Carl Lentz tidak lagi menjadi pemimpin di Hillsong East Coast. Pengumuman itu disampaikan melalui email dari pendiri gereja Hillsong, Brian Houston, kepada staf pelayanan dan anggota jemaat atas dasar dosa amoral. Carl Lentz yang menjadi pembimbing rohani penyanyi Justin Bieber tersebut mengakui kesalahan bahwa ia telah selingkuh dari istrinya.

“Saya tahu ini akan mengejutkan Anda, tetapi harap dimengerti bahwa keputusan ini tidak dibuat semata-mata dan ini dilakukan demi kebaikan bersama, termasuk untuk Pastor Carl,” tulis Houston. “Tindakan ini diambil setelah diskusi panjang terkait masalah kepemimpinan dan pelanggaran kepercayaan, ditambah pengungkapan kegagalan moral baru-baru ini.”

Dalam pesannya melalui email, ia juga meminta pengertian karena tidak dapat memberikan informasi lebih lanjut karena itu tidak pantas untuk diceritakan.Bagaimanapun, Anda dapat yakin bahwa keputusan ini dibuat untuk menghormati Tuhan dan secara pastoral untuk Anda, keluarga gereja East Coast, Pastor Carl, dan keluarganya,” kata Houston.

Carl Lentz merintis gereja di Manhattan, New York, pada tahun 2010 bersama putra Brian Houston, Joel Hoeston. Gereja tersebut merupakan bagian dari Hillsong yang berpusat di Australia. Lentz mendapat banyak perhatian media karena caranya berpakaian dan memiliki tato di lengannya, serta anggota jemaat yang merupakan selebriti, salah satunya adalah Justin Bieber. Bahkan Justin Bieber dibaptis oleh Lentz pada tahun 2014.

Tak lama setelah kabar pemecatan dirinya oleh Hillsong, Lentz menulis di media sosial instagramnya. Ia mengunggah gambar dirinya bersama istrinya, Laura, dengan ketiga anaknya. Ia mengatakan bahwa ia menerima tindakan yang diberikan oleh Hillsong kepadanya, karena itu merupakan kesalahannya sendiri.

“Waktu kami di HillsongNYC telah berakhir. Ini adalah akhir yang sulit dari bab yang paling menakjubkan, berdampak dan spesial dalam hidup kami,” tulis pria berusia 42 tahun tersebut mensyukuri hari-harinya memimpin gereja tersebut. “Memimpin gereja ini merupakan suatu kehormatan dan tidak mungkin untuk menyatakan betapa kami telah mencintai dan akan selalu mencintai orang-orang yang luar biasa di gereja ini.”

“Ketika Anda menerima panggilan menjadi seorang pendeta, Anda harus hidup sedemikian rupa sehingga itu menghormati amanah. Itu menghormati gereja, dan itu menghormati Tuhan,” tulis Lentz.

Lentz mengakui bahwa ia gagal untuk menjaga rohnya sendiri tetap penuh kepada Tuhan.

“Selama bertahun-tahun, saya tidak melakukan pekerjaan yang cukup untuk melindungi roh saya sendiri, mengisi kembali jiwa sendiri dan meraih pertolongan yang sebenarnya selalu ada. Saat Anda memimpin dengan hati yang kosong, Anda membuat pilihan yang memiliki konsekuensi dan menyakitkan,” tulis Lentz.

Setelah itu, Lentz melanjutkan dengan pengakuan bahwa ia telah tidak setia kepada istri dan keluarganya. “Saya tidak setia dalam pernikahan saya, hubungan yang paling penting dalam hidup saya dan saya bertanggung jawab. Kesalahan ada pada diri saya dan saya bertanggung jawab penuh atas tindakan saya,” katanya.

Terakhir Lentz mengatakan bahwa ia akan membangun kembali kepercayaan dengan sang istri dan anak-anaknya. Ia mengatakan bahwa ia sangat menyesal dan bertanggung jawab akan kesalahannya.

Sumber : berbagai sumber