Ketika tangan kita terluka, kita akan mengalami perih. Jika luka yang kita alami begitu serius, kita harus mengobatinya, merawatnya agar pulih kembali. Jika tidak, luka itu akan bernanah dan menimbulkan masalah lainnya.

Jiwa kita juga bisa mengalami luka. Luka itu bisa disebabkan oleh penolakan yang kita alami. Kita diremehkan, direndahkan, tidak dianggap. Orang tua bisa melukai anak-anaknya dengan kata-kata yang merendahkan. Bukan hanya kata-kata, tidak pernah memeluk anak, memuji dan menciumnya, tidak hadir di saat anak-anak membutuhkan juga bisa menimbulkan luka.

Mengetahui bahwa kita memiliki luka jiwa juga tidak mudah. Tetapi, luka yang tidak dibereskan akan menimbulkan masalah-masalah lainnya.

Serius tidaknya sebuah luka ditentukan dari tiga hal. Yang pertama adalah seberapa dalam luka tersebut. Luka ditusuk dengan luka tergores tentu berbeda tingkat keseriusannya. Yang kedua adalah berapa lama luka itu. Luka karena goresan berkali-kali di tempat yang sama memiliki masalah lebih serius daripada tergores hanya sekali. Yang ketiga adalah siapa yang melakukannya. Jika orang terdekat yang melakukannya, rasa sakit luka itu berkali-kali lipat daripada dari orang yang tidak dikenal. Sama seperti luka karena pisau dengan luka karena paku terntu berbeda.

Pengalaman mendapat luka menimbulkan akar luka yang mulai mengendalikan diri kita dan munculah buah-buah luka.

Adanya luka jiwa dimulai dari kita mengalami penolakan atau hal-hal lain yang membuat kita terluka

Dari pengalaman itu, muncullah perasaan luka, seperti marah, kecewa, sedih. Jika pengalaman ini tidak serius, luka ini akan cepat sembuh. Tetapi jika luka ini serius, begitu dalam, berkali-kali dan dari orang yang dekat, maka perasaan luka, seperti marah, kecewa dan lain-lain akan terus berulang dan menumbuhkan akar pahit dalam hati kita. A

Ketika seseorang mengalami sakit dan terluka, ia akan membuat kesimpulan yang salah dan dipegang menjadi prinsip-prinsip hidup yang salah. Prinsip-prinsip itu mengendalikan hidup kita, bagaimana kita mengambil keputusan, membangun hubungan dengan sesama dan lain sebagainya. Kalau kita memegang prinsip yang salah, prinsip itu akan menghancurkan hidup kita dengan segala aspek-aspek kehidupan kita, termasuk pekerjaan, pernikahan dan lain sebagainya.

Ciri-ciri orang terluka adalah berlebihan

Seperti jika kulit kita terluka, kita akan mengalami sakit jika disentuh atau disenggol sehingga kita menghindarinya. Tetapi jika kulit kita baik-baik saja, kita tidak akan mengalami sakit, sehingga kita tidak akan menghindari ketika disentuh atau disenggol.

Buah-buah rasa terluka akan dibahas pada part selanjutnya

 

Sumber : Ferry Felani | Ren