“Ketika Yesus memandang sekeliling-Nya dan melihat, bahwa orang banyak berbondong-bondong datang kepada-Nya, berkatalah Ia kepada Filipus: “Di manakah kita akan membeli roti, supaya mereka ini dapat makan?” Hal itu dikatakan-Nya untuk mencobai dia, sebab Ia sendiri tahu, apa yang hendak dilakukan-Nya.” (Yohanes 6:5-6).
Apakah kita ingat kisah Yesus memberi makan 5.000 orang hanya dengan lima roti dan dua ikan? Saya pikir itu luar biasa, dari 5.000 orang, hanya ada satu orang yang membawa bekal makan siang. Saya membayangkan mungkin ada banyak orang yang menyembunyikan keranjang piknik di balik jubah mereka karena mereka tidak ingin berbagi makanan dengan yang lain. Namun, ada seorang anak kecil menawarkan roti dan ikan yang ia bawa untuk makan siangnya. Dia memberi Yesus sedikit yang ia punya, dan Tuhan menggunakannya bukan hanya untuk memberi makan banyak orang, tetapi juga untuk menunjukkan kepada mereka betapa Dia peduli dan betapa Dia berkuasa.
Tuhan selalu mulai dengan apa yang kita punya.
Kita mungkin tidak punya banyak waktu. Keuangan kita mungkin tidak terlalu bagus. Kita mungkin juga berpikir tidak punya bakat yang besar. Akan tetapi, kita bisa memberi Tuhan segalanya dalam hidup kita. Beri Dia hati kita. Berikan Dia nama baik kita. Beri Dia masa lalu, sekarang, dan masa depan kita. Mungkin itu tidak banyak, tetapi kita bisa memberikan lima roti dan dua ikan. Yesus tidak khawatir tentang bagaimana caranya memberi makan 5.000 orang. Dia sudah memikirkan apa yang hendak Dia lakukan; Dia sudah mengetahui kebutuhan itu jauh sebelum para murid menyadarinya dan Dia sudah punya rencana.
Kita perlu memahami kebenaran ini hari ini: Tuhan selalu punya jawaban bahkan sebelum kita tahu permasalahannya.
Tuhan tidak mengkhawatirkan masalah yang bagi kita tidak terpecahkan. Yesus tidak pernah terlambat. Dia melihat masalah kita jauh sebelum kita melihatnya. Dia tahu itu akan datang dan Dia sudah punya rencana untuk itu. Tuhan tahu solusi atas masalah kita bahkan jauh sebelum kita menyadari bahwa itu adalah masalah. Jadi, mengapa kita harus khawatir? Akuilah bahwa kita mempunyai masalah yang tidak terpecahkan, kemudian serahkan semua yang kita miliki kepada Tuhan. Perhatikan bagaimana Dia mengambil roti dan ikan kita dan bagaimana Dia mengubahnya menjadi pesta perjamuan.
Mungkin kita menganggap kecil apa yang ada di tangan kita saat ini. Namun di mata Tuhan ketulusan dan kerendahan hati kita lebih besar dan berharga dari apa yang dapat kita pikirkan.
Tuhan Yesus memberkati.