Home Articles Life Style Bagaimana Cara Menghadapi Ketidakpastian?

Bagaimana Cara Menghadapi Ketidakpastian?

0
105

Jakarta telah menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Jilid Dua atau disebut juga PSBB Pengetatan.

Banyakpengusaha yang menolak kebijakan ini karena usaha mereka akan rugi, apalagi beberapa usaha baru bangkit setelah PSBB pertama dilakukan. Tempat-tempat makan, seperti restoran misalnya, yang selama beberapa bulan sepi dan mengalami kerugian, baru mulai bangkit ketika New Normal digalakkan.

Mall dan restoran mulai kembali dikunjungi pengunjung. Namun PSBB kembali dilakukan dan membuat mall dan restoran kembali sepi. Apalagi tidak adanya layanan makan di tempat yang mempengaruhi penurunan jumlah karyawan yang dibutuhkan.

Dalam hidup ini ada hal-hal yang dapat kita ubah, tetapi juga ada keadaan yang tidak dapat kita ubah atau keadaan yang terjadi di luar kontrol kita dan kita hanya dapat menerima hal-hal tersebut terjadi.

Seringkali hal-hal seperti ini memicu stres kita. Namun, itulah hidup. Selama kita masih hidup di dunia ini, kita akan sering menghadapi hal-hal seperti itu. Seperti pandemi COVID-19 yang tengah kita hadapi, PSBB, resesi, kematian orang yang kita kasihi dan lain sebagainya.

1 Raja-raja 19 menceritakan Elia yang lari karena ia hendak dibunuh Izebel setelah mengalahkan 400 orang nabi-nabi Baal. Elia yang ketakutan lari menyelamatkan nyawanya, ia meninggalkan bujangnya di Yehuda, sedangkan ia masuk ke padang gurun kemudian berhenti di sana.

Yang dilakukan Elia adalah ia menyendiri di padang gurun saat ia ketakutan, ia tidak melanjutkan perjalanannya dan hanya berdiam di sana, bahkan meminta Tuhan untuk mengambil nyawanya. Elia adalah seorang nabi yang penakut. Di sana, malaikat Tuhan menjumpai Elia dalam kesendiriannya sebanyak dua kali. Malaikat Tuhan memberinya makanan dan minuman agar ia melanjutkan perjalanannya.

Tetapi malaikat TUHAN datang untuk kedua kalinya dan menyentuh dia serta berkata: “Bangunlah, makanlah! Sebab kalau tidak, perjalananmu nanti terlalu jauh bagimu.” Maka bangunlah ia, lalu makan dan minum, dan oleh kekuatan makanan itu ia berjalan empat puluh hari empat puluh malam lamanya sampai ke gunung Allah, yakni gunung Horeb.
1 Raja-raja 19:7-8

JANGAN BERHENTI

Berani bukan berarti tidak merasa takut, tetapi tidak membiarkan rasa takut menguasai kita. Teruslah melangkah, walaupun dalam lembah kekelaman dan air mata. Ketika kita berhenti, kita akan terus berada dalam keadaan yang sama. Tetapi ketika kita melangkah, keadaan yang berbeda akan datang. Tanpa kita mengambil keputusan untuk melangkah, kita tidak akan pernah melangkah.

AMBIL WAKTU

Sebelum melangkah, ambilah waktu untuk menerima kekuatan dari Tuhan dengan berdoa dan menyembah Tuhan. Tanpa kekuatan dari Tuhan, perjalanan kita akan terasa begitu berat. Kekuatan itu hanya bisa kita dapat dari Tuhan, bukan dari orang lain.

BERSERAH

Berserah tidak berarti pasrah. Pasrah berarti hanya diam dan tidak melangkah, tetapi berserah adalah tetap melangkah dan membiarkan Tuhan mengontrol kehidupan kita. Mari kita menyadari bahwa dunia ini fana dan tidak ada yang benar-benar menjadi milik kita.


Sumber : percayasaja.com | Ren

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.