Pendiri gereja Hillsong, Brian Houston, secara resmi mengundurkan diri dari jabatannya sebagai gembala senior setelah terungkap bahwa ia telah melakukan perbuatan tidak menyenangkan terhadap dua perempuan dalam sepuluh tahun terakhir. Sebelumnya, Brian Houston mengumumkan bahwa ia memutuskan untuk cuti setelah ditemukannya skandal yang menyeret sang ayah yang melakukan pelecehan seksual di masa lalu.

Dewan Global Hillsong Church menyampaikan bahwa Houston pernah masuk ke dalam kamar hotel seorang perempuan yang bukan istrinya. Hal itu dilakukannya pada tahun 2019, seusai konferensi tahunan gereja. Meskipun mereka berkata bahwa mereka tidak melakukan hubungan seks, pernyataan ini tidak sepenuhnya bisa dipercaya karena keduanya di bawah pengaruh alkohol. Houston juga mengaku berada di bawah pengaruh obat anti cemas.

Selain itu, pada tahun 2013, ia juga terbukti pernah mengirimkan pesan teks yang kurang sopan kepada seorang perempuan anggota staff gereja hingga perempuan tersebut memutuskan mengundurkan diri. Menurut Dewan Global Hillsong Church, tindakan Houston tersebut berada di bawah pengaruh obat tidur.

Dewan Hillsong Global dan Australia mengatakan bahwa mereka telah menerima surat pengunduran dirinya dan meminta dukungan doa bagi seluruh keluarga Houston.

“Kami memahami akan ada banyak emosi mengenai berita ini, dan kita merasakan hal yang sama. Terlepas dari keadaan sekitar, kita semua setuju bahwa Brian dan Bobbie telah melayani Tuhan dengan setia selama beberapa dekade dan pelayanan mereka telah membuahkan jutaan orang di seluruh dunia yang menerima kuasa, anugerah dan kasih dari Yesus Kristus,” demikian pengumuman yang tertulis melalui halaman website megachurch yang berbasis di Australia tersebut.

Phil Dooley, seorang gembala senior gereja Hillsong global, seakan memperingatkan jemaat untuk bersiap akan keluarnya Houston pada hari Minggu, hanya beberapa hari sebelum pengunduran diri Brian Houston. Phil Dooley menyampaikan kepada jemaat bahwa gereja dibangun di atas Yesus, bukan hanya satu orang.

“Mari saya ingatkan Anda,” kata Dooley saat ibadah Minggu. “Gereja kita… dibangun di atas Yesus Kristus, bukan di atas satu orang, di luar pendeta, di luar penatua. Kita membutuhkan mereka, mereka penting dan kita ingin memastikan mereka bekerja dengan baik. Tetapi pengharapan dan kepercayaan kita ada pada Yesus. Kita dituntun dengan Firman Tuhan dan Roh Kudus, dan kita akan seterusnya meminta hikmat dan petunjuk dan kekuatan dari Tuhan untuk hari-hari ini.”

Sam Collier, pemimpin gereja Hillsong di Atlanta, memutuskan untuk mundur dan keluar dari gereja Hillsong, setelah berita pengunduran diri Brian Houston.

Hal ini disebabkan begitu banyaknya skandal yang menyertai gereja besar tersebut. Keluarnya Houston merupakan puncak dari sederet skandal pelecehan seksual dari gereja Hillsong dan kampus-kampus yang dibinanya. Pada tahun 2020, Carl Lentz yang memimpin gereja Hillsong di New York, dipecat dari jabatannya setelah terbukti berselingkuh dari istrinya. Pada February 2021, seorang staff gereja Hillsong yang juga creative director Hillsong Music melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswa Hillsong College di Australia dan beberapa skandal pelecehan seksual lainnya yang terungkap di masa pandemi ini.

 

Sumber : christianpost.com