Permainan Among Us menjadi populer di tengah pandemi COVID-19. Meskipun diluncurkan sejak tahun 2018 lalu, namun peminat game ini baru meningkat sejak bulan kemarin. Game yang sebelumnya bernama Space Mafia ini bisa dimainkan hingga 10 orang, baik dengan teman-teman sendiri maupun dengan orang yang tidak kita kenal.

Among Us adalah permainan sederhana yang bercerita 10 orang berada di dalam pesawat dan harus menemukan penyusup yang disebut sebagai Impostor yang bersama-sama mereka. Para crewmate harus menemukan impostor yang mengganggu mereka, menyabotase peralatan dalam pesawat bahkan membunuh crewmate.

Nah, ternyata, dalam dunia psikologi, ada yang disebut sebagai Impostor Syndrome. Apakah itu? Apa ciri-cirinya?

“Orang-orang berpikir aku ini hebat, jangan sampai mereka tahu kalau aku sebenarnya nggak bisa apa-apa”
“Aku cuma beruntung, sebenarnya aku nggak pintar”
“Kenapa aku bisa terpilih ya, mungkin karena pesertanya sedikit”

Kalimat-kalimat di atas adalah kalimat-kalimat yang selalu muncul dalam pikiran pemilik impostor syndrome. Mereka adalah orang-orang yang tidak percaya diri dan selalu meragukan kemampuan diri mereka, bahkan cenderung merasa tidak layak atas semua penghargaan yang mungkin diterimanya. Baginya, setiap keberhasilan yang dicapainya merupakan kebetulan. Untuk menutupinya, seringkali mereka membuat target yang tinggi atau melakukan hal-hal sulit agar terlihat hebat.

Seorang yang memiliki impostor syndrome selalu khawatir jika orang lain mengetahui bahwa kemampuan mereka tidak sebaik yang ditunjukkan. Akibatnya, mereka akan menunda-nunda pekerjaan yang tidak mereka kuasai atau mereka akan bekerja keras untuk membuktikan diri mereka. Namun, meskipun mereka berhasil mencapainya, mereka akan merasa bahwa semua itu bukan karena kemampuannya, tetapi karena kebetulan.

“Sang impostor” juga tidak mudah menerima pujian dari orang lain. Mereka menggangap orang-orang yang memuji mereka hanyalah karena basa basi saja atau karena “tertipu” dengan kepura-puraan yang dilakukannya.

Jika kamu memiliki tanda-tanda seperti ini, atau bahkan ada orang-orang di sekitarmu yang memilikinya, ingatkan mereka bahwa Tuhan tidak menciptakan anak-anaknya kosong tanpa kemampuan apapun. Seperti dalam perumpamaan talenta, tidak ada satupun orang yang tidak diberikan talenta. Setiap orang pasti memiliki minimal satu talenta yang harus dikembangkan dan digunakan untuk kepentingan kerajaan Allah. Terimalah setiap talenta yang diberikan Tuhan dengan penuh sukacita dan mari kembangkan setiap talenta yang kamu miliki.

Semua keberhasilan yang kamu terima adalah berkat dari Tuhan. Tuhan memberikannya kepadamu karena kamu layak mendapatkannya, karena kamu telah bekerja keras mengusahakan yang terbaik. Banggalah terhadap dirimu sendiri.

Setiap kita adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling berharga dan paling mulia. Tuhan bahkan mencintai manusia lebih daripada malaikat-malaikat yang melayaniNya. Karena itu, banggalah akan dirimu sendiri, cintailah dirimu sendiri

 

Sumber : berbagai sumber | percayasaja.com | Ren