Seorang pria beragama Kristen ditangkap dan dua orang perempuan terluka setelah 200 orang pejabat komunis menyerbu Gereja Sunzhuang, yang merupakan bagian dari jaringan gereja yang dikelola pemerintah, di provinsi Henan, China.

Dikabarkan oleh China Aid, mereka juga melempar perabot gereja dan barang-barang lain dari gedung sebelum membakarnya. China Aid adalah kelompok yang membantu mereka yang dianiaya oleh Partai Komunis di Tiongkok. Para pejabat yang datang tidak menunjukkan dokumen hukum ketika mereka menghancurkan gereja.

Seorang wanita yang mencoba melawan kehilangan kesadaran setelah ia didorong ke tanah. Sedangkan seorang perempuan gereja lainnya dipukuli dan harus dirawat di rumah sakit. Selain itu, seorang pria yang mengunjungi gereja ditahan.

Gereja Sunzhuang bergabung dengan Gerakan Three-Self Patriotic pada bulan Juni 2012 saat pemerintah komunis mengijinkan untuk membangun gereja. Setelah bangunan selesai dikonstruksi pada Juni 2013, gereja tersebut menerima surat pemberitahuan penggusuran dan penghancuran gereja dari pihak berwenang desa Sunzhuang.

China Aid mengatakan bahwa surat pemberitahuan yang dikirim tersebut dibuat tanpa persetujuan penduduk desa, sehingga pembongkaran pada saat itu tidak jadi dilakukan. Tetapi sebagai gantinya, kendaraan yang dimiliki oleh provinsi Henan melemparkan berton-ton tanah dan batu ke pintu gereja. Aliran listrik dan air ke gereja juga diputus.

Sebuah publikasi yang diproduksi oleh Pusat Studi Agama Baru, Majalah Bitter Winter yang berpusat di Italia, yang membahas isu-isu hak asasi manusia di China, melaporkan bahwa pada awal bulan ini, pihak berwenang menghapus salib di lebih dari 250 gereja yang disetujui negara di provinsi Anhui antara Januari dan April.

“Semua simbol Kristen diperintahkan untuk dihapus sebagai bagian dari kampanye penumpasan pemerintah,” kata seorang pegawai provinsi dari kota Maanshan. Tidak hanya tanda salib, namun juga gambar Yesus dan Bunda Maria juga dilarang dan diganti dengan gambar Presiden Xi Jinping. Pemerintah juga melarang anak muda berusia delapan belas tahun ke bawah untuk berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan. 

Mari kita ambil waktu untuk berdoa agar orang-orang percaya di China dapat tetap kuat dan bertahan pada iman mereka di dalam tekanan. Juga agar Injil dapat terus diberitakan dan disebar luaskan di Negara China.