Olimpiade Musim Panas 2020 di Tokyo baru saja berakhir, yang mana Indonesia berhasil meraih satu medali emas dari cabang bulutangkis oleh ganda putri Greysia Polli dan Aprilia Rahayu.

Di Olimpiade juga banyak atlit yang tidak ragu menunjukkan imannya kepada Kristus. Beberapa di antaranya adalah :

Keni Harrison

Keni Harrison adalah atlit Amerika yang meraih medali perak di Olimpiade Tokyo pada cabang lari 100 meter. Saat diwawancara oleh NBC, ia berkata “Segala kemuliaan hanya bagi Tuhan yang memberi saya kesempatan seperti ini.”

Lima tahun lalu, Keni mengikuti uji coba Olimpiade 2016 yang pada tahun itu diadakan di Rio de Janeiro. Sayangnya, Keni selesai di posisi ke 6 yang mencegahnya bertanding di Olimpiade. Dua minggu setelah uji coba Olimpiade 2016, Keni memecahkan rekor dunia lari gawang. Ia lalu menuliskan pada sosial media Twitter dsambil menunjukkan video dia memecahkan rekor dunia pada tahun 2016, disertai dengan keterangan, “Saya adalah kesaksian berjalan tentang betapa luar biasanya Tuhan itu sebenarnya.”

Sydney McLaughlin

Mari saya mulai dengan mengatakan, merupakan sebuah kehormatan untuk dapat mewakili tidak hanya negara saya, tetapi juga kerajaan Tuhan,” mulainya. Apa yang saya miliki di dalam Kristus jauh lebih besar daripada apa yang saya miliki atau tidak miliki dalam hidup. Saya berdoa semoga perjalanan saya menjadi gambaran yang jelas tentang penundukan dan ketaatan kepada Tuhan. Bahkan ketika itu tidak masuk akal, bahkan ketika itu tampak tidak mungkin. Dia akan membuat jalan keluar dari tidak ada jalan. Bukan untuk kepuasan saya sendiri, tetapi untuk kemuliaan-Nya.”

Saya belum pernah melihat Tuhan gagal dalam hidup saya. Dalam kehidupan siapa pun dalam hal ini. Hanya karena saya mungkin tidak memenangkan setiap perlombaan, atau menerima setiap keinginan hati saya, bukan berarti Tuhan telah gagal. Kehendak-Nya adalah SEMPURNA. Dan Dia telah mempersiapkan saya untuk saat seperti ini. Agar saya dapat menggunakan karunia yang telah Dia berikan kepada saya untuk mengarahkan semua perhatian kembali kepada-Nya.”

Olimpiade 2x, Juara Olimpiade, Pemegang Rekor Dunia.”

Terimakasih Tuhan

Demikian tulis pelari 400 meter dari Amerika, Sydney McLaughlin dalam media sosialnya seusai pertandingannya dan meraih medali emas. Tidak hanya meraih medali emas, ia juga memecahkan rekor dunia miliknya sendiri. Saat Olimpiade dimulai, sosial media Instagram Sydney terlihat diam, tidak ada satupun aktivitas. Pada hari Kamis, seusai ia bertanding, ia menuliskan caption panjang yang hanya berisi kebaikan Tuhan dalam hidupnya.

Tamyra Mensah-Stock

Pegulat Amerika, Tamyra Mensah-Stock berhasil membawa pulang medali emas untuk Amerika di Olimpiade Tokyo. Tepat pada wawancara setelah kemenangannya, seorang reporter bertanya apakah ia menyangka akan memenangkan pertandingan, ia menjawab “Tentu aku sangat tidak menyangkanya. Ini adalah anugerah dari Tuhan, bahkan saat aku dapat menggerakkan kakiku.”

Tamyra melanjutkan bahwa ia berserah kepada Tuhan. Ia menceritakan bahwa ia berdoa terlebih dahulu sebelum memulai pertandingannya.

Aku menyerahkannya ke dalam tangan Tuhan. Aku berdoa untuk setiap latihan yang kujalani, berdoa agar latihan berat yang diberikan oleh pelatihku terbayar. Setiap waktu aku berdoa,” ceritanya. “Aku menjadi lebih baik dan lebih baik, dan itu sangat aneh seperti tidak ada batasan apa yang dapat kulakukan. Dan aku sangat senang melihat apa yang akan terjadi selanjutnya.

Tim Rugby Pria Republik Kepulauan Fiji

Rapublik Kepulauan Fiji adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di sebelah selatan Samudera Pasifik. Tim rugby pria mereka berhasil membawa medali emas di Olimpiade Musim Panas 2020 kemarin. Mereka menyanyikan sebuah lagu berjudul “E Da Sa Qaqa” yang merupakan lagu rohani hymne.

“Kita telah menang… kita telah menang… oleh darah Anak Domba, dalam Firman Tuhan, kami telah menang…” demikian arti dalam bahasa Indonesianya.

Sang kapten Jerry Tuwai berkata, “Kami selalu memulai dengan doa dan pujian, dan kami juga selalu menutupnya dengan doa dan pujian.

Pujian ini berkata bahwa Tuhan kita adalah Tuhan yang Maha Pengasih, dan meski kita selalu punya kecenderungan untuk menyimpang dari kerinduanNya kepada kita, Dia masih mencintai kita dan memberi kita hal-hal yang baik,” lanjutnya lagi.

Athing Mu & Raevyn Rogers

Pelari 800 meter asal Amerika, Athing Mu, yang juga meraih medali emas di Olimpiade Tokyo kemarin. Ia menjadi wanita pemenang Amerika pertama yang berhasil meraih medali emas sejak tahun Olimpiade tahun 1968 yang diadakan di kota Meksiko.

Athing Mu sendiri telah sering menunjukkan imannya dalam media sosial Twitternya.

Ia mengenakan kalung salib pada profile pricture dan me retweet salah satu temannya yang menuliskan ucapan syukurnya kepada Tuhan sebelum ia bertanding di pertandingan yang sama dengan Athing Mu.

Raevyn Rogers menuliskan di Twitternya yang menyatakan “Aku telah membuat ini karena sebuah alasan. Ini semua menurut rencanaNya, dan aku tahu itu akan segera terungkap.” Raevyn sukses mengamankan medali perunggu untuk Amerika di lintasan 800 meter.

Sama seperti Athing Mu, Raevyn juga menggunakan media sosialnya untuk menyatakan imannya. Pada profilnya tertulis “dipimpin oleh tuntunanNya,” ditemani dengan emoji tangan yang berdoa.

Athing Mu adalah mahasiswa di Texas A&M University. Ia pernah mengungkapkan keyakinannya dalam sebuah wawancara majalah kampusnya, The Batalion, pada bulan Juni kemarin. Ia berkata bahwa Ulangan 28:13 adalah ayat yang sangat penting untuknya.

TUHAN akan mengangkat engkau menjadi kepala dan bukan menjadi ekor, engkau akan tetap naik dan bukan turun, apabila engkau mendengarkan perintah TUHAN, Allahmu, yang kusampaikan pada hari ini kaulakukan dengan setia,
Ulangan 28:13

Sebagai pengikut Kristus, tujuan utama kita adalah hidup serupa dengan gambar Yesus agar kita dapat terhubung dan ‘mendapatkan’ Tuhan,” tegasnya. “Saya percaa ketika Tuhan siap memberi Anda berkat, Ia memberikannya secara penuh dengan sungguh-sungguh. Dalam hal ini, ‘menjadi kepala dan bukan ekor.‘”

Sumber : christianpost.com