Home Articles Zoom Di Balik Layar dari Semua yang Terjadi

Di Balik Layar dari Semua yang Terjadi

0
98

Banyak orang mengatakan bahwa tahun 2020 adalah tahun terburuk. Di Indonesia sendiri, pada bulan Januari, tepatnya pada tahun baru, terjadi banjir di ibukota yang cukup tinggi dan di beberapa tempat lainnya, hingga virus corona yang masuk ke Indonesia pada bulan Maret.

Pandemi karena COVID-19 menyebabkan orang-orang kehilangan keluarga, kehilangan pekerjaan dan mengakibatkan kesulitan keuangan dan lain sebagainya.

Sampai saat ini, belum ada kepastian bahwa virus COVID-19 akan berhenti dan hilang selamanya. Tidak ada yang dapat menjawab pandemi akan berakhir. Mungkin kita adalah salah satu yang terkena dampaknya, atau bahkan mungkin lebih parah lagi. Namun, mari kita mengambil waktu sejenak untuk tersenyum dan mengucap syukur kepada Tuhan untuk apapun yang terjadi.

Bersukacitalah senantiasa. Tetaplah berdoa. Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.
1 Tesalonika 5 : 16-18

Kita mungkin tidak menyadarinya. Walaupun dengan tidak tulus hati mengucapkannya, tetapi bersyukur ternyata mampu menguatkan kita untuk menghadapi hari esok. Bersyukur membuat kita menyadari bahwa :

Tuhan memegang kendali atas hidup kita

Ketika kita mengalami hal baik, itu atas seijin Tuhan. Ketika kita mengalami hal yang menurut kita buruk, itu juga atas seijin Tuhan. Tuhan adalah pemegang kekuasaan tertinggi dan Ia tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan masih bekerja untuk membawa kebaikan bagi kita, meski situasi yang kita alami seakan-akan tidak ada harapan dan tidak ada jalan keluar.

Pemberian Tuhan itu baik

Kita tidak tahu sekarang, tetapi Tuhan tidak pernah merancangkan kecelakaan bagi anak-anakNya. Tuhan adalah Bapa, tidak ada orang tua yang tidak mengusahakan kebahagiaan anak-anaknya. Ia melihat jauh ke depan, lebih daripada yang kita tahu. Apa yang terjadi saat ini adalah proses untuk bekal kita di kemudian hari, untuk membuat kita lebih kuat dan lebih bijaksana. Seperti Yusuf yang dilatihNya belasan tahun sebelum duduk sebagai orang kedua di tanah Mesir, demikian kita yang dilatihNya untuk masa yang akan datang. Tetap ikuti proses yang Tuhan berikan dengan sebaik-baiknya.

Tuhan bekerja di balik layar

Kita tidak pernah tahu apa yang Tuhan kerjakan. Kita hanya akan tahu ketika hasilnya sudah keluar. Mungkin bila “dunia” kita tidak berhenti sebentar, justru dunia atau kita akan hancur. Misalnya karena pandemi ini, keluarga lebih banyak berada di rumah dan mereka yang awalnya disibukkan dengan berbagai macam kegiatan masing-masing, kini dapat saling mengenal satu sama lain. Karena pandemi, banyak orang yang menjadi lebih peduli satu sama lain. Karena pandemi, semuanya serba dilakukan secara online, termasuk ibadah dan justru dapat mengenalkan Kristus kepada banyak orang dari jarak yang sangat jauh.

Dalam sebuah kalimat dari sebuah artikel mengatakan bahwa

Apa yang iblis maksudkan untuk hehancuran, dan apa yang awalnya kesalahan manusia, dapat digunakan untuk kebaikan. God is bigger than my mistake dan itu benar adanya.

Seperti Daud yang melakukan kesalahan dengan Batsyeba, namun Tuhan mengangkat seorang raja yang sangat berhikmat dan bijaksana, yang lahir dari rahim Batsyeba bernama Salomo.

Tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Tuhan dapat menciptakan bumi beserta isinya hanya dengan perkataanNya. Karena itu tetaplah berharap dan percaya kepada Tuhan. Percaya kepada hatiNya, ketika kita tidak memahami jalanNya. Iman kepada Tuhan tidak selalu masuk akal, bukan karena rumit, tetapi karena ajaib.

“Jangan membuat dirimu menjadi begitu tinggi, sehingga tidak dapat ditegur. Jangan membuat dirimu menjadi begitu rendah, seperti tidak memiliki Tuhan yang dapat mengangkat dirimu kembali– Ps. Daniel Hadi Shane

 

Sumber : percayasaja.com | Ren

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.