buah-buah kita. Seberapa lama kita mengenal Tuhan atau sehebat apa pelayanan kita kepada Tuhan tidak menjadi tolak ukur bahwa kita telah sembuh.

Kompromi

Agar ia tidak merasakan sakit lagi, ia melakukan kompromi-kompromi agar ia diterima. Tokoh Alkitab yang melakukan hal ini adalah Saul. Ia takut ditolak oleh rakyat sehingga ia mengabaikan perintah Tuhan. Seseorang yang memiliki luka karena ditolak, ketika ia merasa terancam, ia kompromi.

Komunikasi yang Memanipulasi

Ketika seseorang terluka, ia melakukan manipulasi dalam komunikasinya. Ia memanipulasi untuk membangun citra dirinya, dengan tujuan orang tidak menolak dia sehingga ia tidak terluka.

Sulit Membangun Keintiman

Orang yang terluka tidak akan mau benar-benar membuka dirinya. Ia akan sulit membangun hubungan, baik dengan manusia, maupun dengan Tuhan. Ia berdoa karena kewajiban, sehingga tidak bisa menikmati hadirat Tuhan. Orang-orang yang memiliki hubungan keintiman baik dengan Tuhan, akan sangat menikmati hadirat Tuhan.

Bertopeng, Munafik dan Hidup dalam Kepura-puraan

Ia hidup dalam kepura-puraan agar terlihat baik di depan orang lain agar ia diterima dan tidak ditolak. Ia tidak menjadi diri sendiri. Kisah ekstrimnya adalah menginginkan kehidupan orang lain.

Suka Berbohong

Orang berbohong karena takut, salah satunya takut ditolak.

Suka Menghindar, Mencari Pelarian dan Sembunyi

Karena ia tidak ingin merasakan sakit karena ditolak, ia kabur dan bersembunyi. Ketika dihadapkan pada suatu tantangan yang tidak bisa ia hadapi, ia tidak mau menghadapinya dan menghindar.

Ketika terlihat keburukannya, sudah seharusnya seseorang berubah dan bertumbuh. Tetapi ada orang-orang yang tidak mau berubah dan hanya ingin diterima. Sehingga ia sering berpindah-pindah komunitas, tempat bekerja, karena ia ingin kabur setiap kali ia merasa tidak diapresiasi. Padahal, mungkin memang ia belum bisa dipuji karena kurang secara kemampuannya.

Salah satu bentuk pelarian adalah dengan berfantasi atau berimajinasi. Ia rindu penerimaan ketika ia melihat dirinya penuh kekurangan dan kelemahan. Karena ia tidak bisa menerima penerimaan versinya, ia berfantasi dan berkhayal. Berfantasi bisa berfantasi menjadi orang lain, misalnya tokoh dalam drama, berfantasi kotor seperti seks dan lain sebagainya.

Di dalam imajinasi, kita bisa menjadi siapa saja, apa saja, tinggal di mana saja. Berkhayal untuk memenuhi kepuasan ini adalah salah satu penyembahan berhala. Fantasi kita dipakai iblis untuk memperbudak kita. Kita harus menerima keadaan diri kita dan berdamai.

Merasa Kesepian Meski di Tengah Keramaian

Orang yang memiliki luka, tidak mudah terbuka dengan orang, ia menutup hatinya dan merasa kesepian. Obat dari kesepian adalah keterbukaan dengan orang lain.

Mudah Berpikir Negatif

Banyak orang yang nyinyir ketika melihat orang lain. Pikirannya dipenuhi dengan pikiran negatif terhadap orang lain dan tidak pernah memberi nilai yang positif.

Mudah Tersinggung dan Hypersensitive

Mudah tersinggung adalah buah dari orang yang terluka. Ada orang yang terluka karena ia menafsirkan segala sesuatu sebagai sinyal penolakan.

Mudah panik

Orang yang terluka, mudah untuk panik. Ia takut untuk menghadapi hal-hal yang menurutnya dapat membuatnya merasakan sakit.

Rentan Terhadap Godaan

Ia mudah digoda dengan hal-hal yang ia pikir dapat menerimanya. Misalnya dalam berpasangan, ia mudah untuk digoda secara seksual, karena ia pikir, dengan melakukannya, ia akan diterima.

Tidak Suka dengan Kberhasilan Orang Lain atau Suka Merendahkan Orang Lain

Diilustrasikan seperti meniup lilin orang lain, agar lilinnya terlihat terang. Ia iri jika ada orang lain yang berhasil, menyamai levelnya atau bahkan melewati dirinya. Karena ia ingin dianggap dan terlihat hebat, ia suka ketika melihat orang lain gagal. Ia akan terjebak dalam kompetisi yang tidak sehat. Ia akan merendahkan orang lain, sehingga ia merasa lebih tinggi.

Posesif

Saat ia mendapatkan penerimaan, ia akan menjadi orang yang posesif karena ia tidak mau kehilangan penerimaan dan mengakibatkan ikatan yang tidak sehat. Ia akan sangat bergantung pada seseorang dan hal ini termasuk penyembahan berhala, karena seharusnya seseorang hanya bergantung kepada Tuhan.

Suka Mengendalikan Kehidupan Orang Lain

Ia senang ketika orang-orang bisa memberikan apa yang ia mau, ia merasa diterima. Ia akan mengendalikan orang-orang untuk melakukan yang ia inginkan, jika tidak, dia akan buang orang itu. Contohnya adalah ia akan menuntut seseorang, jika tidak dilakukan, ia akan marah.

Suka Mencari-Cari Kesalahan Orang Lain

Untuk merasa lebih baik, ia mencari-cari kesalahan dan kelemahan orang lain seakan-akan ia yang paling hebat.

Pasif, Tidak Mau Terlibat karena Takut Gagal

Ia tidak mau melakukan sesuatu padahal memiliki potensi. Pikirannya sudah dipenuhi dengan pikiran negatif bahwa ia akan gagal dan ia tidak mau terlihat buruk di hadapan orang lain.

Suka Memberontak

Ia akan melawan sistem yang menurutnya mengancam kebahagiaan atau kebebasannya. Ada orang yang melukai dirinya kalau sakit, dengan maksud mengalihkan rasa sakitnya

Sukar Menerima Orang Lain

Mudah sekali untuk menolak orang lain karena kesalahan kecil yang dibuatnya. Orang yang sukar menerima orang lain menggambarkan dirinya sendiri yang sulit menerima diri apa adanya. Kalau kita bisa menerima kekurangan kita, kita juga pasti mudah menerima kekurangan orang lain. Seperti yang dikatakan dalam hukum kasih yang kedua, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.

Menjadi yes man

Orang yang selalu menerima permintaan tolong, tidak pernah menolak permintaan, bisa jadi karena ia memiliki luka. Ia tidak bisa menolak karena ia takut ia akan dimusuhi atau dibenci.

Keras Kepala

Orang yang terluka sudah membangun benteng-benteng dan berpegang pada prinsip yang ia yakini meskipun itu salah. Ketika diberitahu apa yang salah, ia tidak mau berubah karena bertentangan dengan prinsip yang ia pegang.

Depresi dan hopeless

Orang terluka memiliki beban dalam dirinya. Beban-beban yang tak kunjung dilepaskan akan menekan dirinya sendiri sehingga ia menjadi orang yang depresi.

Keterikatan

Keterikatan bisa kepada seks, alkohol, game, shopping, bekerja dan lain sebagainya. Orang-orang terluka akan mencari pelarian. Misalnya ia berbelanja barang-barang yang memiliki brand tinggi untuk meningkatkan kepercayaan dirinya, bukan karena kebutuhan. Ada juga orang-orang yang menjadi gila kerja karena ia mendapat pujian dalam pekerjaannya sehingga ia mencurahkan dirinya dalam pekerjaan untuk mendapat penerimaan.

Buah-buah di atas tidak dimiliki sekaligus, mungkin hanya beberapa, dan berarti kita masih memiliki luka. Kita tidak sadar memiliki luka, sampai ada suatu momen krisis di mana kita disadarkan.

Penerimaan adalah kebutuhan terbesar manusia. Banyak penerimaan-penerimaan palsu yang ditawarkan oleh dunia, tetapi hanya penerimaan yang benar dari Tuhanlah yang bisa memulihkan luka-luka kita.

Sumber : Ferry Felani | Ren