“Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!” (Mazmur 100:2).

Berbicara mengenai ketaatan, apakah “sukacita” adalah satu kata yang langsung terpintas di dalam pikiran kita? Mungkin tidak. Namun Alkitab memberi tahu kita untuk menaati Tuhan dengan sukacita. Tidak mudah bagi kita untuk bersukacita ketika hal tersebut bukan hal yang nyaman buat kita. Tetapi sesungguhnya ada banyak alasan untuk kita bersukacita saat menaati Tuhan.

Mari kita lihat apa yang dikatakan Alkitab tentang ketaatan yang penuh sukacita

Dalam Mazmur yang sama juga dikatakan, “Aku akan bergemar dalam ketetapan-ketetapan-Mu; firman-Mu tidak akan kulupakan” (Mazmur 119:16). Berulang kali kita mendapati pemazmur ini mengajak kita untuk menaati Tuhan dengan senang hati dan kemudian ia mengatakan bahwa ia benar-benar menikmati mematuhi perintah-perintah-Nya. Bagaimana bisa mematuhi Tuhan itu menyenangkan?

Yang pertama adalah ketika kita mematuhi Tuhan, kita akan memiliki lebih sedikit masalah.

Tuhan yang menciptakan kita dan memberikan kita Alkitab, Alkitab adalah buku petunjuk kehidupan dari-Nya. Jika kita mengikuti buku petunjuk-Nya, maka kita akan memiliki lebih sedikit masalah. Itu ibarat seperti ketika kita ingin membuat makanan atau memasak, jika kita mengikuti instruksinya, maka seluruh proses akan berjalan lebih mudah. Jika kita mengikuti buku petunjuk kehidupan, maka kita akan memiliki lebih sedikit masalah dan merasa hidup ini lebih menyenangkan.

Yang kedua adalah kelak kita akan mendapatkan hadiah di surga dan melihat janji-janji Allah digenapi.

“Berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan, sebab apabila ia sudah tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada barangsiapa yang mengasihi Dia” (Yakobus 1:12).

Dan yang ketiga adalah ketika kita mengasihi Tuhan, tentunya kita ingin menaati-Nya.

Alkitab berkata, “Sebab inilah kasih kepada Allah, yaitu, bahwa kita menuruti perintah-perintah-Nya. Perintah-perintah-Nya itu tidak berat,” (1 Yohanes 5:3). Sama halnya dengan dua orang yang sedang menjalin hubungan bahkan mereka yang sudah menikah. Semakin lama dua orang itu menjalin hubungan atau menikah, semakin mereka tahu apa yang menyinggung perasaan pasangannya. Dan mereka pun mulai memilih untuk tidak melakukan hal-hal tersebut agar mereka tidak mengganggu satu sama lain.

Jika kita telah berjalan bersama Tuhan selama bertahun-tahun, kita akan menyadari semua yang telah Dia lakukan untuk kita dan betapa baiknya Dia terhadap kita selama ini. Kita ingin lebih sedikit membuat Dia sedih. Kita menikmati menaati perintah-Nya, kita melakukannya karena kita mengasihi-Nya.

Sobat percaya, apakah sobat percaya tahu bagaimana Tuhan mengukur kasih kita? Bukan dengan apa yang kita ucapkan. Dia mengukur kasih kita dari ketaatan kita.

Tuhan Yesus memberkati.

 

Sumber : percayasaja.com | JFS