Home Articles Zoom Yang Sering Dilupakan

Yang Sering Dilupakan

0
418

Setiap hari kita menjalani hari-hari kita, kita merasa waktu 24 jam sehari yang disediakan Tuhan bagi kita, tidak cukup untuk segala aktivitas kita. Pagi hari, kita bersiap-siap untuk ke sekolah, ke kampus, ke kantor, apalagi anak-anak muda yang mbangkong, tidak mau bangun pagi dan memilih untuk tidur kembali. Siang hari sibuk dengan study dan pekerjaan kita di kantor. Ketika sore hari disibukkan dengan tugas-tugas dari sekolah atau kampus, atau kadang harus lembur kerja di kantor. Ketika pulang dari kantor, lelah karena aktivitas seharian yang dilakukan, bersih-bersih rumah dan lain sebagainya. Kita tidak bisa menyediakan wakktu-waktu yang berkualitas bagi Tuhan karena segala kesibukan kita. Coba kita renungkan, benarkah 24 jam yang diberikan Tuhan tidak cukup untuk kita atau kitalah yang tidak menggunakan waktu-waktu yang ada dengan efektif?

Kita sudah sering mendengar pengajaran mengenai Roh Kudus. Kita tahu bahwa Roh Kudus juga memiliki kuasa untuk dapat melakukan banyak mujizat dan kita sering mengharapkan Roh Kudus menunjukkan kuasa dan perbuatan ajaibNya dalam hidup kita.

Kita sering melupakan Roh Kudus.

Kita seringkali menggantikan hubungan dengan Tuhan dengan segala macam kegiatan yang sebenarnya tidak penting. Ketika kita mendapatkan pertanyaan mengenai hubungan dengan Tuhan, kita menjawab kita kekurangan waktu untuk hal itu. Kita tidak menempatkan hubungan dengan Tuhan sebagai prioritas utama. Kalau kita tidak mementingkan hubungan dengan Tuhan dan tidak mengutamakan kehendak dan suaraNya, kita tidak akan mengandalkan kekuatanNya. Bagaimana kita bisa mengandalkanNya jika mendengar suaraNya saja kita tidak mau?

Roh Kudus adalah Roh penolong dan penuntun, Roh kebenaran dan penghibur kita.

Pada kisah Esther, kita semua tahu bahwa Esther harus bersaing dengan 1000 lebih wanita-wanita cantik untuk menggantikan peran permaisuri Wasti dan mendapat kasih sayang Raja. Esther mendapatkan perkenanan Raja bukan hanya karena kecantikannya saja, tetapi karena Esther selalu menginginkan apa yang Raja inginkan dan yang Raja sukai.

Ketika Ester–anak Abihail, yakni saudara ayah Mordekhai yang mengangkat Ester sebagai anak–mendapat giliran untuk masuk menghadap raja, maka ia tidak menghendaki sesuatu apapun selain dari pada yang dianjurkan oleh Hegai, sida-sida raja, penjaga para perempuan. Maka Ester dapat menimbulkan kasih sayang pada semua orang yang melihat dia.
Esther 2:15

Apa yang harus kita lakukan untuk mendapatkan perkenanan Raja? Kita harus belajar taat dan ditundukkan oleh Hegai kita, yaitu Roh Kudus. Raja Ahasyweros mempercayakan pemilihan pengganti Ratu Wasti di tangan Hegai, karena Hegai yang paling mengerti selera dan kesenangan Raja. Demikian juga Roh Kudus sendiri yang paling mengetahui apa yang ada di hati Raja kita, yaitu Tuhan.

Kia seringkali ingin menyenangkan hati Raja kita dengan kekuatan sendiri. Misalnya dengan segala pelayanan, aktifitas atau berbagai macam ide yang menarik, tapi semuanya sia-sia tanpa perkenanan Raja kita. Semua malah dapat menjadi api asing yang kita persembahkan apabila hal-hal tersebut lahir dari manusia, bukan dari kehendak Bapa.

Esther berhasil medapatkan kasih sayang Raja lebih dari wanita-wanita lainnya, karena dia selalu mau untuk diajar dan menginginkan yang Raja inginkan. Kalau kita rindu untuk mendapat perkenanan Tuhan seperti Esther mendapat perkenanan dari Ahasyweros, kita harus mau bergaul dengan Hegai, yakni Roh Kudus dan taat pada suaraNya. Setiap hari, kita harus meminta tuntunan RohNya, apa yang Tuhan mau, apa yang Tuhan rindukan untuk kita lakukan bagi Dia. Dalam segala perkara, dalam segala keadaan, jangan lupa untuk selalu menanyakan kehendakNya lewat Roh Kudus yang hidup, yang sudah diberikanNya tinggal dalam kita. RohNya tidak jauh, tinggal dalam kita dan bagi siapapun yang mau untuk selalu mengandalkan dan mendengar tuntunanNya, maka mereka tidak akan pernah tersesat. Karena jalanNya adalah jalan kebenaran dan damai sejahtera.

Kita seringkali merasa hidup kita begitu berantakan, hati kita kacau dan segala sesuatu tampak salah. Ketika kita tidak mengikuti kehendak Roh Kudus, kita akan dengan mudah mendengar suara iblis dan suara kita sendiri. Kita harus memiliki roh yang rela untuk mau dididik. Jangan kita merasa bahwa kita sudah bisa menyenangkan Raja kita tanpa bantuan dan pimpinan Roh Kudus. Roh Kudus adalah sahabat terbaik kita, guru terhebat dan kekasih yang paling setia.

Jika kita rindu dalam hidup kita memiliki terobosan, pemulihan dan kemenangan, maka kita harus belajar untuk bergaul karib dengan Roh Kudus. Memberikan waktu yang terbaik bagi Raja kita, persembahan yang terbaik serta kerelaan untuk dibentuk sesuai kerinduanNya dalam hidup kita.

Hubungan dengan Kristus haruslah kita utamakan melebihi segalanya. Ada banyak ikatan di bumi ini dan memang ada ikatan-ikatan di bumi ini yang Bapa ijinkan dan berikan kepada kita. Tetapi Firman Tuhan juga berkata, barangsiapa yang mengasihi ayah, ibu, istri, suami, anak, sahabat, hobi, kesenangan, bahkan nyawanya sendiri, maka dia tidak layak bagi Kerajaan Allah. Dia selalu mengingini kita. Dia selalu rindu untuk memiliki hati kita seutuhnya dan hanya mencintainya melebihi apapun yang ada di dunia. Mari kita bangun kembali mezbah kasih dan korban kita di hadapanNya.

tetapi Penghibur, yaitu Roh Kudus, yang akan diutus oleh Bapa dalam nama-Ku, Dialah yang akan mengajarkan segala sesuatu kepadamu dan akan mengingatkan kamu akan semua yang telah Kukatakan kepadamu.
Yohanes 14:26

WhatsApp Support
Shalom kak, Kami menyediakan layanan Konseling dan Doa.