Segala tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik orang dalam kebenaran.
2 Timotius 3:16

Mungkin kita sebagai anak Tuhan pernah bertanya, “Mengapa kita harus mendengarkan Firman Tuhan?”. Seperti yang dikatakan Firman Tuhan di atas, Firman Tuhan ada untuk memperbaiki kesalahan dan mendidik kita dalam kebenaran. Setiap kita perlu mendengarkan dan lebih lagi mempelajari Firman Tuhan karena Tuhan rindu setiap kita menjadi pribadi yang hidup dalam kebenaranNya. Terlebih lagi setiap kita yang melayani Tuhan, kita adalah hamba-hambaNya. Seorang hamba yang baik akan selalu mendengarkan dan menuruti kehendak tuannya. Begitu pula dengan setiap kita, Tuhan mau kita mendengarkan apa yang Dia kehendaki atas setiap hidup kita. Ada banyak kerinduan Tuhan yang mau Tuhan sampaikan untuk setiap kita melalui FirmanNya. Karena itu, perlu bagi kita untuk mempersiapkan diri sebelum mendengarkan Firman Tuhan. Dengan hati yang siap, kita dapat menerima masa depan terbaik yang Tuhan rancangan dalam setiap hidup kita.

Firman Tuhan yang kita terima seharusnya bukan hanya masuk dalam jiwa atau perasaan kita saja, tetapi masuk ke dalam Roh kita. Firman Tuhan yang hanya masuk dalam perasaan saja tidak mengubah kita. Orang yang menerima Firman dan hanya masuk dalam jiwanya saja akan merasa tersentuh, tertarik, senang, dan terhibur dalam jangka waktu yang pendek, setelah itu dia akan mudah kembali kepada manusia lamanya. Orang-orang yang seperti ini adalah orang yang berubah karena situasional. Mereka menjadi sangat rohani ketika berkumpul dengan orang-orang yang rohani. Ketika mereka berkumpul dengan dunia, dia akan menjadi sama dengan dunia. Berbeda dengan Firman yang masuk dalam roh kita; dia akan mengubahkan hidup kita. Saat kita memasukkan Firman itu dalam roh kita, kita mengijinkan Roh Kudus memasuki hati kita dan mengubahkan hidup kita.

Hidup kita haruslah terus dituntun oleh Roh Kudus. Waktu kedatangan Tuhan sudah sangat dekat. Apakah kita sudah mempersiapkan diri kita? Ada panggilan kudus yang sudah Tuhan siapkan bagi setiap kita. Tetapi banyak orang yang seringkali menukarkan panggilan kudus itu dengan panggilan-panggilan lain yang datangnya bukan dari Tuhan. Hidup mereka mengikuti standar-standar dunia, bukan lagi standar Kerajaan Allah. Tanpa sadar banyak dari anak Tuhan yang suka dengan pesta rohani; mereka suka dengan menjadi seorang bintang, melakukan berbagai pelayanan, tetapi ternyata semuanya tidak ditujukan untuk Tuhan. Orang-orang yang seperti ini sebenarnya tidak siap masuk dalam gelanggang pertandingan yang sesungguhnya! Tuhan rindu ada Generasi Yohanes, yaitu generasi yang mempersiapkan generasi yang layak untuk membuka jalan bagi Tuhan. Karena itu mari kita bersiap, agar kita menjadi berkenan dan dapat mempersiapkan generasi yang layak bagiNya.

dan ia akan berjalan mendahului Tuhan dalam roh dan kuasa Elia untuk membuat hati bapa-bapa berbalik kepada anak-anaknya dan hati orang-orang durhaka kepada pikiran orang-orang benar dan dengan demikian menyiapkan bagi Tuhan suatu umat yang layak bagi-Nya.”
Lukas 1:17

Menjadi generasi yang siap untuk kedatangan Tuhan, kita perlu memiliki hati yang berbalik. Untuk berbalik, butuh dari 2 pihak. Bapa sudah membalikkan hatiNya kepada kita, tetapi untuk membalikkan hati kita kepada Bapa adalah plihan kita. Sudahkah kita membalikkan hati kita pada Bapa? Jika hidup kita mau dipakai untuk mempersiapkan generasi yang layak bagi Tuhan, kita harus membalikkan hati kita kepada Bapa. Kita harus senantiasa melekat dengan Bapa, sehingga si jahat tidak mudah menghasut dan memanah kita menjauh dari rencana Tuhan yang terbaik buat setiap kita.

Ada 3 panah yang dapat melumpuhkan anak-anak Tuhan. Panah-panah ini dapat menyebabkan banyak anak Tuhan mengalami kemunduran dan kejatuhan.

  1. Panah rasa aman yang salah

Panah ini menyebabkan banyak anak Tuhan seringkali tidak aman dalam kasih Tuhan. Mereka mudah curiga dengan Tuhan ataupun orang lain. Rasa aman akan mereka dapatkan ketika ada penerimaan yang bukan berasal dari dasar yang benar. Panah ini akan membuat banyak anak Tuhan ingin diterima dengan segala penghargaan, prestasi, atau pencapaian-pencapaian yang mereka lakukan. Panah ini akan mudah sekali masuk pada anak-anak Tuhan yang belum mengalami pemulihan dalam gambar diri. Sehingga mereka akan dengan sangat mudah salah dalam memahami arti “penerimaan” yang benar.

  1. Panah damai sejahtera yang palsu

Panah ini memberikan tawaran anak-anak Tuhan untuk memiliki damai sejahtera yang sama dengan dunia. Panah ini mempengaruhi anak-anak Tuhan untuk mengejar kekuasaan, uang, pekerjaan, atau keluarga sesuai dengan standar dunia. Contohnya, mereka akan merasa tidak damai sejahtera jika  belum menikah (bagi yang belum menikah), atau tidak damai sejahtera jika belum punya anak (bagi yang sudah menikah). Panah ini akan membawa anak-anak Tuhan terus berada pada zona nyaman mereka. Sehingga seringkali mereka tidak dapat mengerjakan sesuatu hal yang lebih besar lagi untuk Tuhan.

  1. Panah tujuan hidup

Panah ini membuat banyak anak Tuhan bingung dalam mengejar tujuan hidup mereka. Mereka akan salah mengartikan makna “panggilan”. Mereka akan kesana kemari mencari dan mencocokkan diri dengan pekerjaan yang mereka anggap “panggilan”. Panggilan bukan tentang profesi, panggilan bukan berbicara soal sebuah kota. Rahasia sebuah panggilan adalah ketika anak Tuhan melepaskan mimpi pribadinya kepada Tuhan. Ketika mereka begitu menggenggam, mereka begitu terikat dengan mimpi mereka untuk menjadi seperti yang mereka inginkan, panggilan yang sesungguhnya itu tidak akan pernah ditemukan. Kita perlu menjadi buta terlebih dahulu untuk dicelikkan akan panggilan kita, seperti seorang Saulus. Buta disini maksudnya adalah ketika kita tidak bisa lagi melihat masa depan kita, dan Tuhan yang ambil alih seluruh kehidupan kita selanjutnya.

Tetapi, jikalau kamu bebas dari ganjaran, yang harus diderita setiap orang, maka kamu bukanlah anak, tetapi anak-anak gampang.
Ibrani 12:8

Kita adalah anak-anak Allah, kita bukanlah anak-anak gampangan. Menjadi anaknya yang siap dan layak, tentunya ada harga yang harus kita bayar. Mari kita siapkan diri kita segera, karena kedatangan Tuhan sudah semakin dekat. Jangan biarkan panah-panah si jahat melumpuhkan setiap kita, tetapi biarlah kita semakin melekat kepada Tuhan, memiliki hati yang berbalik dan berkenan kepada Tuhan. Dan kita hidup seturut dengan Firman dan kebenaranNya. (EN)