Beberapa waktu yang lalu, terjadi sebuah ledakan di Beirut, Lebanon yang sangat besar dan cukup menggemparkan dunia. Ledakan tersebut mengakibatkan lebih dari 200 orang meninggal dan lebih dari 5000 orang mengalami luka-luka. Lebih dari 300.000 orang kehilangan rumah karena rumah mereka hancur terhantam ledakan.

Namun dari ledakan besar tersebut, terdapat sebuah cerita yang menggetarkan hati di mana Roh Kudus berbicara kepada seorang pendeta sebelum ledakan itu terjadi.

Dalam sebuah wawancara bersama CBN News, seorang pendeta bernama Said Deeb dari gereja Life Center di Beirut bercerita bahwa pada hari itu, ada sebuah perasaan aneh yang mengganggunya. Ia merasa cemas, marah dan sedih. Ia berdoa dengan staffnya, tetapi tidak bisa menghilangkan perasaan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi.

“Aku tidak tahu mengapa, aku sangat kasar mengatakan kepada semua orang, ‘pulang, pulang, tutup tempat ini’,” ceritanya. “Tetapi orang-orang berkata, “Kok bisa? Kami datang dari jauh, kami punya komitmen, kami ada rapat.’ Aku berkata, ‘Aku tidak tahu mengapa, tapi tolonglah pulang dan kembali hari Minggu.’ Saat itu hari Selasa siang,” katanya.

Akhirnya, ia memulangkan ketigapuluh empat staffnya. Ia juga membatalkan semua kelas Alkitab untuk anak-anak setelah merasa akan ada sesuatu yang buruk akan terjadi.

“Seolah-olah Roh Kudus berkata, ‘Pergi! Pergi! Pergi! Pergi!’ Saya katakan semua orang untuk pulang, mematikan komputer, paksa mereka pergi. Saya memaksa mereka dan mereka berkata, ‘Kami sedang memasak, memasak makanan untuk pengungsi dan orang miskin,’ dan saya berkata,’ Hari ini batalkan semuanya, taruh di lemari es ‘. ”

“Mereka berpikir saya gila, tetapi mereka tidak tahu dan aku juga tidak tahu itu adalah bisikan Roh Kudus,” tambahnya.

Gereja tersebut berdiri tidak jauh dari pusat ledakan, hanya sekitar satu mil. Pendeta Said Deeb mengatakan bahwa ledakan itu meledakkan jendela dan pintu dari fasilitas seluas 4.000 meter persegi itu dan pasti akan merenggut nyawa jika ada orang di sana.

Menanggapi peristiwa ledakan yang mengguncangkan kota Beirut, Pendeta Said Deeb berkata dia melihat gereja berkumpul lebih banyak sekarang daripada sebelumnya atas nama Beirut.

“Kebutuhan di sekitar kami sangat besar, jadi orang-orang berdatangan dari seluruh Lebanon untuk membantu membersihkan daerah di mana kami berada dan kami mulai mengirimi mereka makanan dan memberikan minuman. Dan saya berterima kasih kepada Tuhan untuk Tubuh Kristus, orang-orang terus memanggil saya dari seluruh dunia menanyakan bagaimana mereka dapat membantu. Ini pertama kalinya dalam hidup saya, saya merasa Gereja Internasional bersatu untuk membantu Lebanon dan membantu Beirut, “kata Deeb.

 

Sumber : CBN News on youtube