Salah seorang peserta “The Voice” Amerika, Jershika Maple merupakan seorang Worship Leader. Pada penampilannya di minggu kemarin, ia membawakan lagu rohani “Break Every Chain” yang dipopulerkan oleh grup musik rohani Jesus Culture dan berhasil mengalahkan beberapa pesaingnya.

Pada awal episode, Maple mengatakan mengikuti kompetisi bernyanyi telah mengajarinya bahwa ia bisa melakukan apapun yang ia inginkan. Ia juga menemukan bahwa ia hanya perlu melawan dirinya sendiri dan terus bersandar pada imannya untuk membantunya melewatinya.

Perempuan berusia 25 tahun tersebut sempat mendapat posisi di bawah dan harus tampil untuk mendapatkan kesempatan untuk langsung diselamatkan dan maju ke final seri NBC. Saat itu, ia sedang berjuang dengan sakit tenggorokan. Namun ia tetap menyanyikan lagu anthem “Break Every Chain.” Penampilannya beroleh tepuk tangan yang meriah, bahkan standing ovation dari para juri. Ia menutup penampilannya dengan air mata.

John Legend yang melatih Maple, juga merupakan seorang anak pendeta yang dibesarkan di gereja. Ia berkata pada Maple bahwa ia telah “melakukannya lagi.”

“Kamu membuat dirimu menangis, tapi mungkin kamu juga membawa Amerika menangis,” kata elatih Maple, John Legend yang melatih Maple, juga merupakan seorang anak pendeta yang dibesarkan di gereja. “Aku kesal karena kamu harus berada di posisi ini. Kamu adalah salah satu penyanyi terbaik yang pernah bekerja sama denganku di acara ini. Kamu layak untuk sampai ke final.”

Karena penampilannya, Maple berhasil melaju ke final setelah diselamatkan oleh para juri. Sebelumnya, Maple berada dalam tim yang dilatih oleh Kelly Clarkson. Kemudian ia dicuri oleh Legend saat battle rounds ketika Clarkson lebih memilih Jeremy Rosado.

Jershika Maple telah bernyanyi sejak usia tiga tahun. Ibu dan pamannya pertama kali menyadari talentanya saat bernyanyi lagu “Barney” yang kemudian membawanya ke paduan suara di gereja.

“Ibuku membawaku ke timĀ paduan suara gereja. Aku berada di paduan suara anak-anak. Aku tumbuh besar di paduan suara,” cerita Maple saat diwawancarai oleh The Shreveport Times.

Pada penampilan sebelumnya di The Voice, Maple menyanyikan lagu “God Only Knows” yang pertama kali dinyanyikan oleh King & Country. Ia mendedikasikan penampilannya kepada dua orang guru sekolah dasarnya yang membantunya saat ia berjuang dengan disleksia. Pada awal tahun ini, ia merilis lagu berjudul “I Give.”

Cerita Maple juga mengajarkan kepada setiap orangtua untuk mengenali talenta yang diberikan Tuhan kepada anak-anak kita dan membawa mereka ke tempat yang tepat, untuk menggali potensi diri namun tetap berada dalam lingkungan yang benar. Juga kita tetap memiliki integritas dengan identitas diri kita sebagai anak-anak Tuhan, seperti Maple yang tidak ragu menyanyikan lagu-lagu rohani di kompetisi besar seperti The Voice.

Sumber : christianpost.com