Seorang pendeta berkulit hitam di Virginia ditangkap polisi setelah menelepon 911 untuk meminta bantuan pada tanggal 1 Juni kemarin. Ia menelepon setelah lima orang berkulit putih diduga secara verbal dan fisik menyerangnya ketika dia mencoba mencegah mereka membuang barang di propertinya. Ia menjelaskan bahwa ia terpaksa mengacungkan senjatanya untuk menakuti meeka.

Timothy Carter, Sheriff kabupaten Shenandoah, telah meminta maaf kepada pendeta Leon McCray dari Gereja Lighthouse dan Marketplace Ministries International di Woodstock. TImothy mengatakan bahwa lima orang yang terlibat dalam serangan itu telah ditangkap dan bahwa dua pengawas departemen telah diberhentikan sementara tanpa gaji sampai tinjauan atas kasus ini selesai.

Pengalaman yang sangat traumatis. Aku tidak tahu jika kau pernah melewati sesuatu seperti itu, tetapi aku tidak pernah. Sangat melelahkan,” kata McCray dalam sebuah khotbah yang disiarkan melalui Facebook Live.

McCray menceritakan bahwa pada tanggal 1 Juni, ia melihat dua orang mencoba untuk membuang lemari es ke di propertinya di Edinburg dan meminta mereka untuk berhenti. Kemudian satu orang dari mereka secara verbal menyerangnya dan seorang lainnya memanggil tiga orang lainnya.

Saya memberitahu bahwa orang-orang ini masuk tanpa ijin dan mereka tidak bisa membuang lemari es mereka di propertiku, dan saya meminta mereka untuk pergi. Kemudian mereka menjadi marah dan menyerangku secara verbal,” kata McCray.

Tak lama setelah itu, ia melanjutkan tiga orang pria dan dua wanita menyerang mereka. Di waktu bersamaan, orang-orang yang sama mengancam akan membunuhnya dan berkata penghinaan yang rasis tentang kulit hitamnya. Pendeta itu mengatakan bahwa mereka menyerangnya sehingga dia mengambil senjata untuk melindungi diri dan memanggil polisi.

Saat menelepon 911, McCray berkata bahwa orang di telepon tidak bertanya bagaimana keadaannya, tetapi mereka ingin tahu tentang dirinya yang memegang senjata. Ia menjelaskan bahwa ia membutuhkan bantuan.

Ketika polisi tiba, hanya satu orang polisi yang berbicara dengan McCray, sedangkan yang lainnya bertanya kepada kelima orang yang mengancamnya. Satu orang polisi ini bahkan tidak meminta cerita melalui perspektifnya dan langsung mengambil senjatanya dan menangkapnya karena mengacungkan senjata api. Tangannya diborgol di depan orang-orang yang menyerangnya.

Aku bahkan tidak mendapat kesempatan menceritakan apa yang terjadi.” kata McCray. “Betapa memalukan dan betapa tidak manusiawinya. Aku melihat orang-orang yang tadi mengancamku bersorak dan melambaikan tangannya saat saya dibawa pergi ke penjara,” katanya kepada The Northern Virginia Daily.

McCray dibebaskan dari pada 1 Juni di malam hari, kemudian ia mengajukan pernyataan tertulis. Dua hari kemudian, pada tanggal 3 Juni, McCray duduk dengan Sheriff Kabupaten Shenandoah Timothy Carter untuk membahas apa yang terjadi. Dalam pernyataannya yang dirilis Jumat lalu, Carter mengatakan bahwa jika dia dihadapkan dengan keadaan yang sama, dia “mungkin akan melakukan hal yang sama.”

Carter kemudian menulis sebuah statemen bahwa tuduhan yang diberikan kepada McCray tidak masuk akal dan tidak tepat. Ia lalu meminta maaf kepada McCray dan mengapresiasi kesabarannya.

Pada hari Kamis malam, lima orang yang menyerangnya ditangkap dengan tuduhan penyerangan dan serangan kata-kata rasial. Mereka dijadwalkan untuk menjalani sidang pada 17 Juli.

 

Sumber : christianpost.com