Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh.
Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh. Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
Roma 8 : 1-8

“Hidup oleh Roh” seringkali membuat kita berpikir bahwa itu mustahil terjadi. Kita adalah manusia yang masih sering menuruti keinginan daging, sehingga sulit menerima pembaharuan jiwa dalam Roh. Selama kita masih hidup dalam daging, kita akan selalu bergumul dengan dosa. Kita harus memahami dan mengerti secara benar bahwa kita masih memiliki sifat-sifat dosa, misalnya avon.

Pada perikop sebelumnya, Paulus berkata bahwa ia pernah bergumul dengan dosa [Pasal 7 : 19-26]. Firman Tuhan mengatakan bahwa kita pasti merdeka. Ada kesempatan bagi kita untuk terus disempurnakan! [Pasal 8].

Mengapa kita bisa merdeka dari dosa?

  1. Karya keselamatan [ay. 3]. Yesus telah memerdekakan kita dengan mengorbankan diri-Nya di atas kayu salib. Ia menjadi serupa dengan daging dan memberikan jalan keselamatan.
  2. Respon terhadap karya keselamatan [ay.5]. Hidup dalam Roh berarti hidup yang dikuasai Allah. Fokus kita adalah hal-hal yang rohani. Seringkali orang-orang berpikir, “Ah, yang seharusnya memikirkan hal-hal rohani ‘kan hanya Hamba Tuhan saja.”

Memikirkan hal-hal rohani sama halnya ketika seseorang sedang jatuh cinta. Fokus kita adalah kemuliaan Tuhan. Memikirkan hal-hal dari Roh adalah kewajiban untuk hidup orang Kristen. Kristen bukan hanya sekadar agama tetapi pengikut Tuhan. Menjadi pengikut Tuhan artinya kita memiliki gaya hidup seperti Kristus. Memikirkan apa yang dipikirkan Kristus (what will Jesus do). Orang dunia hanya memikirkan hal-hal dari daging. Hal-hal dari daging bukan berbicara mengenai makanan kesukaan atau tempat liburan favorite. Tetapi hal-hal dari daging adalah keinginan daging yang melenceng dari Firman Tuhan. Keinginan daging berujung maut.

Lalu, apa yang perlu kita lakukan untuk hidup dalam Roh?

  1. Penyerahan. Belajar menyerahkan hidup secara total untuk Tuhan. Mengosongkan diri—seperti Yesus yang mengosongkan diri-Nya ketika di dunia. Penyerahan adalah ciri-ciri orang milik Kristus. Kalau kita mengaku milik Tuhan, seharusnya tidak akan ada protes atas apa yang Tuhan mau lakukan atas hidup kita. Pernahkah kita mengutamakan Tuhan di setiap pilihan yang kita ambil?
    Di akhir zaman ini, kita harus memiliki prinsip yang kuat kalau kita adalah milik Tuhan. Dipilih Tuhan untuk menjadi terang di tengah kegelapan dunia.
  1. Menyadari status sebagai Anak Allah. Anak Allah berarti menjadi ahli waris. Posisi anak didapatkan ketika kita dipimpin oleh Roh. Tidak ada yang mustahil untuk kita menjadi manusia rohani. Manusia rohani terlihat dari pikiran dan perbuatannya. Jangan sampai kita membiarkan pikiran-pikiran dari iblis menguasai kita. Menjadi manusia rohani berarti mematikan perbuatan-perbuatan daging dan mengikuti gaya hidup Kristus!

KITA ADALAH BUKU YANG TERBUKA.

TUNJUKKAN YESUS DALAM HIDUPMU!