Yesus mendekati mereka dan dan berkata:”Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” (Matius 28:18-20)

Apa yang tertulis dalam Matius 28:18-20 merupakan Amanat Agung yang luar biasa. Yesus memberikan pengutusan dan menjadikan semua bangsa murid-Nya sesudah setelah peristiwa kebangkitan-Nya. Banyak orang menjadi jemaat dalam gereja, tetapi apakah semuanya adalah murid Kristus?

Menjadi murid Kristus bukanlah pil ihan, tetapi keharusan.

Itulah perintah Tuhan. Maka sebelum kita diutus untuk menjadikan semua bangsa murid Kristus, kita harus menjadi murid Kristus terlebih dahulu.

Murid Kristus harus memiliki iman yang sejati, yaitu mengaku Yesus sebagai juru selamat hidup kita.  Bukan hanya menerima keselamatan sejati, tetapi juga diperlukan respon dan perubahan hidup kita. Seorang murid sejati seharusnya juga menghasilkan perubahan-perubahan dalam hidupnya .

Apa arti pertobatan?

Pertobatan adalah tidak lagi melakukan dosa yang dulu dilakukan.
Sudahkah kita memiliki pertobatan yang sejati? Tidak hanya dari penampilan saja, tetapi yang terpenting adalah hati kita, karena dari hati terpancar kehidupan.

Ada yang bertobat karena teman-teman, lingkungan. Karena ia berbeda sendiri, maka ia harus berubah agar dapat menyatu. Pertobatan yang sejati bukan dari teman, tapi pertobatan yang tidak akan berhenti dengan alasan apapun.

Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh, yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Sebab apa yang tidak mungkin dilakukan hukum Taurat karena tak berdaya oleh daging, telah dilakukan oleh Allah. Dengan jalan mengutus Anak-Nya sendiri dalam daging, yang serupa dengan daging yang dikuasai dosa karena dosa, Ia telah menjatuhkan hukuman atas dosa di dalam daging, supaya tuntutan hukum Taurat digenapi di dalam kita, yang tidak hidup menurut daging, tetapi menurut Roh. Sebab mereka yang hidup menurut daging, memikirkan hal-hal yang dari daging; mereka yang hidup menurut Roh, memikirkan hal-hal yang dari Roh.
Karena keinginan daging adalah maut, tetapi keinginan Roh adalah hidup dan damai sejahtera. Sebab keinginan daging adalah perseteruan terhadap Allah, karena ia tidak takluk kepada hukum Allah; hal ini memang tidak mungkin baginya. Mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan kepada Allah.
(Roma 8:1-8)

Jika kita menjadi murid Kristus, kita telah dibenarkan dalam darah Yesus. Bukan murid yang palsu, hanya terlihat menjadi seorang murid. Contohnya dalam perkuliahan. Ia tercatat sebagai seorang mahasiswa, tapi tidak berlaku sebagai seorang mahasiswa. Malas, tidak berniat untuk belajar, hanya mencontek saja. Itu bukanlah mahasiswa yang sejati. Sudahkah kita menjadi murid yang sejati?

Jika seorang murid kungfu tidak melakukan yang diperintahkan oleh gurunya, maka sang guru dapat memutuskan hubungannya menjadi seorang guru. Jika ia tidak mau dilatih, ia tidak bisa menajdi seorang murid.

3 prinsip pemuridan :

  1. Murid melihat apa yang guru lakukan (You see what I do)
  2. Murid melakukan apa yang guru lakukan (You do what I do)
  3. Guru melihat apa yang murid lakukan (I see what you do too)

Pemimpin harus menjadi contoh, dalam tutur kata, sikap dan perbuatan. Karena itulah yang akan dilihat. Yesus datang ke dunia, mengajarkan segala yang baik kepada murid-muridNya. Murid-murid Yesus bukanlah murid yang sempurna juga, ada kegagalan-kegagalan yang terjadi dalam hidup mereka.

Mari menjadi murid bukan sembarang murid, tetapi murid sejati dalam Kristus. Mau menjadi pemimpin yang berhasil? Berhasillah terlebih dahulu menjadi murid, maka kita pun dapat menjadi pemimpin yang hebat.

Sumber: grahacmc.org | edited EN