“Suruhlah beberapa orang mengintai tanah Kanaan, yang akan Kuberikan kepada orang Israel; dari setiap suku nenek moyang mereka haruslah kausuruh seorang, semuanya pemimpin-pemimpin di antara mereka.”
Bilangan 13 : 2

Ingatkah kita dengan kisah dua belas pengintai tanah Kanaan? Dua belas orang pengintai tersebut adalah orang-orang pilihan dari setiap sukunya. Tetapi apa yang mereka lihat? Mereka setuju bahwa tanah Kanaan adalah tanah yang perfect—berlimpah susu dan madunya. Namun, sepuluh pengintai diantaranya memberikan informasi yang tidak menyenangkan.

Banyak alasan menghambat kegerakan Tuhan

[Ay.28]. “Hanya, bangsa yang diam di negeri itu kuat-kuat dan kota-kotanya berkubu dan sangat besar, juga keturunan Enak telah kami lihat di sana.”
Ada beberapa orang yang ketika melihat janji Tuhan mereka akan berkata “tetapi…,” kata “tetapi” adalah alasan untuk tidak mengikuti kegerakan Tuhan. “Kristen tetapi,” istilahnya. “Tetapi” melunturkan keberanian iman untuk meyakini janji Tuhan. Tidak heran bila alasan “tetapi…” menjadi salah satu raksasa yang sulit dikendalikan. Apa yang menjadi alasan kita untuk tidak percaya akan janji Tuhan?

Tersebarnya Kabar Busuk

[Ay.32a] “Juga mereka menyampaikan kepada orang Israel kabar busuk tentang negeri yang diintai mereka,”

Suatu pernyataan yang dirasa buruk bagi beberapa pengintai yang tidak percaya lagi akan janji Tuhan disebarkan oleh mereka melalui kabar busuk. Seseorang yang memandang segala sesuatunya buruk memiliki ketidakberesan di area gambar diri. Secara tidak sadar, ia tidak percaya bahwa Tuhan menjadikan segala sesuatunya baik bagi dirinya. Parahnya, kabar busuk yang disebarkan dapat memengaruhi orang lain. Pada Bilangan 14:1 bangsa Israel menjadi bersungut-sungut dan sedih pada Tuhan. Padahal yang mereka dengar hanyalah pendapat dari beberapa pengintai yang penakut dan tidak percaya pada Allah yang menyertai mereka. Belajarlah untuk tidak terpicu menyebarkan kabar buruk. Pandang saja Tuhan dan percaya!

Negative Thinking tentang Pandangan Orang Lain

Merasa bahwa orang lain memikirkan hal yang buruk tentangnya [Ay.33] “dan kami lihat diri kami seperti belalang, dan demikian juga mereka terhadap kami.

Merasa minder, tidak percaya diri, dan berprasangka buruk adalah ciri-ciri orang yang harus dipulihkan di area gambar diri. Bagaimana kita dapat melawan ‘raksasa’ kalau kita masih saja terus menganggap diri sendiri adalah ‘belalang’? Seharusnya kita mengalahkannya dengan Firman Tuhan.

Bagaimana seharusnya yang menjadi respon kita ketika melihat ‘raksasa’ dalam perjalanan mendapatkan janji Tuhan?

[1 Samuel 17:45] Respon Daud luar biasa ketika menghadapi musuh dari Filistin. Tidak lari dan putus asa, tetapi ia menyertakan Tuhan. Respon seperti ini sama seperti dua pengintai yang menantang kemustahilan, yaitu Yosua dan Kaleb.

Percaya akan kuasa Tuhan. Iman percaya Yosua dan Kaleb membawa mereka menerima tanah yang dijanjikan oleh Tuhan. Percaya juga mendatangkan mukjizat [Matius 13:58]. Janji Allah memperkuat iman. [Roma 4:19-22]

PERCAYALAH BAHWA ALLAH SANGGUP MELAKUKAN PERKARA-PERKARA YANG BESAR! KALAHKAN RAKSASAMU!

Sumber : grahacmc.org