Menjadi seorang pemimpin adalah sebuah seni yang perlu dipelajari dan dibentuk. Bagi beberapa orang, menjadi pemimpin merupakan hal yang menakutkan. Namun, tiga tips ini bisa menjadi pedoman untuk menjadi pemimpin yang baik.

Tugas kita adalah untuk memimpin, bukan menjadi populer

Menteri Luar Negeri AS ke 65, Collin Luther Powell, berkata “Menjadi seorang yang bertanggung jawab kadang bisa membuat orang lain jengkel.” Kita harus ingat bahwa kita tidak bisa menyenangkan semua orang, jadi berusaha agar semua orang menyukai kita dan mengejar popularitas adalah tanda pemimpin rata-rata karena menghindar dari keputusan sulit yang membawa konfrontasi dengan orang lain. Fungsi kita sebagai pemimpin adalah mengarahkan anggota kita ke tujuan yang tepat, bukan menjadi orang yang populer. Bila tujuan kita menjadi populer, jangan menjadi pemimpin, jadi selebgram saja!

Tugas kita adalah membuat keputusan yang benar, bukan keputusan yang mudah

Dalam setiap keputusan pasti ada konsekuensinya dan terkadang konsekuensi dari keputusan tersebut tidak bisa kita terima. Jangan mengambil keputusan karena konsekuensinya mudah untuk kita, tetapi buat keputusan berdasarkan prinsip. Anggap keputusan tersebut sebagai tantangan yang mendewasakan kita. Pemimpin yang baik akan mengutamakan efektifitas, efisiensi dan pencapaian organisasi, lebih dari kenyamanan dan kemudahan. Keputusan pemimpin dituntun oleh etika dan nilai-nilai kebenaran karena nilai-nilai inilah yang sanggup mempertahankan organisasi dalam jangka panjang.

Fokus kita adalah untuk masa depan, bukan untuk tinggal di masa lalu

Seorang konsultan organisasi dan penulis, Warren G. Bennis, pemimpin memiliki kemampuan untuk menerjemahkan visi menjadi realita. John F. Kennedy bermimpi untuk mengirim manusia ke bulan. Soekarno berjuang untuk melihat negara yang merdeka. Kartini bermimpi tentang pendidikan bagi perempuan. Apa visimu bagi organisasi yang kamu pimpin? Seorang pemimpin bukan hanya mempertahankan status, tetapi menciptakan masa depan.

Menjadi pemimpin memang tidak mudah, tetapi bisa dipelajari. Yang terpenting, bersandarlah kepada tuntunan Tuhan dalam setiap hal terjadi dalam kehidupan. Tuhan pasti akan membantu kita dalam setiap aspek kehidupan kita.

 

Sumber : Esther Idayanti