“Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.” (2 Korintus 4:15)

Ketika kita menggunakan rasa sakit kita untuk membantu orang lain, maka Tuhan akan memberkati kita dengan cara-cara yang tidak akan pernah bisa kita bayangkan.

Rasul Paulus telah mengalami rasa sakit yang hebat dalam hidupnya, itulah mengapa Tuhan dapat memakainya dengan cara-cara yang luar biasa. Ia pernah mengalami kapal karam, ia pernah dipukuli, dan dirampok oleh para penyamun. Ia kerap kali tidak makan, tidak tidur, dan dahaga. Namun Tuhan menggunakan dia untuk menyebarkan Injil ke seluruh Kekaisaran Romawi. Bahkan jika kita bisa bertanya kepada Paulus, “Bagaimana Anda bisa bertahan dengan begitu banyak rasa sakit?” Dia akan menjawab karena ia ingin membawa orang banyak kepada Yesus Kristus. Dia ingin membantu orang lain.

Paulus berkata dalam 2 Korintus 4:15, “Sebab semuanya itu terjadi oleh karena kamu, supaya kasih karunia, yang semakin besar berhubung dengan semakin banyaknya orang yang menjadi percaya, menyebabkan semakin melimpahnya ucapan syukur bagi kemuliaan Allah.” Kita mungkin tidak pernah merasakan penderitaan seperti yang dialami Paulus, tetapi kita pasti pernah mengalami rasa sakit dalam hidup. Maka sebaiknya kita menggunakan rasa sakit kita demi kebaikan dan agar tidak menyia-nyiakannya.

Sebenarnya ada tiga jenis penderitaan yang Tuhan gunakan untuk membantu orang lain: penderitaan akibat tindakan kita sendiri, penderitaan yang tidak semestinya, dan penderitaan penebusan.

Beberapa penderitaan merupakan jenis penderitaan yang ditimbulkan oleh karena diri kita sendiri. Kita menyebabkan beberapa masalah kita sendiri dengan membuat pilihan-pilihan yang buruk. Kita tidak selalu makan makanan yang tepat, membuat keputusan yang tepat, atau merespons orang lain dengan cara yang tepat. Penderitaan yang tidak semestinya adalah ketika, bukan karena kesalahan kita, tetapi kita malah tersakiti oleh orang lain. Baik ditelantarkan, ditolak, atau ditipu, semua orang pasti pernah terluka oleh dosa orang lain. Akan tetapi jenis penderitaan tertinggi adalah penderitaan penebusan. Ini adalah ketika kita menanggung rasa sakit atau masalah demi kepentingan orang lain.

Inilah yang Yesus lakukan

Ketika Yesus mati di kayu salib, Dia tidak layak akan maut. Yesus mengalami rasa sakit itu demi Anda dan saya supaya kita dapat diselamatkan dan pergi ke surga. Sama halnya, Tuhan akan menggunakan rasa sakit kita untuk mendatangkan pengharapan dan kesembuhan bagi orang lain. Siapa yang paling bisa membantu seseorang yang sedang menghadapi kebangkrutan, selain orang yang pernah mengalami kebangkrutan? Siapa yang paling bisa membantu seseorang yang tengah bergumul dengan kecanduan, selain seseorang yang pernah berjuang dengan kecanduan? Siapa yang paling bisa membantu orang tua dari anak-anak berkebutuhan khusus, selain orang tua yang membesarkan anak berkebutuhan khusus? Siapa yang paling bisa membantu seseorang yang anaknya hilang, selain orang-orang yang pernah kehilangan anak mereka? Tuhan tidak akan pernah menyia-nyiakan luka kita. Tuhan akan bekerja dalam hidup kita untuk mendorong, membantu, dan menguatkan orang lain.

Tuhan dapat menggunakan ketiga jenis penderitaan di atas untuk mendatangkan kebaikan. Mulailah dengan memberikan setiap rasa sakit kita kepada-Nya dan katakan, “Tuhan, aku ingin Engkau menggunakan rasa sakitku ini untuk memberi manfaat bagi orang lain.”

Mengucap syukurlah dan bersukacitalah selama masa pencobaan, sebab penderitaan akan membangun daya tahan kita untuk membantu orang lain di tengah penderitaan mereka.

Tuhan Yesus memberkati.

 

Sumber : percayasaja.com | JFS