The Evangelical Luthern Church di Amerika atau biasa disingkat sebagai ELCA, baru-baru ini mendapat kritikan karena menyebut Tuhan sebagai “Ibu” dan bukan sebagai Bapa. ELCA kembali menjadi perbincangan karena menerbitkan buku pegangan mengenai orientasi seksual, identitas gender dan ekspresi gender sebagai sambutan kepada komunitas LGBT.

Buku pegangan tersebut berjudul “Lutheran Introduction To Sexual Orientation, Gender Identity, & Gender Expression”, atau dalam bahasa Indonesia berarti “Pengantar Lutheran Untuk Orientasi Seksual, Identitas Gender, & Ekspresi Gender.” Buku ini ditujukan untuk “menghancurkan penghalang di antara orang-orang,” kata Reconciling Works, salah satu ministri Lutheran. Ia mengatakan bahwa buku pegangan ini menegaskan kasih Allah bagi orang-orang dari semua orientasi seksual dan identitas gender.”

“Banyak orang LGBTQIA+ mengalami bahwa mereka tidak benar-benar diterima di gereja, bahkan di gereja-gereja yang menyatakan, ‘Semua disambut di sini!’ Kata ReconcilingWorks saat memperkenalkan buku tersebut. Kata-kata sambutan sering terdengar sebagai “semua orang kecuali saya,” sehingga menurut Lutheran, dibutuhkan upaya khusus untuk mengomunikasikan kata selamat datang kepada orang-orang LGBTQIA+.

“Tidak apa-apa untuk menanyakan kata ganti mana yang lebih disukai, atau hindari penggunaan yang menjurus ke gender tertentu. Ingat, yang Anda butuhkan untuk menyambut seseorang adalah nama mereka.”

Dalam buku pegangan ini, identitas gender didefinisikan sebagai kondisi psikologis seseorang, apakah ia merasa sebagai laki-laki, perempuan atau jenis kelamin lain, yang mungkin tidak berhubungan dengan jenis kelamin yang diberikan saat mereka lahir.

Ekspresi gender, katanya, adalah “sebuah karakteristik dan perilaku eksternal yang didefinisikan sebagai maskulin atau feminin, seperti pakaian, perawatan, tingkah laku, pola bicara, dan interaksi sosial.”

Sedangkan orientasi seksual, adalah “istilah yang digunakan untuk menggambarkan jenis kelamin seseorang yang tertarik secara fisik dan emosional. Lesbian, gay, biseksual, panseksual, queer, dan straight adalah contoh orientasi seksual. Orientasi seksual seseorang berbeda dari identitas dan ekspresi gender seseorang.”

ELCA telah mengumpulkan berbagai macam kontroversi. Salah satunya pada bulan April, ELCA mendapatkan kecaman karena menuliskan doa di akun Twitter dan Facebook mereka dan menyebut Tuhan sebagai “Ibu.”

“Bunda Allah, Anda telah memberi kami makanan rohani Anda. Tingkatkan kami dalam keselamatan dan singkirkan kami dari kepahitan kami, sehingga kami dapat membagikan manisnya firman suci Anda dengan seluruh dunia, ”tulis ELCA pada 29 April.

Seorang pendeta konservatif, Hans Fiene, meresponi tulisan ELCA tersebut dengan jawaban singkat “Tinggalkan ELCA.”

Banyak pendeta dan anggota gereja, telah meninggalkan denominasi karena keberatan mereka terhadap pandangan teologi yang dipegang ELCA.

 

Sumber : www.christianpost.com