Termostat adalah suatu alat yang dapat mengatur suhu ruangan secara tepat. Misalnya kita ingin suhu kamar tepat pada 20 derajat celsius, maka termostat akan mengukur suhu ruangan saat itu. Jika suhu ruangan lebih tinggi daripada suhu yang kita inginkan, maka termostat akan menghubungkan arus listrik ke pendingin ruangan sehingga ruangan menjadi didinginkan. Tetapi jika suhu ruangan lebih rendah, maka termostat akan memutus arus listrik sehingga ruangan menjadi lebih hangat. Begitu juga jika termostat dihubungkan ke pemanas ruangan.

Termostat tidak sama dengan termometer. Termostat mengatur suhu ruangan seperti yang diinginkan, tetapi termometer hanya menerima suhu dari luar dan menyesuaikan diri dengan suhu yang ia terima.

Menjadi orang “termostat” bukan termometer

Seperti termostat yang mengatur suhu ruangan, seorang termostat tidak bergantung pada keadaan di sekelilingnya seperti termometer. Seorang termostat akan membawa perubahan, menginspirasi orang lain untuk maju. Sedangkan seorang termometer aken menerima apapun yang terjadi di sekelilingnya, tidak bisa berkata “tidak” dan tidak bisa melawan arus. Ia akan hanyut karena tekanan sosial.

Orang yang dipengaruhi orang lain adalah orang-orang yang tidak memiliki prinsip, tidak memiliki nilai yang kuat dan tidak memiliki tujuan dalam hidupnya. Jika ada orang yang lebih dominan darinya, ia bisa dihanyutkan meskipun ia memiliki status otoritas lebih tinggi.

Secara tidak sadar, seorang termometer sebenarnya adalah orang-orang yang enggan untuk mengambil tanggung jawab. Ia lebih suka dipimpin daripada memimpin. Ia akan menjadi pengikut yang setia. Namun akan bahaya jika ia mengikut orang yang salah.

Alkitab mengatakan semakin hari tidak semakin baik, justru semakin jahat. Jika kita menjadi seorang termometer, kita akan terbawa arus dunia. Kita tidak bisa mengatakan hal yang kita tahu benar dan pada akhirnya mengikuti kebenaran yang sebenarnya tidak benar menurut Firman Tuhan.

Hai kamu, orang-orang yang tidak setia! Tidakkah kamu tahu, bahwa persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah? Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah.
Yakobus 4 : 4

Kita tidak bisa menginjili dunia dengan cara menjadi sama seperti dunia. Jika kita tidak memberi contoh teladan yang benar, kita tidak ada bedanya dengan dunia. Bagaimana kita bisa membawa mereka kepada hal yang benar jika mereka tidak melihat contoh yang benar dari kehidupan kita.

Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Roma 12 : 2

Sumber : percayasaja.com | Ren