Tepat di hari valentine, pada hari Minggu, Brian Houston bersama istrinya, Bobbie, mengumumkan untuk meletakkan jabatan mereka sebagai pemimpin global gereja Hillsong. Hal itu disampaikan Houston saat kebaktian Minggu Visi di Hills Convention Center di Sydney, Australia.

“Saya telah mencari banyak jiwa dan berdoa serta memikirkan tentang masa depan, seperti apa kehidupan agar gereja bergerak maju. Bagi Bobbie dan saya, bergerak maju dan saya kira secara global kita telah berkembang begitu pesat dan ini benar-benar saat yang  jelas bahwa kita perlu memikirkan struktur yang lebih ke dalam apa yang kita lakukan secara global,” kata Houston.

Houston bersama istrinya membangun gereja Hillsong sejak 38 tahun lalu dan telah memiliki staf pastoral di 24 negara, melayani sekitar 123 kampus dan tempat yang “tidak mungkin” bagi mereka untuk mengerjakannya sendiri.

“Ini benar-benar titik di mana ini terlihat tidak mungkin, tidak dapat lagi bagi kami untuk melanjutkan kepemimpinan kami sekarang dan saya mencari cara agar kami dapat berbagi beban saat-saat gereja ini akan mencapai usia 40 tahun,” kata Houston. “Kami ingin memberikan tanggung jawab ini kepada pemimpin muda. Pemimpin-pemimpin muda di Australia dan pemimpin-pemimpin muda di seluruh dunia.”

Saat mereka mempersiapkan masa transisi dalam kepemimpinan gereja, Houston berkata bahwa ia dan istrinya tidak akan “kemana-mana” atau “pensiun”, tetapi mereka ingin melakukan lebih banyak lagi di waktu-waktu selanjutnya dalam kehidupan mereka.

“Kami sedang menuju ke 70 sekarang. Kami 67 sekarang dan di usia ke 70 kami, akan ada lebih banyak… dalam hati kami yang akan kami lakukan, yang ingin kami lakukan. Semacam itulah saya melihat masa depan, karena itu saya tidak akan memberikan waktu untuk itu. Kami bukan pensiun,” katanya. “Kami akan tetap di sini, hanya saya berpikir ini adalah waktu yang tepat untuk kita melihat masa yang baru.”

Gary dan Cathy Clarke, pemimpin gereja Hillsong di London, yang juga bertanggung jawab untuk pertumbuhan denominasi gereja di Hillsong, diumumkan sebagai pemimpin yang akan mengambil alih kepimpinan secara global untuk dua tahun ke depan.

Pengumuman dari Houston ini datang setelah skandal seks dan keuangan yang melanda gereja AS selama beberapa bulan terakhir. Gereja Hillsong di Australia sendiri juga tengah menghadapi skandal body shamming.

Beberapa waktu lalu, gereja Hillsong yang berbasis di New York juga memperoleh komplain atas hubungan tidak benar antara staf dan sukarelawan, yang berujung pada pemecatan pendeta Carl Lentz. Baru-baru ini, Chrishan dan Danielle Jeyaratnam diumumkan menggantikan Carl Lentz untuk memimpin gereja Hillsong NYC.

 

Sumber : christianpost.com