Pangeran Kerajaan Inggris, Pangeran Harry pernah berpidato di konferensi iklim dunia pada September 2021. Ketika pulang, ia menggunakan pesawat jet pribadi yang mengeluarkan 17 ton gas karbondioksida (CO2) yang baru bisa hilang bila digantikan dengan 1.000 pohon. Pangeran Harry memiliki tujuan dan niat yang baik, namun caranya keliru.

Dalam melakukan sesuatu, ada tiga hal yang perlu kita pertimbangkan, yaitu tujuan harus benar, motivasi harus benar dan cara harus benar.

Tujuan dan motivasi yang benar, jika dinodai dengan cara yang salah, maka hasilnya akan salah. Tujuan apapun tidak boleh menghalalkan segala cara. Cara yang salah menggoda kita karena cepat dan mudah dibandingkan cara yang benar. Namun kita harus percaya bahwa ketika kita melakukan dengan cara yang benar, Tuhan akan menolong kita meski kita harus bersusah payah.

Sambil meraih hasil dengan cara yang benar, kita akan diproses juga menjadi lebih baik

Pengalaman akan memberikan kita pelajaran yang berharga, yang dapat kita gunakan di kemudian hari. Apapun yang menghalalkan segala cara, tidak akan bertahan, karena orang akan menggunakan cara-cara licik untuk mencapai tujuan yang dianggap baik, lalu saling menyerang dan menyingkirkan karena menghalalkan segala cara.

Mengetahui apa yang benar, dapat kita baca dalam Alkitab

Andy Stanley, seorang pendiri gereja sekaligus penulis buku rohani, mengatakan “One never accomplishes the will of God by breaking the law of God, violating the principles of God, or ignoring the wisdom of God. (Kita tidak bisa mencapai kehendak Tuhan dengan cara melanggar ketetapanNya, menyalahi prinsipNya dan mengabaikan hikmatNya),” dalam bukunya yang berjudul The Principle of the Path: How to Get from Where You Are to Where You Want to Be. Dasar kebenaran tindakan kita ada dalam Alkitab yang merupakan Firman Tuhan.

Demikian juga dengan tujuan benar, cara benar, namun salah motivasi. Misalnya untuk menolong orang miskin dengan bersedekah, namun motivasinya agar orang melihat kita baik. Namun motivasi yang salah akan membuat kita tidak konsisten dan berhenti di tengah jalan. Hanya memberi ketika ada orang yang melihat. Jika tidak ada, maka tidak akan bersedekah.

Apa pun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. – Kolose 3:23

Biarlah segala hal yang kita lakukan memiliki tujuan untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk manusia, bukan untuk diri kita sendiri, melainkan untuk Tuhan. Inilah yang akan membuat kita bertahan untuk selalu melakukan hal yang baik, dengan cara yang baik pula.

Jika tujuan salah, tidak perlu lagi untuk dilanjutkan karena tidak ada cara yang benar untuk melakukan hal yang salah. Tidak ada kebenaran di dalam tujuan yang salah.

Sumber : Esther Idayanti